Tidak semua orang dikaruniai green thumb atau kepiawaian berkebun, itu benar. Meski demikian, semua orang bisa mendapatkan manfaat berkebun untuk kesehatan mental mereka, terutama mengusir rasa cemas berlebih. Rutinitas berkebun dengan segala detilnya bisa membuat seseorang tak lagi berkutat dengan pikiran negatif.
1 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Berkebun dapat membuat pikiran fokus
Table of Content
Tidak semua orang dikaruniai green thumb atau kepiawaian berkebun, itu benar. Meski demikian, semua orang bisa mendapatkan manfaat berkebun untuk kesehatan mental mereka, terutama mengusir rasa cemas berlebih. Rutinitas berkebun dengan segala detilnya bisa membuat seseorang tak lagi berkutat dengan pikiran negatif.
Advertisement
Mungkin ini bisa jadi alasan mengapa orang yang sudah jatuh cinta dengan berkebun seakan tak bisa lepas dari dunia itu. Tanpa mengenal berapa luas wilayah atau waktu yang harus dialokasikan untuk berkebun, ada manfaat berkebun yang membuat orang bagaikan “ketagihan”.
Bagi orang yang masih awam dengan dunia berkebun, mungkin sudah malas membayangkan apa yang harus dimulai, jenis tanaman apa yang dipilih, hingga komitmen untuk mengurus semua makhluk hidup jika sudah terjun ke dunia berkebun.
Jangan dulu gentar dengan semua itu karena manfaat berkebun jauh lebih banyak ketimbang hal yang dianggap merepotkan pada tahap awalnya. Bahkan, manfaat berkebun sangat baik untuk kesehatan mental.
Apa saja manfaat berkebun?
Bagi orang yang mengalami gejala depresi dan cemas berlebih bisa memilih terapi berkebun sebagai salah satu cara meredakan gejalanya. Dengan berkebun, pikiran negatif yang kerap mengganggu bisa reda untuk sementara digantikan dengan hal yang lebih positif.
Hormon kortisol muncul sebagai respons tubuh saat merasakan stres atau aktivitas fisik berintensitas tinggi. Kabar baiknya, manfaat berkebun membuat seseorang tidak merasa stres bahkan seakan masuk dalam dunianya sendiri. Dengan demikian, produksi hormon kortisol pun bisa ditekan.
Bahkan tanah yang digunakan sebagai media tanam memiliki fungsi antidepresan. Menurut peneliti, mikroba yang ada dalam tanah membantu meningkatkan mood. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang sedang berkebun.
Berkebun bukan hanya bermanfaat untuk orang yang menderita macam-macam gangguan psikologis, tapi berlaku untuk semua kalangan. Bahkan pada sebuah penelitian, berkebun dapat meningkatkan kemampuan psikososial narapidana yang masih mendekam di penjara, bahkan mengurangi terjadinya pengulangan tindakan kriminal.
Berbeda dengan terapi perilaku kognitif, manfaat berkebun tidak terasa secara langsung. Tak perlu kata-kata seperti dalam terapi bicara, berkebun membuat seseorang menjadi lebih fokus saat merawat tanaman-tanaman mereka. Bahkan, hal ini membuat seseorang merasa berguna karena ada kehidupan tanaman yang harus mereka rawat.
Berkebun memang bukan aktivitas yang mudah. Ada banyak sekali cerita orang gagal berkebun seperti tanamannya rusak, baik karena faktor lingkungan atau lainnya. Meski demikian, manfaat berkebun tetap dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang karena merasa memiliki tanggung jawab terhadap makhluk hidup lain.
Saat mulai berkebun, seseorang harus belajar banyak hal seputar teknik hingga tip agar bisa berhasil menjaga tanaman-tanaman barunya. Di sinilah mereka belajar skill baru. Ketika melihat tanaman berhasil tumbuh dengan baik – meski telah melalui kegagalan sebelumnya – ada rasa kepuasan tersendiri.
Jika belum cukup, manfaat berkebun tak hanya untuk kesehatan mental juga memanjakan mata. Tanpa disadari, area berkebun menjadi tempat yang menyenangkan dilihat dengan warna-warni hijau dan lainnya.
Baca Juga
Seperti yang disebutkan di atas, wajar jika seseorang belum terpikir dari mana harus memulai ketika akan terjun ke dunia berkebun. Beberapa tip yang bisa dilakukan di antaranya:
Apabila berkebun menjadi terapi untuk mengatasi rasa cemas berlebih, pilih tanaman yang mudah bertahan dan tak perlu perawatan terlalu sulit. Tanaman seperti kaktus atau lidah buaya bisa jadi pilihan. Perlahan, pilihan tanaman bisa merambah ke jenis tanaman lainnya.
Ketika memilih tanaman, sesuaikan dengan ruang yang tersedia di sekitar rumah atau apartemen. Bahkan jika tidak ada area terbuka pun, banyak pilihan area lain seperti balkon, digantung, atau meja.
Jangan pernah memaksakan diri dengan “tenggelam” dalam kewajiban mengurus tanaman-tanaman. Sesuaikan dengan batasan diri, baik secara fisik maupun mental. Apabila sudah merasa lelah, ambil jeda. Ketika pikiran tak lagi fokus pada tanaman, juga ambil jeda.
Baca Juga
Berkebun bukan berarti harus punya area luas dan tanaman segala rupa. Bahkan satu tanaman saja bisa menjadi terapi untuk kesehatan mental seperti mengatasi rasa cemas berlebih.
Semakin terbiasa dengan berkebun, maka manfaatnya akan kian terasa. Berinteraksi dengan tanaman akan membuat seseorang merasa grounded atau menyatu dengan alam sehingga pikiran menjadi lebih fokus dan terkendali.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Proses pembentukan tulang disebut sebagai osteogenesis dan osifikasi. Faktanya, tubuh terus membangun jaringan tulang baru dan memecah tulang tua sesuai kebutuhan.
Terdapat manfaat daun binahong sejak ratusan hingga ribuan silam. Apakah daun binahong bermanfaat untuk mengatasi penyakit kronis?
Fast respons adalah membalas pesan atau menjawab pertanyaan dengan cepat saat berkomunikasi. Melakukannya berarti menghargai orang lain yang diajak berbicara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved