Berdoa memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Mulai dari mengusir rasa kesepian, menenangkan perasaaan, hingga panjang umur.
8 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Berdoa memiliki manfaat positif bagi kesehatan mental
Table of Content
Setiap individu punya cara yang berbeda saat memanjatkan keinginan dan harapannya kepada Tuhan. Bisa lewat ritual keagamaan bersama-sama, bisa juga dilakukan seorang diri tanpa ada yang tahu. Menariknya, manfaat berdoa – apapun bentuknya – sangat baik untuk kesehatan mental.
Advertisement
Definisi berdoa pun tidak sebatas menengadahkan tangan dan merapal apa saja yang diinginkan. Lebih dari itu. Intinya adalah ketika seorang insan berdialog dengan kekuatan yang Mahakuasa di atasnya.
Tentu kurang lengkap rasanya jika membahas manfaat berdoa tanpa memasukkan penelitian ilmiah di dalamnya. Ada dua penelitian di Amerika Serikat yang menarik dikulik lebih jauh.
Pertama, studi oleh Tyler VanderWeele seorang profesor asal Harvard. Berdasarkan temuannya, orang dewasa yang berdoa setiap harinya lebih rendah risikonya mengalami depresi.
Di saat yang sama, tingkat kepuasannya akan hidup meningkat. Begitu pula halnya dengan self-esteem dan juga frekuensi emosi yang menyenangkan seperti rasa bahagia.
Selain itu, ada pula studi dari The California Mental Health & Spirituality Initiative yang menemukan hasil serupa. Tim peneliti menelaah sudut pandang lebih dari 2.000 orang dengan masalah kesehatan mental.
Hasilnya, lebih dari 80% setuju bahwa hal spiritual sangatlah penting bagi kesehatan mental mereka. Lebih jauh lagi, tak kurang dari 70% mengindikasikan bahwa manfaat berdoa sangat membantu kesehatan mental mereka.
Lebih detail lagi, berikut ini manfaat berdoa untuk kesehatan mental:
Bagi yang terus menerus merasa gelisah, mungkin berdoa bisa mendatangkan ketenangan. Ketika mengucapkan untaian doa, bisa terasa seperti mantra. Seseorang akan merasa masuk dalam sebuah gelembung yang tidak bisa diganggu orang lain.
Rasa utuh dan khusyuk tanpa distraksi ini akan mendatangkan efek menenangkan bagi mental. Jika dilakukan secara rutin, tentu ada manfaat bagi kesehatan mental.
Dari beberapa cara mengusir kesepian, berdoa bisa jadi salah satu metode yang efektif. Ini juga berlaku bagi individu yang merasa terisolasi secara sosial. Lewat berdoa, tidak ada batasan bagaimana cara berkomunikasi. Ketika rasa kesepian bisa terhalau, maka risiko mengalami depresi pun bisa dihindari.
Rupanya, berdoa juga merupakan bagian penting dalam proses pemulihan orang yang memiliki masalah kesehatan mental. Studi dari Rob Whitley seorang investigator Douglas Hospital Research Center di Kanada memperkuat hal itu.
Dalam temuannya, para partisipan berkali-kali menekankan bahwa berdoa sehari-hari merupakan faktor utama bagi kesembuhan mereka. Lebih spesifik lagi, mereka menyebutkan tentang pentingnya refleksi Serenity Prayer untuk menjadi semakin bijak.
Ada temuan menarik seputar frekuensi berdoa ke gereja dengan usia seseorang. Studi ini dipublikasikan pada pertengahan bulan Mei tahun 2017 lalu. Hasilnya, partisipan yang kerap datang ke gereja lebih dari satu kali setiap minggunya rupanya 55% lebih panjang umur.
Kesimpulan ini diperoleh setelah melakukan tindak lanjut hingga 18 tahun kemudian. Fakta ini disimpulkan dalam perbandingan dengan yang jarang berdoa ke gereja.
Ketika berdoa baik untuk diri sendiri maupun orang lain, semua harus dilakukan dengan sepenuh hati. Efeknya bersifat menenangkan, sama halnya seperti yoga dan meditasi. Di saat bersamaan, berdoa bisa mengurangi rasa cemas berlebih dan juga stres.
Hal ini didukung dengan sebuah studi pada tahun 2019 dari tim University of Mississippi, Amerika Serikat. Temuannya adalah pasien yang menjalani sesi berdoa selama 6 pekan merasakan lebih sedikit gejala depresi dan cemas berlebih. Selain itu, optimisme mereka juga terus meningkat.
Ketika seseorang sedang sakit, ada yang semakin intensif berdoa memohon kesembuhan. Menariknya, tim peneliti dari Iran menemukan bahwa berdoa sungguh-sungguh dapat mengurangi rasa nyeri setelah persalinan C-section. Uji klinis ini dilakukan dalam rentang waktu tahun 2011-2013.
Selain itu, meditasi dan berdoa pada ibu yang baru melahirkan ini juga mengurangi kemungkinan merasa mual dan muntah. Sesi berdoa juga bisa memberikan sensasi rileks kepada partisipan.
Menariknya, setelah manfaat berdoa terbukti baik untuk kesehatan mental, ini juga akan berpengaruh terhadap kondisi fisik. Aspek fisiologi pun bisa berfungsi lebih baik. Sebagai contoh, hormon stres kortisol yang lebih sedikit, tekanan darah terkendali, serta fungsi kekebalan tubuh yang terus membaik.
Baca Juga
Terlepas dari banyaknya riset yang mendukung manfaat berdoa bagi kesehatan mental, tetap saja ini tidak bisa dijadikan pengganti dari pengobatan medis. Pelengkap bisa, namun bukan substitusi.
Namun, tak ada salahnya memadukan penanganan medis terbaik dengan banyak berdoa. Memiliki keyakinan agama cukup kuat bisa berdampak positif bagi kesehatan mental.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar pengaruh berdoa terhadap kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara memutuskan pacar perlu dengan sikap yang dewasa dan tegas agar bisa putus dengan baik-baik. Masih bingung bagaimana caranya? Simak di sini
Salah satu daya tarik seseorang adalah ketika mereka menyenangkan diajak ngobrol. Ini juga bisa melambangkan kecerdasan seseorang karena menunjukkan kemampuannya memilah bahan pembicaraan yang layak dan tidak.
Faktor pembentuk kepribadian seseorang sangatlah beragam, mulai dari genetik, lingkungan, orangtua, hingga sosial. Sepanjang hidup, interaksi dengan orang lain turut membentuk sifat seorang individu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved