Belut untuk ibu hamil tergolong aman karena merupakan jenis ikan rendah merkuri. Sangat dianjurkan untuk mengolah belut hingga matang sebelum dikonsumsi untuk menghindari racun dan memaksimalkan khasiatnya.
8 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Masak belut hingga matang sebelum dikonsumsi ibu hamil
Table of Content
Belut merupakan jenis ikan yang banyak ditemukan di Indonesia dan menjadi bahan utama beragam masakan. Tak hanya lezat dan gurih, belut memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan, tak terkecuali bagi ibu hamil.
Advertisement
Apa saja manfaat belut untuk ibu hamil? Lalu, bagaimana cara pengolahan yang aman? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Beberapa dari Anda mungkin bertanya, bolehkah ibu hamil makan belut? Beragam mitos menyatakan larangan makan belut bagi ibu hamil. Faktanya, ibu hamil boleh makan belut asalkan telah dimasak hingga matang.
Darah belut memang bersifat racun bagi tubuh jika dikonsumsi dalam kondisi mentah. Namun, belut yang telah diolah dengan matang aman untuk dikonsumsi, bahkan untuk ibu hamil.
Selain itu, kandungan merkuri pada belut, baik unagi atau belut air tawar maupun anago atau belut air asin, tergolong rendah.
Dilansir dari Food Sanitarian Council of Japan, kadar merkuri dalam belut di tahun 2001 tergolong rendah, yakni 0,0048 PPM (parts per million) untuk anago dan 0,052 untuk unagi.
Dengan begitu, belut dikategorikan sebagai ikan rendah merkuri yang aman dikonsumsi ibu hamil.
Meski cukup aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil sebelum mengonsumsi belut, antara lain:
BACA JUGA: 8 Jenis Ikan yang Baik untuk Ibu Hamil
Belut merupakan jenis ikan berminyak bernutrisi tinggi. Meski sifatnya berminyak dan berkalori tinggi, sebagian lemak dalam belut tergolong lemak tak jenuh tunggal.
Beberapa kandungan nutrisi dalam belut, antara lain:
Berdasarkan kandungan nutrisi tersebut, belut bisa menghadirkan berbagai manfaat bagi tubuh, tak terkecuali ibu hamil dan janin.
Beberapa khasiat belut untuk ibu hamil antara lain:
Belut berpotensi membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, termasuk kemampuan sensorik, kognitif, dan motoriknya.
Dalam peer reviewed publication yang diterbitkan oleh The American Association for the Advancement of Science (AAAS), disebutkan bahwa mengonsumsi jenis ikan berminyak yang kaya omega-3 seperti belut selama bulan-bulan terakhir kehamilan memiliki efek positif pada perkembangan sensorik, kognitif, dan motorik anak.
Mengonsumsi jenis ikan berminyak selama masa kehamilan juga terbukti mencegah risiko anak terkena asma ketika dewasa.
Dikutip dari University of Southampton anak dari ibu yang mengonsumsi ikan berminyak pada saat hamil, cenderung tidak menunjukkan tanda-tanda asma ketika anak berusia 2,5 tahun.
Salah satu khasiat belut untuk ibu hamil adalah memperkuat tulang ibu dan janin. Selama kehamilan, kebutuhan akan kalsium meningkat. Mengonsumsi belut dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor harian yang baik untuk tulang.
Belut tergolong jenis ikan berminyak dengan kandungan minyak ikan yang sehat. Kandungan asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dalam belut terbukti mampu mengurangi peradangan dan berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung.
Kanker, terutama kanker payudara, masih menjadi ancaman bagi kaum wanita, tak kecuali ibu hamil.
Konsumsi ikan berminyak yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah. Manfaat ini berasal dari kandungan asam amino arginin yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan sel tumor dan menurunkan risiko kanker.
Belut merupakan salah satu makanan laut yang menawarkan manfaat vitamin K2. Vitamin ini berperan sebagai agen pembekuan darah yang sehat..
Ibu hamil memiliki risiko perdarahan saat persalinan. Makan makanan yang mengandung cukup vitamin K2 dapat membantu memastikan pembekuan darah yang sehat serta mencegah perdarahan berlebih dan memar ketika pembuluh darah terluka.
Umumnya, 100 gram porsi belut mengandung 63 mikrogram K2 yang bisa memenuhi kebutuhan harian.
Asam amino arginin yang terkandung dalam belut dipercaya dapat merangsang pembentukan hormon pertumbuhan (HGH) pada fase istirahat. Mengonsumsi belut dapat membantu pemeliharaan kekuatan otot dan mencegah penumpukan lemak berlebih.
Catatan penting bagi ibu hamil yang hendak mengonsumsi daging belut adalah harus matang sempurna.
Berikut ini beberapa cara mengolah belut untuk ibu hamil yang aman dan bisa Anda coba di rumah:
Ibu hamil dilarang makan belut adalah mitos. Faktanya, belut merupakan jenis ikan rendah kalori yang aman dikonsumsi pada ibu hamil dalam jumlah yang cukup. Selain itu, belut yang dimasak dengan matang juga aman untuk ibu hamil.
Belut memiliki beragam kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan dan proses persalinan. Ada beragam cara mengolah belut yang bisa Anda coba untuk membuat hidangan belut yang lezat, bergizi, dan aman untuk kehamilan.
Jika masih ada pertanyaan seputar manfaat belut untuk ibu hamil dan cara mengolahnya, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Menggugurkan kandungan dengan jeruk nipis belum bisa dibuktikan secara ilmiah hingga saat ini. Buah ini juga terbilang aman jika dikonsumsi secara wajar saat hamil. Konsumsi jeruk nipis secara berlebihan dikhawatirkan memicu gangguan pencernaan.
Lahir prematur adalah salah satu risiko hamil kembar yang harus diwaspadai. Untuk mengurangi risiko komplikasi tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti rutin kontrol kehamilan.
Saat hamil 15 minggu, ibu mungkin masih mengalami mual muntah di pagi hari. Sedangkan janin usia 15 minggu sudah bisa melihat cahaya meski matanya tertutup.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved