Ada sejumlah manfaat belajar sambil bermain yang dapat dinikmati anak, di antaranya meningkatkan keterampilan fisik, membentuk pola hidup aktif, hingga mengembangkan otaknya.
8 Jul 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Belajar sambil bermain punya banyak manfaat bagi anak
Table of Content
Mengajarkan anak usia dini belajar mungkin dapat menyulitkan banyak orangtua. Sebab, mereka umumnya cepat bosan dan lebih memilih untuk bermain. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk menyiasatinya adalah dengan belajar sambil bermain.
Advertisement
Permainan yang seru dan menyenangkan biasanya dapat membuat anak-anak betah melakukannya hingga berjam-jam.
Bermain bahkan dianggap sebagai kunci dari belajar. Para ahli mengungkapkan bahwa bermain dapat memperkaya proses belajar dan membantu mengembangkan kemampuan penting bagi anak.
Belajar dengan permainan bukan hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat. Berikut adalah sejumlah manfaat bermain sambil belajar yang bisa didapatkan anak usia dini.
Bermain sambil belajar mungkin terlihat seperti permainan anak-anak pada umumnya. Padahal, metode ini sebenarnya dapat membuat anak bekerja keras untuk mempelajari berbagai kemampuan fisik penting, seperti:
Setiap keterampilan baru yang dipelajari anak usia dini dapat memudahkan mereka untuk mengembangkan kemampuan lain yang lebih rumit. Misalnya, setelah anak bisa berjalan, mereka kemudian dapat belajar berlari, melompat, memutar, dan sebagainya.
Metode belajar sambil bermain dapat membuat anak usia dini terus-menerus mencoba sesuatu hingga mereka menguasainya.
Metode ini dapat mendorong balita untuk terus bergerak sehingga bisa membantu membentuk pola hidup aktif sejak dini, dan diharapkan dapat dipertahankan sepanjang sisa masa kanak-kanaknya. Anak usia dini yang aktif memiliki kemungkinan besar untuk tetap aktif nantinya.
Selain meningkatkan berbagai kemampuan fisik, bermain sambil belajar juga bermanfaat membantu perkembangan kemampuan penting lainnya pada anak usia dini, seperti:
Belajar sambil bermain dapat membantu memelihara imajinasi dan memberikan anak rasa petualangan. Metode ini juga memudahkan anak dalam mempelajari keterampilan lainnya yang lebih rumit, seperti pemecahan masalah, berbagi, dan sebagainya, dengan cara yang menyenangkan.
Ketika anak belajar dan bermain, baik sendiri atau bersama anak lain, ia dapat mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa.
Jika anak Anda bermain sendiri, ia biasanya akan berbicara kepada dirinya sendiri saat menggerakan berbagai mainan. Sementara itu, saat bermain dengan anak lain, ia akan mengkomunikasikan apa pun dengan teman-temannya.
Misalnya, ketika main sekolah-sekolahan, anak-anak akan menentukan siapa gurunya dan siapa yang akan menjadi murid. Jika tidak ada kesepakatan, mereka dibimbing untuk membicarakan masalah tersebut dan berusaha berkompromi.
Metode bermain dan belajar memungkinkan paparan kosakata tambahan sehingga memperkaya variasi kata anak dalam berbahasa. Alhasil, belajar dengan bermain dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak.
Metode permainan dalam pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan sosial anak. Jika dilakukan bersama, hal ini dapat mendorong anak untuk bernegosiasi, bekerja sama, dan berbagi dengan anak-anak lain.
Selama waktu bermain sambil belajar, anak didorong untuk terlibat dalam kegiatan yang edukatif dan menyenangkan. Ia juga belajar untuk mencapai tujuan bersama dan tidak bersikap egois.
Baca Juga
Sebelum memulai cara belajar sambil bermain, berikut adalah ada lima karakteristik penting yang perlu Anda perhatikan.
Supaya metode ini mudah diterapkan, berikut adalah beberapa contoh belajar sambil bermain untuk anak usia dini dan prasekolah.
Kemampuan yang dipelajari anak berusia 12-24 bulan umumnya meliputi beberapa hal berikut:
Sementara itu, berikut adalah sejumlah kemampuan yang umumnya dipelajari anak usia 24-36 bulan:
Untuk membantu mempelajari berbagai kemampuan tersebut, Anda dapat melakukan sejumlah permainan, seperti petak umpet, masak-masakan, atau kejar-kejaran. Anak usia dini juga senang meniru orang dewasa dan menyukai pekerjaan rumah.
Cobalah untuk menyediakan mainan yang dapat mendorong mereka melakukannya, misalnya vakum mainan yang bisa ia gunakan saat orangtuanya sedang membersihkan rumah atau mainan masak-masakan saat orangtuanya sedang memasak.
Berbagi mainan lainnya yang cocok digunakan dalam metode bermain sambil belajar, di antaranya:
Itulah beberapa contoh bermain sambil belajar untuk anak usia dini. Membaca juga bisa jadi sarana belajar sambil bermain yang baik.
Anak usia dini dapat mengikuti cerita dan menunjuk objek-objek dalam buku yang Anda sebutkan. Dorong mereka untuk menyebutkan nama-nama yang ada dalam buku atau yang ia kenal.
Setelah anak berusia lebih dari 3 tahun atau memasuki usia TK, ada banyak jenis mainan yang dapat mereka mainkan, termasuk dengan benda-benda berukuran kecil.
Ia juga bisa mulai belajar mengembangkan keterampilan bahasa, emosi, kreativitas, dan keterampilan sosial.
Berikut adalah contoh belajar sambil bermain untuk anak usia TK kecil atau TK besar.
Dengan melakukan contoh kegiatan belajar melalui bermain, anak-anak dapat mempelajari banyak hal melalui imajinasi mereka. Sebab, bermain memiliki fungsi penting dalam menyatukan bagian logis dan kreativitas pada otak anak.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang menggali lebih dalam bagaimana manusia belajar. Di dalamnya, ada topik seperti hasil pembelajaran, proses pengajaran, hingga masalah dalam proses belajar. Tak hanya itu, dilihat pula bagaimana manusia menyerap informasi baru.
Bahan-bahan slime tertentu yang terdiri dari bahan kimia memiliki potensi bahaya bagi anak. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan masalah pada pencernaan, pernapasan ataupun kulit anak.
Parenting stress adalah salah satu dampak yang mungkin terjadi pada orang tua akibat merawat dan membesarkan anak autis. Untuk mengatasinya, banyak membaca dan memperdalam pengetahuan, bangun support system, dll.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved