Berjalan tanpa alas kaki (barefoot) bisa membantu memperkuat pijakan kaki dan keterampilan motorik anak. Cari tahu penjelasan lengkapnya di sini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Sep 2023
Table of Content
Kebanyakan orangtua mungkin tidak mengizinkan anaknya untuk berjalan tanpa alas kaki. Padahal, ada juga, lho, manfaat berjalan tanpa alas kaki (barefoot) untuk perkembangan anak.
Advertisement
Kontak langsung dengan tanah, rumput, atau permukaan alami lainnya membuat si kecil merasakan sensasi baru sekaligus mengasah indra perabanya. Apa saja manfaat barefoot untuk bayi dan juga anak? Ketahui lengkapnya.
Umumnya, bayi mulai belajar berjalan pada usia 10 hingga 18 bulan. Tak hanya melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh, berjalan juga membantu melatih perkembangan motorik dan sensoriknya melalui telapak kaki.
Biasanya, orangtua memasangkan sepatu pada anak yang baru belajar berjalan agar kakinya terlindungi. Namun, tidak apa-apa lho sesekali melatih si kecil berjalan tanpa alas kaki.
Sebab, salah satu manfaat melatih bayi atau anak berjalan tanpa alas kaki, alias barefoot, adalah membatu merasakan apa yang dipijak dan melatih kekuatan otot kaki.
Berikut ini sederet manfaat barefoot untuk anak:
Salah satu manfaat barefoot untuk anak adalah baik untuk keterampilan motoriknya. Walaupun keseimbangannya belum sempurna, berjalan tanpa alas kaki bisa melatih agar anak semakin lancar berjalan.
Studi tahun 2018 pada anak-anak berusia 6-10 tahun di Jerman dan Afrika Selatan menunjukkan bahwa bermain tanpa alas kaki bisa meningkatkan keterampilan motorik, terutama dalam hal keseimbangan dan keterampilan melompat.
Berjalan tanpa alas kaki, atau barefoot, juga dapat memperkuat otot kaki dan pergelangan tangan.
Dengan begitu, postur tubuh jadi lebih baik, membantu mengaktifkan lengkungan kaki, dan mencegah kaki rata (flat feet).
Cara ini juga dapat membantu otot semakin terangsang sehingga mengurangi risiko mudah terjatuh.
Berjalan tanpa alas kaki juga bermanfaat merangsang sistem saraf anak.
Maksudnya, barefoot bisa merangsang ribuan ujung saraf di kaki. Ini akan membantu mengaktifkan sistem vestibular (keseimbangan dan gerak) dan sistem proprioseptif (kesadaran) anak.
Dengan begitu, keterampilan dan koordinasi anak juga jadi lebih baik.
BACA JUGA: Beragam Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik dan Mental Anak
Sebagian orangtua mungkin merasa khawatir saat anak berjalan tanpa alas kaki di luar ruangan. Misalnya, kaki menjadi kotor, takut ada duri atau batu tajam, atau terpapar penyakit.
Tak perlu khawatir berlebihan karena kulit kaki sebenarnya adalah penghalang alami yang dapat melindunginya dari infeksi.
Apalagi, anak sebenarnya lebih mudah terinfeksi penyakit dari kebiasaan memasukkan tangan ke mulut.
Kemudian, semakin sering anak melakukan barefoot, kulit kakinya semakin kuat dan menjadi lebih keras. Ini juga bisa mengurangi risiko cedera atau luka.
Namun, sebaiknya orangtua juga tetap berhati-hati saat anak melakukan barefoot. Berikut ini adalah beberapa tips aman berjalan tanpa alas kaki (barefoot) untuk anak:
Tak hanya untuk anak, berjalan tanpa alas kaki juga bermanfaat untuk orang dewasa.
Walaupun masih ada perdebatan tentang manfaat dan efek melakukan barefoot pada anak. Kembali lagi, orangtua paling tahu mana yang paling baik untuk perkembangan anak.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak mengenai kebiasaan yang baik untuk si kecil.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Psikologi perkembangan anak mencakup berbagai aspek. Termasuk ke dalamnya adalah perkembangan fisik, perilaku, dan emosi.
3 Sep 2020
Tidak hanya menghilangkan kebosanan, masih banyak manfaat permainan puzzle untuk anak yang tak boleh diremehkan, seperti mengasah kemampuan kognitif, menambah rasa ingin tahu, hingga meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
6 Jun 2022
Perkembangan anak usia 3 tahun dapat dilihat dari bahasa dan komunikasi, fisik dan motorik, sosial dan emosional, hingga kognitif. Meski begitu, waspadai tanda-tanda keterlambatan perkembangan anak, seperti sulit berbicara dengan jelas, tidak bisa melompat, hingga sulit melakukan kontak mata saat diajak bicara.
10 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved