Berjalan tanpa alas kaki bermanfaat untuk melatih keseimbangan kaki, melancarkan aliran darah, dan mencegah kaki rata. Cari tahu manfaat serta tips lainnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
1 Sep 2023
Mulailah secara perlahan untuk merasakan manfaat berjalan tanpa alas kaki
Table of Content
Soal jalan nyeker, alias tanpa alas kaki, atau bahasa kerennya barefoot memang ada dua paham. Ada yang senang melakukannya karena dianggap bagus, tapi banyak yang bilang itu kebiasaan jorok. Berjalan tanpa alas kaki (barefoot) memang punya manfaat kesehatan.
Advertisement
Tapi, mana, sih, yang lebih sehat antara jalan kaki tanpa alas kaki atau tetap pakai sandal dan sepatu? Ayo, kita cari tahu di halaman ini.
Barefoot adalah tindakan berjalan atau berlari tanpa menggunakan alas kaki. Sebenarnya, sih, istilah atau kegiatan ini tidak baru-baru amat. Sebab, sejak kecil pun kita sudah melakukannya.
Namun, tak semua orang mau melakukannya dan menganggapnya jadi salah satu kebiasaan yang sehat. Alasan yang paling jelas adalah karena kaki jadi kotor. Jadi, paling-paling, kamu hanya nyeker di dalam rumah.
Dalam Journal of Inflammation Research menyebutkan, barefoot adalah bagian dari grounding. Grounding adalah saat berjalan tanpa alas kaki, ini akan menghubungkan tubuh dengan energi bumi.
Peneliti berteori bahwa ada perpindahan elektron ke tubuh manusia.
Perpindahan inilah yang disebut akan membawa berbagai efek buat tubuh, seperti meredakan nyeri, memengaruhi sistem imun, mengurangi stres, penyembuhan luka, hingga punya efek terhadap peradangan
Pada dasarnya, olahraga jalan kaki sendiri selama setengah jam sehari bagus untuk kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung, mengurangi lemak, dan meningkatkan kekuatan otot.
Terus, bagaimana kalau berjalan kaki tanpa alas kaki? Apakah akan menambah manfaatnya?
Berikut adalah beberapa manfaat berjalan kaki tanpa alas kaki:
Berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki bermanfaat untuk menjaga keseimbangan tubuh. Kenapa bisa? Alasannya, karena dapat memperkuat tulang dan sistem gerak di bagian kaki.
Kaki memiliki sekitar 26 tulang, 33 sendi, dan lebih dari 100 tendon, otot, dan ligamen.
Saat berjalan tanpa alas kaki, ini akan membantu melatih keseimbangan, menguatkan otot, mencegah cedera, serta mengurangi tekanan pada pergelangan kaki, lutut, dan pinggul.
BACA JUGA: Cara Berjalan yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Tulang dan Persendian
Berjalan kaki tanpa alas kaki juga membantu menjaga lengkungan kaki. Ada yang bilang, kalau kebiasaan ini juga bisa membantu mencegah terjadinya kaki rata (flat feet).
Orang yang punya flat feet mungkin berisiko lebih besar mengalami sakit kaki pas berjalan.
Berjalan tanpa alas kaki juga bermanfaat meningkatkan kekuatan otot dan ligamen sehingga membantu mencegah plantar fasciitis, salah satu penyebab umum nyeri tumit.
Plantar fasciitis adalah kondisi peradangan pada jaringan tebal di bagian bawah kaki.
Berjalan kaki tanpa alas kaki yang dilakukan rutin di pagi hari juga bermanfaat meningkatkan energi serta ritme sirkadian.
Ritme sirkadian adalah sistem dalam tubuh yang mengatur siklus 24 jam tubuh, seperti tidur, suhu tubuh, pencernaan, hormon, dan sebagainya.
Saat telapak kaki langsung menyentuh aspal, tanah, atau rumput, ini bermanfaat meningkatkan aliran darah pada kaki dan seluruh tubuh. Sebab, permukaan tanah punya beragam tekstur yang mungkin memberikan rangsangan di area telapak.
Ini membuat otot berkontraksi dan mengendur, lalu menekan pembuluh darah di kaki. Hasilnya, sirkulasi darah juga menjadi lebih lancar.
Tak hanya untuk kaki, berjalan tanpa alas kaki juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh lainnya, seperti jantung. Ketika kamu berjalan kaki, otomatis detak jantung juga meningkat.
Nah, hal inilah yang memompa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke jaringan otot. Aliran darah jadi meningkat, tekanan darah seimbang, dan menjaga kesehatan jantung.
Tidak ada salahnya kalau kamu sesekali melakukan barefoot atau grounding. Karena sebenarnya, keduanya bermanfaat melatih keseimbangan kaki. Namun, bukan berarti kamu tidak menggunakan alas kaki di keseharian.
Tidak bisa disangkal, jalan kaki tanpa alas meningkatkan risiko luka pada kaki. Kalau kamu punya diabetes dan neuropati perifer (kaki kebas), tentu harus ekstra hati-hati melakukannya.
Soalnya, punya luka di kaki untuk orang diabetes mungkin tidak sesederhana dibandingkan yang tidak memiliki diabetes.
Saat beraktivitas, kaki juga membutuhkan bantalan dan perlindungan dari sepatu atau sandal yang kamu gunakan.
Tapi jangan sampai salah pilih jenis alas kaki, ya. Ada baiknya, kamu tetap menggunakan sepatu atau sandal yang nyaman sekaligus melindungi kaki. Salah-salah, kamu malah bakal kena masalah kaki baru.
BACA JUGA: Manfaat Jalan Kaki 10.000 Langkah, Baca Dulu Penelitiannya
Kalau kamu lagi mau mencoba berjalan kaki tanpa alas kaki, beberapa tips di bawah ini mungkin bisa kamu ikuti supaya meminimalisir risiko cedera:
Tak perlu terlalu ambisius. Kalau baru mau memulai, cobalah pelan-pelan dulu.
Sesi berjalan kaki cukup sekitar 15-20 menit saja, agar telapak dan pergelangan kaki beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Kalau sudah mulai terbiasa, baru naikkan durasi dan jarak tempuh.
Selama ini, kamu terbiasa berjalan dengan sepatu atau sandal. Jadi, memilih pijakan biasanya tidak akan terlalu teliti.
Kalau mau mulai berjalan kaki tanpa alas, pastikan kamu lebih waspada memilih pijakan untuk menghindari risiko cedera. Cara berjalan mungkin saja masih lemah, sehingga risiko cedera lebih tinggi.
Sebelum mencoba berjalan tanpa alas kaki di luar ruangan, perkenalkan dulu telapak kaki dengan permukaan rumput atau tanah di dalam rumah. Meskipun di dalam rumah, pastikan tidak ada objek tajam atau berbahaya yang mungkin bisa menyebabkan cedera atau tersandung.
Ada banyak jenis latihan fisik yang bisa dilakukan sembari berjalan tanpa alas kaki.
Contoh sederhananya seperti stretching, berdiri dengan satu kaki, atau mencoba naik turun badan sambil berjinjit. Aktivitas lain seperti yoga, pilates, atau martial art bisa menjadi alternatif.
Perhatikan juga kemungkinan mengalami rasa tidak nyaman di sekitar pergelangan kaki atau otot sekitarnya. Kondisi ini wajar terjadi apabila belum terbiasa berjalan tanpa alas kaki.
Jangan memaksakan diri untuk terus berjalan tanpa alas kaki. Kamu bisa menggunakan sepatu dulu dan beri jeda sebelum mencoba kembali.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Metode mind mapping merupakan cara belajar kreatif untuk mengingat, menyambungkan, serta menjelaskan sejumlah ide yang sedang ada dalam pikiran.
18 Apr 2023
Memiliki nama latin Panax quinquefolius, ginseng Amerika tumbuh di daratan Amerika bagian utara. Tanaman herbal ini digunkan untuk meredakan stres, meningkatkan imun, hingga mencegah infeksi.
26 Jan 2021
Ciri-ciri otot polos meliputi dapat kembali ke ukuran aslinya alias elastis, terdapat garis merah dan bisa bergabung dengan tubuh membran sel, berbentuk fusiform, hingga tidak lurik dan bercabang.
16 Jun 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved