Sayuran hidroponik tak perlu lahan luas untuk ditanam, hasilnya pun lebih besar dan segar. Salah satu sayuran yang terkenal dibudidayakan dengan cara ini adalah selada air.
20 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sayuran hidroponik tidak membutuhkan tanah atau lahan sebagai media untuk tumbuh
Table of Content
Sayuran hidroponik belakangan ini semakin naik daun. Teknik berkebun dengan metode hidroponik tidak perlu area luas, bahkan lahan sempit sekalipun tak masalah.
Advertisement
Meskipun ditanam tidak menempel dengan tanah, sayuran ini punya nutrisi yang sama bagusnya seperti sayuran lain.
Bahkan tak sedikit orang yang menjadikannya sebagai bisnis menjanjikan dengan keuntungan jutaan rupiah. Banyak yang menyebut metode hidroponik ini sebagai cara bercocok tanam kekinian.
Dikutip dari buku Hydroponic Production Systems: Impact on Nutritional Status and Bioactive Compounds of Fresh Vegetables, sayuran hidroponik adalah sayuran yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, tetapi pasir, kerikil, atau air yang diberi nutrisi atau mineral tambahan.
Sistem hidroponik bisa terbagi dua, yakni media tanam berupa cairan atau agregat atau selain air dan tanah.
Beberapa alat yang dibutuhkan untuk sayuran hidroponik adalah:
Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari menanam sayuran hidroponik adalah:
Berbeda dengan sayuran organik yang dibudidayakan tanpa bahan kimia apa pun, termasuk antibiotik, dan ditanam di media tanah, sayuran ini justru tidak tergantung kondisi tanah. Tak perlu lahan luas, metode hidroponik bisa ditanam di area sempit sekalipun.
Selain itu, sayuran hidroponik tidak bergantung pada iklim karena pertumbuhannya bergantung pada sistem filtrasi air, oksigen, dan mineral. Media tanam utama sayuran dari budidaya hidroponik adalah air dengan tingkat sterilisasi yang jauh lebih mudah dipantau.
Unsur hara upun diberikan dalam bentuk ion sehingga bisa terserap langsung oleh tanaman. Biasanya, sayuran jenis hidroponik juga lebih aman dari serangan hama.
Mengingat sayuran hidroponik tidak memerlukan pestisida untuk melindungi dari serangan hama dan penyakit, jelas bahwa sayuran ini tetap bernutrisi. Bahkan dibandingkan sayuran konvensional, sayuran yang dibudidayakan secara hidroponik lebih bernutrisi.
Perlu diingat pula bahwa sayuran hidroponik mampu menghasilkan vitamin mereka sendiri. Bahkan, siapa pun yang membudidayakan sayuran jenis hidroponik bisa menambahkan elemen seperti kalsium, magnesium, atau elemen lebih kecil seperti zinc dan zat besi.
Biasanya, sayuran ini juga tumbuh lebih besar dan lebih segar. Masa panennya juga lebih cepat karena pemberian nutrisi yang maksimal selama masa tanam.
Dibandingkan dengan menanam sayur dengan metode konvensional, sayuran yang ditanam secara hidroponik bisa panen lebih cepat hingga 50%.
Selain itu, dikutip dari buku yang sama, menemukan bahwa hidroponik mampu megontrol kontaminasi mikroba. Selain itu, sayuran pun memiliki kadar anioksidan yang lebih tinggi.
Temuan lain juga menyatakan bahwa kemangi yang ditanam dengan budidaya hidroponik meningkatkan kandungan vitamin C, vitamin E, asam lipoat, fenol, dan asam rosmarinic.
Sayangnya, ada riset lain menemukan bahwa sayuran yang ditanam dengan cara hidroponik membuat kelembapannya tinggi dan rentan terkontaminasi salmonella. Bakteri ini menyebabkan keracunan makanan.
Namun, bisa dihindari dengan mencuci sayuran secara menyeluruh dan memasaknya.
Ketika berbelanja dan dihadapkan pada dua pilihan antara sayur biasa dan sayur organik, terkadang menjadi dilema tersendiri.
Keduanya bernutrisi dan mengandung serat, namun apakah berarti sayur organik lebih sehat daripada sayur biasa?
Kata “organik” mengacu pada cara petani menanam dan memproses produk-produk agrikultur, seperti buah, produk olahan susu, dan juga sayur organik. Setidaknya, ada syarat yang harus dipenuhi hingga produk pertanian disebut organik. Apa saja?
Selain itu, ada beberapa hal atau aktivitas yang dilarang dalam proses penanaman sayur oganik:
Artinya, pada perkebunan yang menanam bahan pangan organik tidak diperbolehkan ada jenis pupuk atau pestisida sintetis. Semuanya harus alami untuk memastikan siklus di perkebunan berlangsung berkelanjutan.
Bedakan pula label organik dan natural pada makanan, sayur, atau buah. Natural berarti makanan tersebut tidak mengandung pewarna, penambah rasa, atau pengawet tambahan. Jadi, bukan mengacu pada metode atau material yang digunakan untuk memproduksinya.
Mengingat nutrisi sayuran hidroponik bisa lebih tinggi ketimbang sayuran yang ditanam dengan cara konvensional, tak ada salahnya mencari tahu lebih jauh apa saja jenis sayuran yang bisa ditanam secara hidroponik.
Inilah jenis sayuran yang sesuai ditanam secara hidroponik:
Setiap jenis sayuran hijau di atas sangat baik jika dikonsumsi secara rutin. Nilai positifnya lagi, sayuran yang ditanam secara hidroponik bisa disimpan lebih lama dan tidak mudah rusak.
Apalagi saat ini, lahan pertanian semakin langka bahkan jumlah petani pun mengalami penurunan. Artinya, peluang untuk budidaya tanaman atau sayuran hidroponik pun semakin lebar.
Cara budidaya air adalah salah satu metode hidroponik yang cukup mudah. Tanaman diletakkan di sterofoam yang mengapung di atas air yang kaya akan nutrisi.
Biasanya, sayur yang paling cocok untuk sistem ini adalah selada air. Inilah cara budidaya sayuran hidroponik yang bisa Anda ikuti.
Alat-alat:
Langkah-langkah:
Caranya, isi baskom atau ember dengan air dan pupuk. Ember atau baskom harus buram (tidak boleh bening atau tembus pandang). Pastikan kedalamannya 30,5 cm.
Letakkan air stone ke dalam genangan air. Hubungkan air stone dengan pompa udara dari luar genangan. Pompa akan mendorong udara melalui air stone dan menghasilkan gelembung kecil. Tujuanya, agar oksigen tersalurkan melalui air.
Potong lembar sterofoam agar pas di bagian genangan air. Potong lubang pada sterofoam sesuai dengan diameter pot khsusus hidroponik, lalu masukkan pot ke lubang sterofoam. Lalu isi pot dengan media tanam dan bibit. Media tanam berupa sabut kelapa, perlit, atau bola tanah liat.
Bila mengunakan cahaya alami, Anda bisa melewati tahapan ini. Bila tidak, pasang lampu di atas tanaman yang sedang tumbuh.
Bila menggunakan bolam pijar, pastikan jaraknya 61 cm dari tanaman. Jika menggunakan lampu LED dan neon yang tidak terlalu panas, atur jaraknya masing-masing 15,3 cm dan 30,5 cm dari tanaman.
Memang, harga sayuran hidroponik lebih mahal ketimbang sayuran konvensional. Meski demikian, permintaan pasar untuk sayuran ini bukannya menurun justru semakin meningkat.
Itulah mengapa sekarang semakin banyak petani hidroponik yang mulai membuka kebun dan menjajal teknik hidroponik yang cukup efisien.
Tak perlu bertani dengan cara konvensional seperti mencangkul dan memberi pupuk satu persatu, metode hidroponik lebih ringkas dan efektif.
Terlepas dari sayuran apa yang Anda konsumsi, entah itu yang ditanam dengan cara konvensional, hidroponik, atau organik, yang penting adalah menyadari betapa pentingnya mengonsumsi sayur setiap hari, setiap kali waktu makan tiba.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang manfaat sayuran lainnya, silakan hubungi dokter melalaui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beragam manfaat vitamin C untuk anak di antaranya menjaga daya tahan tubuh, memelihara kesehatan, hingga meningkatkan kesehatan tulang serta gigi.
Ketika ikan difermentasi dengan garam untuk periode cukup lama, akan dihasilkan saus ikan atau kecap ikan. Rasanya gurih. Namun ada alternatif bagi yang tak suka rasa dominan kecap ikan, seperti rumput laut atau saus kedelai
Ada beberapa buah yang tidak boleh dimakan penderita diabetes secara berlebihan karena mempunyai kandungan gula tinggi. Buah yang menjadi pantangan antara lain pisang, anggur, mangga, nanas, hingga ceri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved