Tidur terlentang memungkinkan kepala dan tulang belakang berada di posisi netral. Namun pada kondisi tertentu, ada risiko yang menyertai.
31 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Posisi tidur terlentang dianggap ideal karena tidak memberi tekanan berlebihan pada kepala, leher, dan tulang belakang
Table of Content
Mungkin banyak yang menganggap posisi tidur selama semalaman adalah hal yang tak perlu dipikirkan terlalu detil. Padahal, nyatanya posisi tidur bisa berpengaruh terhadap kesehatan.
Advertisement
Jika ada ranking posisi tidur terbaik, tidur terlentang adal di posisi puncak. Meski begitu, tidur dengan posisi ini menyimpan sejumlah bahaya yang dapat berefek bagi kesehatan.
Meskipun posisi tidur terlentang dianggap yang paling ideal untuk kesehatan, ada beberapa bahaya tidur terlentang yang mungkin terjadi.
Mungkin tidak semua orang bisa mengalaminya, tapi tetap saja perlu diperhitungkan risiko-risiko bahaya tidur terlentang, seperti:
Ketika seseorang berbaring atau tidur terlentang, ada kemungkinan lidah menutup saluran pernapasan. Inilah salah satu bahaya tidur terlentang.
Kondisi ini sangatlah berbahaya bagi penderita sleep apnea karena bisa meningkatkan risiko tidak bernapas saat tidur. Biasanya, orang dengan usia tua lebih rentan mengalami sleep apnea.
Bagi orang yang menderita masalah dengan mendengkur, bahaya tidur terlentang kemungkinan membuatnya semakin parah.
Untuk mengatasinya, perlu diketahui apa pemicu seseorang mendengkur agar tahu terapi atau posisi tidur yang tepat.
Ketika ibu hamil menginjak trimester kedua, artinya ukuran janin semakin besar. Bahaya tidur terlentang dapat membuat pembuluh balik besar bawah yang menerima dari badan dan kedua kaki bisa tertekan.
Konsekuensinya, ada kemungkinan aliran darah ke jantung menjadi tidak lancar. Hal ini berbahaya baik bagi ibu maupun janin dalam kandungannya.
Selain itu, bahaya tidur telentang bagi ibu hamil membuat sistem pernapasan juga akan terganggu karena berat janin yang dikandung.
Terlepas dari popularitasnya, posisi tidur ideal adalah yang paling baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Setiap harinya, setidaknya seseorang akan menghabiskan waktu tak kurang dari 8 jam untuk berbaring.
Lalu, apa posisi tidur yang ideal?
Meskipun tidak sepopuler posisi tidur lainnya, rupanya tidur terlentang adalah posisi tidur yang paling baik untuk kesehatan.
Memang, persentase orang yang tidur terlentang hanya sekitar 8%, tetapi ini adalah posisi yang memungkinkan kepala, leher, dan tulang belakang berbaring dalam kondisi netral.
Ketika tubuh berbaring dengan netral, berarti tidak ada tekanan pada area-area itu dan kecil kemungkinan akan mengalami pegal atau nyeri. Tak hanya itu, manfaat tidur terlentang juga baik untuk mengantisipasi naiknya asam lambung.
Selain tidur terlentang, posisi tidur miring merupakan posisi terbaik kedua untuk kesehatan. Ketika tidur miring dan tulang belakang hingga kaki berada dalam posisi lurus, maka risiko naiknya asam lambung juga bisa dikurangi.
Lebih jauh lagi, posisi tidur miring juga mengurangi kemungkinan mendengkur karena saluran pernapasan tetap terbuka. Hal yang sama berlaku bagi penderita sleep apnea, direkomendasikan untuk tidur dengan posisi miring.
Meski demikian, satu kekurangan dari posisi tidur miring adalah menimbulkan keriput. Bagaimana tidak, selama berjam-jam separuh bagian wajah tertekan ke bantal.
Bagi ibu hamil, sangat direkomendasikan tidur miring ke kiri karena dapat meningkatkan sirkulasi darah baik bagi ibu maupun janin. Tak hanya itu, posisi miring ke kiri juga menghindari tertekannya hati oleh janin.
Jika diminta menyebut posisi tidur paling populer, tentu posisi melengkung seperti janin jawabannya.
Dalam posisi ini, tulang belakang melengkung dan kaki berada dalam posisi ditekuk. Konsekuensi apabila seseorang tidur dengan posisi melengkung terlalu rapat adalah membatasi pernapasan diafragma.
Tak hanya itu, berada dalam posisi melengkung ini bisa membuat seseorang merasa pegal saat terbangun di pagi hari.
Untuk menghindarinya, sebisa mungkin luruskan tubuh dengan menempatkan guling di antara kedua paha.
Posisi tidur tengkurap atau bertumpu pada perut adalah posisi yang paling tidak direkomendasikan karena ada banyak dampak negatif yang ditimbulkannya.
Bahaya tidur tengkurap mulai dari nyeri punggung dan leher, rasa kebas, gatal, hingga saraf yang terasa tidak nyaman.
Apabila memang terpaksa tidur tengkurap, sebisa mungkin kepala juga menghadap ke bawah, bukan ke salah satu sisi tubuh.
Tujuannya adalah memastikan saluran pernapasan tetap terbuka, tapi ingat untuk menjaga agar hidung tidak tertutup bantal.
Baca Juga
Ketika mempertimbangkan posisi tidur apa yang paling baik dan nyaman bagi Anda, pertimbangkan kebutuhan diri sendiri. Ini mulai dari nyeri yang diderita, gangguan tidur seperti mendengkur, hingga kondisi medis lainnya.
Tetap prioritaskan posisi tidur yang tidak mengganggu saluran pernapasan. Pastikan pula tubuh memiliki cukup ruang agar bisa berganti posisi secara fleksibel sepanjang malam.
Secara alami, tubuh akan mencari posisi yang paling nyaman, termasuk tidur terlentang, dan mengurangi risiko keluhan pada jangka panjang.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat tidur telanjang ternyata bisa membuat tidur lebih cepat dan nyenyak. Selain itu, ada berbagai manfaat tidur tanpa busana lainnya yang menarik dicoba.
Susah tidur malam hari dan insomnia dapat dibedakan dari frekuensinya. Insomnia bisa terjadi satu malam, satu minggu, atau bahkan lebih. Hal ini disebabkan oleh gangguan mental, gaya hidup, dll.
Kasus langka congenital central hypoventilation syndrome (CCHS) adalah gangguan di sistem saraf yang berperan dalam sistem pernapasan. Liam Derbyshire adalah salah satu penderita CCHS. Dampak CCHS adalah mengganggu sistem tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved