Antara closet duduk dan jongkok mana yang lebih baik? Penelitian mengatakan bahwa posisi jongkok saat BAB lebih sehat dibandingkan dengan posisi duduk. Namun, jika di rumah Anda sudah terlanjur menggunakan closet duduk, Anda bisa menggunakan pijakan kaki untuk membuat posisi Anda seperti jongkok.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
19 Nov 2020
Meski populer, BAB di closet duduk kurang menyehatkan
Table of Content
Tahukah Anda jika 19 November 2020 ditetapkan sebagai hari toilet dunia? Tujuannya adalah untuk menginspirasi masyarakat dunia untuk sadar akan krisis sanitasi global. Masih banyak daerah yang belum memiliki toilet laik pakai.
Advertisement
Berbicara soal toilet, ada hal yang menarik untuk dibahas. Yaitu mana sikap buang air yang benar?
Bisa jadi, cara Anda selama ini saat buang air ke toilet masih salah. Ada yang menggunakan closet duduk atau closet jongkok, mana yang lebih sehat untuk sistem pencernaan?
Ternyata, konsep yang sempat trending beberapa saat lalu yaitu menambahkan pijakan bagi mereka yang buang air di closet duduk, terkonfirmasi benar-benar baik untuk pergerakan usus.
Awalnya, konsep buang air di closet duduk dengan bantuan pijakan di bagian kaki menjadi viral di media sosial. Ada banyak video yang menyarankan untuk melakukan hal serupa. Dulu, belum ada bukti medis yang mendukungnya. Namun nyatanya, hal ini bisa jadi efektif untuk diterapkan di rumah Anda.
Tim dari profesor di bidang gastroenterology, hepatology, and nutrition dari The Ohio State University Wexner Medical Center Dr. Peter Stanich melakukan penelitian untuk membuktikan hal itu. Mereka merekrut 52 partisipan yang bermasalah saat buang air besar. Penelitian berlangsung selama satu bulan.
Setelah menggunakan alat pijakan saat buang air besar di closet duduk, 71% partisipan mengaku bisa BAB lebih lancar. Bahkan, 90% tak perlu bersusah payah mengejan lagi. Mereka bahkan akan terus menggunakan alat pijakan closet duduk.
Dari penelitian itu, Dr. Peter Stanich menyimpulkan bahwa alat sesederhana pijakan duduk saja bisa membantu meredakan gejala konstipasi, kembung, atau buang air besar yang tidak tuntas. Dengan demikian, orang yang bersangkutan akan merasa lebih nyaman dan pembuangannya pun efektif.
Baca Juga
Menggunakan closet duduk dengan bantuan alat pijak sekilas terlihat serupa dengan menggunakan closet jongkok, yang mengharuskan orang untuk berada di posisi squat. Sebenarnya, closet jongkok adalah posisi paling alami ketika seseorang harus buang air besar.
Alasannya, tentu saja karena ketika menggunakan closet jongkok, proses pengosongan usus besar bisa benar-benar tuntas. Meski demikian, tidak semua orang bisa melakukan squat saat buang air besar dengan nyaman. Contohnya para lansia yang tidak bisa berlama-lama berjongkok.
Di sinilah alternatif menggunakan closet duduk dengan bantuan pijakan atau footstool menjadi semakin masuk akal. Fisiologinya sederhana. Secara alami, memang ada sudut antara saluran anus dan rektum. Ketika ada pergerakan usus atau keinginan buang air besar, otot di sekitar rektum menjadi lebih rileks dan sudut itu menjadi lurus.
Lebih jauh lagi, saat jongkok atau duduk dengan bantuan alat pijakan, pinggang seseorang akan berada pada sudut 90 derajat. Posisi ini membantu meluruskan rektum sehingga feses bisa keluar jauh lebih mudah.
Adanya alat bantu seperti footstool membantu proses mengejan untuk mengeluarkan feses dengan lebih efisien. Jadi, tak masalah apabila jenis closet yang terpasang di rumah Anda berupa closet duduk atau closet jongkok, cukup sesuaikan dengan kenyamanan masing-masing saja.
Menambahkan footstool sebagai pijakan saat buang air besar di closet duduk pun tak memberatkan. Ada banyak alat yang bisa dijadikan pijakan tanpa harus membeli baru. Jika membeli pun, harganya cukup terjangkau.
Para pakar pun setuju bahwa alat pijakan seperti footstool adalah cara non-medis paling efektif untuk masalah seperti konstipasi atau buang air besar tak tuntas.
Baca Juga
Meski demikian, perlu diingat bahwa lancar tidaknya pembuangan tidak hanya bergantung pada jenis closet yang dimiliki di rumah. Ada yang jauh lebih penting, yaitu asupan serat dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Konsumsi buah, sayur, dan olahan gandum akan membuat seseorang tidak berisiko mengalami konstipasi.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Daun kecubung atau Datura metel L. termasuk tanaman herbal yang berpotensi mengatasi berbagai gangguan kesehatan, mulai dari asma, rabies, penyakit kronis, masalah kulit, gangguan pencernaan, hingga mengatasi mabuk perjalanan.
27 Apr 2022
Cryosurgery atau cryotherapy, adalah sebuah teknik medis yang menggunakan nitrogen cair bersuhu dingin untuk menghancurkan sel tumor atau yang berpotensi kanker. Cara kerjanya mirip dengan teknik membekukan kutil menggunakan spray nitrogen cair.
28 Mei 2020
Kosher adalah peraturan halal-haram dalam agama Yahudi. Dalam bahasa Ibrani, kosher berarti “layak”. Tak hanya jenis makanannya, aturan kosher juga meliputi proses pembuatan suatu masakan.
25 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved