logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Kompres Panas vs Kompres Dingin, Mana yang Efektif?

open-summary

Demam merupakan respons tubuh ketika terjadi infeksi virus maupun bakteri. Ketika penderita demam diberi kompres panas, hipotalamus di otak akan memberi respons untuk menurunkan suhu tubuh.


close-summary

18 Apr 2023

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Ketika ada kompres panas diletakkan di bagian tubuh seperti dahi, maka hipotalamus di otak akan menganggap lingkungan sekitar terasa panas dan menurunkan suhu tubuh

Hati-hati memberikan kompres panas pada anak yang demam agar air yang digunakan tidak terlalu panas dan berisiko membakar kulit

Table of Content

  • Kompres panas atau dingin?
  • Prosedur memberikan kompres panas
  • Langkah menurunkan demam

Selama ini masih banyak yang salah kaprah memberikan kompres dingin atau kompres es batu baik pada anak maupun orang dewasa yang sedang demam. Padahal saat demam, tubuh perlu kompres panas sebagai sinyal kepada otak untuk menurunkan suhu tubuh.

Advertisement

Suhu tubuh normal manusia adalah sekitar 37-37,5 derajat Celsius. Ketika berada di atas itu, sudah masuk dalam kategori demam. Sebelum minum obat, memberikan kompres bisa jadi salah satu cara membuat tubuh lebih nyaman.

Baca Juga

  • Penyakit Whipple: Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
  • Obat Meriang di Apotek dan Bahan Alami yang Ampuh Atasi Gejala Tidak Enak Badan
  • Penyebab Tipes Bisa dari Makanan atau Kegiatan Anda Sehari-hari. Kenali Cara Penularannya!

Kompres panas atau dingin?

Di pusat otak, ada hipotalamus yang bertugas mengatur suhu tubuh. Ketika ada infeksi virus atau bakteri, maka sistem kekebalan tubuh akan merespon dengan menaikkan suhu tubuh. Tujuannya, agar virus atau bakteri tidak bisa bertahan dalam tubuh.

Ketika sedang demam tinggi bahkan sampai menggigil, sebenarnya tubuh sedang “berperang” melawan virus atau bakteri. Jadi, demam adalah hal yang baik untuk tubuh, asalkan jangan terlalu tinggi.

Namun seringkali, orang yang sedang menderita demam tidak merasa nyaman. Bahkan, penderita demam bisa merasa lemas hingga tak kuasa beraktivitas.

Pertanyaannya kemudian adalah: mana yang benar, memberikan kompres panas atau kompres dingin saat seseorang demam? Jawabannya adalah kompres panas.

Ketika ada kompres panas diletakkan di bagian tubuh seperti dahi, lipatan ketiak, maupun dada, maka hipotalamus di otak akan menganggap lingkungan sekitar terasa “panas”. 

Dengan demikian, hipotalamus akan merespon dengan menurunkan suhu tubuh sehingga lebih “dingin”. Jadi, bukan kompres es batu jawaban yang tepat untuk meredakan demam, namun kompres panas.

BACA JUGA: 5 Cara Kompres Anak Demam dengan Tepat agar Cepat Sembuh

Prosedur memberikan kompres panas

Perlu diingat bahwa memberikan kompres panas terkadang lebih sulit atau menantang ketimbang kompres es batu. Perlu kehati-hatian lebih agar air yang digunakan tidak terlalu panas dan berisiko membakar kulit.

Caranya, pertama-tama siapkan kain lembut dan baskom berisi air hangat. Jangan terlalu panas atau bahkan mendidih.

Kemudian, rendam kain tersebut di air hangat sehingga bisa dijadikan kompres panas. Tempelkan di bagian tubuh yang diinginkan sampai suhunya turun. Biasanya, saat seseorang sedang demam tinggi, kain kompres panas akan dengan cepat berubah suhu karena kontak langsung dengan kulit.

Terus-menerus, kembali rendam kain dalam air panas dan tempelkan di bagian tubuh yang diinginkan, tidak hanya di dahi. Jika air sudah dingin, ganti dengan yang masih panas.

Langkah menurunkan demam

Selain kompres panas, masih ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk membantu menurunkan demam. Namun perlu diingat, ketika mengupayakan lingkungan seakan-akan terasa “panas”, jangan berlebihan melakukannya.

Contohnya, jangan malah berendam di air es ketika sedang demam. Mungkin terlintas bahwa mandi air es adalah langkah tepat untuk menurunkan suhu tubuh, namun itu salah.

Justru, berendam atau mandi dengan air es memang menurunkan suhu tubuh sementara namun dengan cepat kembali naik. Bahkan, bisa menyebabkan seseorang menggigil dan demam jadi semakin lama.

Jadi, pastikan melakukan beberapa langkah aman ini saat berusaha menurunkan demam:

  • Berendam dengan air hangat, bukan air dingin
  • Mengenakan pakaian tipis dan tidak terlalu tebal
  • Hindari memakai selimut berlapis-lapis saat beristirahat
  • Banyak minum air dengan suhu ruangan
  • Mengonsumsi sesuatu yang dingin seperti yogurt atau popsicle
  • Memastikan suhu ruangan dingin dan sirkulasi udaranya lancar

Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, demam bukan hal yang perlu dikhawatirkan berlebihan. Umumnya, demam akan turun dengan sendirinya ketika sistem kekebalan tubuh sudah selesai “berperang” melawan virus atau bakteri.

Jika demam masih bisa ditahan tanpa interupsi obat-obatan, justru akan membuat proses pertahanan tubuh semakin optimal. Namun jika demam sudah berlangsung lebih dari 3 hari dan tidak turun meski telah mengonsumsi obat penurun panas, saatnya memeriksakan diri ke dokter.

Advertisement

demaminfeksi bakteriinfeksi virussuhu tubuh

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved