Istilah “man flu” rupanya bukan hanya kiasan semata. Ada banyak yang membedakan reaksi imun pria dan wanita terhadap penyebab flu, salah satunya adalah hormon. Ini menjadikan pria lebih reaktif ketika tubuhnya terserang flu
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Jul 2019
Man flu adalah istilah untuk mendefiniskan reaksi berlebih pada tubuh pria saat terserang flu
Table of Content
Rupanya ungkapan bahwa pria cenderung bereaksi berlebihan saat mengalami flu bukan hal yang dibuat-buat. Ada sejumlah penelitian yang sudah mengonfirmasi perihal ini hingga akhirnya muncullah istilah yang dinamakan 'man flu'.
Advertisement
Simak informasi selengkapnya mengenai pria sakit flu berikut ini mulai dari penyebab gejala, dan penanganannya.
Menurut kamus Oxford dan Cambridge, 'man flu' adalah istilah yang merujuk pada reaksi berlebihan pria terhadap gejala flu dan demam yang sedang dialaminya. Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini sejatinya merupakan penyakit umum dan bisa menyerang pria maupun wanita.
Namun, pria dikabarkan acap kali mengalami reaksi yang berlebihan saat tubuhnya terserang flu. Itulah mengapa kemudian muncul istilah 'man flu' atau flu pria tersebut.
Lantas, benarkah 'man flu' hanya sekadar reaksi pria yang berlebihan terhadap flu? Hal ini dapat ditelisik dengan merujuk pada hasil penelitian tahun 2017 yang dimuat dalam British Medical Journal. Penelitian tersebut memaparkan sejumlah elemen yang kemungkinan menjadi penyebab man flu, yaitu:
Memang, penyebab flu baik pada pria dan wanita adalah sama, yaitu virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Namun pada pria, hormon testosteron disebut melemahkan respons kekebalan tubuh terhadap influenza.
Di sisi lain, hormon estrogen yang dimiliki wanita justru dapat membantu imun tubuh melawan virus influenza. Bagaimana hormon dapat memberikan reaksi berbeda terhadap virus ini juga sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian.
Hal yang juga menarik untuk dianalisis adalah bagaimana konstruksi sosial memposisikan pria sebagai orang yang tangguh dan sebaiknya tidak lemah melawan sakit ringan seperti flu, sesuatu yang kemudian umum dikenal dengan istilah toxic masculinity.
Akibatnya, pria justru untuk berisiko mengalami flu dalam waktu yang lebih lama dan bahkan semakin bertambah parah gejalanya akibat dirinya tidak melakukan hal-hal yang semestinya dilakukan guna mempercepat penyembuhan penyakit tersebut seperti beristirahat dan sebagainya.
Sebaliknya, wanita cenderung langsung menghentikan aktivitasnya dan beristirahat saat ada gejala sakit pernapasan atau flu ringan sekalipun. Inilah yang membuat flu tidak parah dan lebih cepat sembuh.
Masih dari hasil penelitian yang sama, ditemukan bahwa vaksinasi influenza cenderung memicu reaksi kekebalan tubuh yang lebih maksimal pada wanita. Hal ini lagi-lagi terkait dengan bagaimana pria dengan hormon testosteron tinggi memiliki respon imun yang rendah.
Jadi, masuk akal bahwa pria merespon penyebab flu lebih ‘parah’ karena reaksi vaksinasi tidak optimal pada pria.
Baca Juga
Gejala flu pada pria sama seperti flu pada umumnya yaitu:
Akan tetapi, gejala-gejala tersebut berpotensi lebiih berat dan intens. Selain itu, diketahui bahwa pria lebih lama sembuh dari flu dibandingkan dengan wanita. Pria memerlukan waktu 3 hari, dua kali lipat lebih lama ketimbang wanita yang hanya memerlukan 1,5 hari.
Selain itu, kecenderungan pria dirawat di rumah sakit karena flu juga lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Bahkan, hal ini juga bisa berkembang menjadi flu berat dan berujung komplikasi seperti pneumonia atau bahkan kematian.
Kendati intensitas gejala lebih berat, namun biasanya pria sakit flu tidak perlu sampai ke dokter untuk menyembuhkan penyakitnya. Flu akan sembuh dalam kurun waktu beberapa hari setelah minum obat, minum air putih dan istirahat yang cukup.
Namun, segera periksakan diri ke dokter apabila flu tidak kunjung sembuh dan disertai oleh gejala-gejala seperti:
Baca Juga
Cara mengobati man flu sama seperti pengobatan flu biasa, yakni dengan:
Sementara itu, pria yang sakti flu juga bisa saja mengonsumsi obat-obatan antivirus seperti peramivir atau zanamivir. Akan tetapi, ini berlaku apabila flu sudah mencapai tahap yang sangat parah.
Tentu ke depannya masih akan ada banyak penelitian seputar masalah flu pada pria dan wanita ini. Apa penyebab flu dan bagaimana tubuh merespons merupakan hal yang bisa berbeda antara pria dan wanita. Sama seperti penyakit lainnya.
Hal lain yang bisa digarisbawahi adalah bahwa pria juga berhak untuk beristirahat secara optimal sama seperti bagaimana wanita langsung membatasi aktivitasnya saat terserang flu ringan.
Tak kalah penting, jadilah bagian dari orang yang mereduksi penyebaran flu. Tutup mulut saat bersin. Cuci tangan dengan air mengalir. Beristirahat ketika tubuh memberi alarm, termasuk ketika flu.
Untuk informasi lebih lanjut seputar man flu maupun kesehatan pria lainnya, Anda bisa berdiskusi langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play sekarang juga. Gratis!
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Menggunakan pelembap wajah pria harus benar agar manfaatnya terasa. Bagaimana cara menggunakan pelembap wajah pria yang benar?
3 Okt 2019
Manfaat bawang putih untuk pria antara lain meningkatkan kesuburan, mengatasi masalah ereksi, dan infeksi jamur. Namun, klaim ini masih perlu penelitian lebih lanjut.
9 Jun 2020
Obat penumbuh jambang kerap menjadi solusi bagi para pria yang ingin memiliki jambang tebal. Apa saja pilihan obat jambang alami dan di apotek yang dapat digunakan?
11 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved