Maladaptive daydreaming membuat penderitanya senang melamun selama berjam-jam. Namun, ini bukan termasuk kelainan mental dan penderitanya tidak harus menjalani perawatan khusus.
4.88
(25)
6 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Terlalu lama melamun bisa menandakan adanya masalah mental
Table of Content
Semua orang memiliki mimpi, mulai dari memiliki harta yang berlimpah hingga hal yang terlihat mustahil dilakukan, seperti punya sayap dan bisa terbang. Ketika mimpi tersebut sampai menyita sebagian besar waktu Anda di dunia nyata, maka Anda dikatakan menderita maladaptive daydreaming.
Advertisement
Maladaptive daydreaming adalah kondisi seseorang yang terjebak dalam lamunan selama berjam-jam sehingga ia mengabaikan hubungan dan tanggung jawabnya di kehidupan nyata. Kondisi mental seperti ini dapat mengakibatkan penderitanya mengalami tekanan klinis dan gangguan fungsi kesehatan.
Maladaptive daydreaming memang tidak termasuk dalam kategori gangguan mental karena tidak terdapat dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V). Namun, banyak ahli kejiwaan yang berpendapat penderita maladaptive daydreaming tetap memerlukan perawatan tertentu untuk mengurangi gejala yang ia alami.
Seorang penderita maladaptive daydreaming mengungkapkan bahwa khayalan yang ia alami memiliki ikatan kuat dengan batinnya. Ia bahkan bisa merasa sedih, senang, hingga tertawa dan menangis ketika tenggelam dalam khayalan tersebut.
Gangguan psikis seperti ini dapat mengakibatkan penderitanya melamun selama berjam-jam sendirian. Tetapi, ia tetap berusaha untuk mengendalikan hasratnya tenggelam dalam mimpi tersebut jika sedang berada di tengah-tengah masyarakat.
Mengidentifikasi gejala maladaptive daydreaming memang tidak mudah, apalagi jika penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya memiliki gangguan ini. Meski demikian, beberapa gejala umum yang dialami oleh penderita maladaptive daydreaming adalah:
Kadang kala, penderita maladaptive daydreaming juga mengalami gejala seperti fokus yang pendek. Namun, hal ini juga kerap terjadi pada penderita attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Maladaptive daydreaming kerap disamakan dengan skizofrenia yang memang merupakan salah satu tipe psikosis. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar pada tingkat kesadaran penderitanya.
Penderita maladaptive daydreaming sadar bahwa khayalannya tidak nyata sehingga dapat membedakan fakta dan mimpi. Sebaliknya, penderita skizofrenia tidak bisa membedakan realita dengan fantasi.
Baca Juga
Jika Anda merasa mengalami maladaptive daydreaming, tidak ada salahnya menemui ahli kejiwaan. Ia biasanya akan menentukan derajat keparahan kondisi Anda berdasarkan lima faktor, yaitu:
Tidak ada standar pengobatan khusus untuk penderita maladaptive daydreaming. Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat disarankan oleh dokter untuk meredakan gejala Anda, yaitu:
Anda wajib memastikan untuk memiliki waktu tidur malam yang berkualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah waktu tidur malam atau bahkan mengonsumsi kafein di siang hari.
Anda bisa menuliskan di buku harian mengenai penyebab maladaptive daydreaming yang Anda rasakan, misalnya setelah menonton film drama. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menghindarinya di waktu mendatang.
Jika Anda sudah mengetahui gejala dan pola kemunculan maladaptive daydreaming ini, tidak ada salahnya memberi tahu orang lain agar saat tanda-tanda itu terlihat, ia bisa ‘membangunkan’ Anda dari khayalan tersebut.
Jangan segan untuk mengunjungi terapis jika Anda merasa maladaptive daydreaming sudah sangat mengganggu. Teknik terapi seperti cognitive behaviour therapy (CBT) disebut-sebut mampu mengendalikan keinginan seseorang untuk terjebak di dunia khayalan.
Dokter beranggapan penderita maladaptive daydreaming tidak perlu mengonsumsi obat apa pun. Meski demikian, beberapa orang yang mengalami gejala ini mengaku terbantu dengan konsumsi obat yang mengandung fluvoxamine.
Meskipun demikian, klaim ini baru berdasarkan testimoni individual. Pemakaian obat apa pun, terutama yang memiliki efek pada psikis Anda sebaiknya hanya dilakukan dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Megalophobia adalah rasa takut berlebihan akan objek besar. Penderitanya akan merasa gugup ketika berhadapan dengan gedung tinggi, patung besar, hingga hewan bertubuh besar.
Penyakit psikologis dapat ditentukan dengan diagnosa oleh dokter dan ahli kesehatan mental. Metodenya dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis, lalu mendiagnosis.
Mythomania adalah gangguan mental yang membuat penderitanya suka berbohong tanpa terkendali. Kenali faktor penyebab dan cara mengatasinya
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved