logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Sering Melamun? Waspadai Adanya Maladaptive Daydreaming

open-summary

Maladaptive daydreaming adalah kondisi saat seseorang lebih banyak menghabiskan waktu untuk melamun selama berjam-jam, bahkan hingga terhanyut dalam khayalannya.


close-summary

7 Nov 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Maladaptive daydreaming adalah melamun secara berlebihan bahkan hingga berjam-jam

Melamun secara berlebihan bisa menandakan maladaptive daydreaming

Table of Content

  • Apa itu maladaptive daydreaming?
  • Penyebab maladaptive daydreaming
  • Gejala maladaptive daydreaming
  • Penanganan maladaptive daydreaming

Pada dasarnya, melamun adalah hal normal yang dilakukan banyak orang. Namun, jika terlalu sering dilakukan dan berlebihan, bahkan sampai mempengaruhi kehidupan nyata, Anda perlu mewaspadai adanya maladaptive daydreaming.

Advertisement

Apa itu maladaptive daydreaming?

Maladaptive daydreaming adalah kondisi saat seseorang melamun secara berlebihan hingga berjam-jam. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi atau beradaptasi dengan suatu masalah. Pelakunya juga cenderung terhanyut dalam khayalannya sendiri. 

Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini kemungkinan bersifat kompulsif sehingga sulit dikendalikan penderitanya. Pada akhirnya, mereka dapat mengabaikan hubungan dan tanggung jawabnya di kehidupan nyata.

Walaupun tidak tercantum dalam buku Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-V), banyak ahli kejiwaan yang berpendapat bahwa penderita maladaptive daydreaming memerlukan perawatan tertentu untuk mengurangi gejalanya.

Penyebab maladaptive daydreaming

Tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab sering melamun ini. 

Namun, ada dugaan bahwa ini menjadi mekanisme koping untuk masalah tertentu, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya.

Itulah mengapa maladaptive daydreaming lebih sering terjadi pada orang yang memiliki masalah kesehatan mental atau fungsi otak tertentu. 

Berikut adalah berbagai kondisi yang umum dialami penderita masalah ini.

  • Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD)
  • Gangguan kecemasan
  • Jenis depresi tertentu
  • Gangguan disosiatif
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Sebetulnya, usia juga dapat menjadi faktor risiko maladaptive daydreaming

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia lebih muda, khususnya remaja dan dewasa muda.

Selain itu, tidak sedikit orang yang mengalaminya memiliki riwayat pelecehan atau trauma, terutama pada masa kanak-kanak.

Gejala maladaptive daydreaming

Khayalan yang dialami penderita maladaptive daydreaming dinilai memiliki ikatan kuat dengan batinnya. 

Mereka bahkan bisa merasa sedih, senang, tertawa, atau menangis ketika tenggelam dalam khayalan tersebut.

Gangguan ini dapat mengakibatkan penderitanya melamun selama berjam-jam sendirian. Namun, mereka dianggap tetap berusaha untuk mengendalikannya jika sedang berada di tengah-tengah masyarakat.

Mengidentifikasi gejala melamun berlebihan ini memang tidak mudah, apalagi jika penderitanya tidak menyadarinya. 

maladaptive daydreaming
Penderita maladaptive daydreaming memiliki lamunan yang sangat jelas dan rinci

Sementara itu, berikut adalah beberapa perbedaan gejala maladaptive daydreaming dengan melamun biasa.

  • Lamunan sangat jelas dan rinci
  • Lamunan sering kali memiliki plot yang rumit dan banyak karakter di dalamnya
  • Lamunan berlangsung sangat lama, bahkan sampai berjam-jam
  • Sengaja meluangkan waktu untuk melamun
  • Memutuskan hubungan dengan lingkungan sekitar akibat terlalu asyik melamun.

Penderita maladaptive daydreaming juga kerap bergelut dengan perasaan negatif dan efek dari masalah ini. Berikut adalah masalah yang sering dialami penderitanya.

  • Memilih untuk melamun daripada menghabiskan waktu bersama orang lain
  • Mengalami masalah dengan pekerjaan, belajar, atau mencapai tujuan lain karena sering melamun
  • Merasa malu dan bersalah, terutama jika sudah mengganggu kehidupannya
  • Merasa harus untuk melamun dan kesal jika melewatkannya
  • Kesulitan untuk mengurangi atau berhenti melamun
  • Gangguan tidur dan insomnia
  • Gerakan yang berulang dan tidak disadari ketika melamun, seperti bergoyang-goyang atau kedutan.

Terkadang, gejalanya juga dapat berupa sulit untuk fokus. Namun, hal ini juga kerap terjadi pada penderita attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Maladaptive daydreaming juga kerap disamakan dengan skizofrenia yang memang merupakan salah satu tipe psikosis. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar pada tingkat kesadaran penderitanya.

Penderita gangguan melamun ini sadar bahwa khayalannya tidak nyata sehingga dapat membedakan fakta dan mimpi. Sebaliknya, penderita skizofrenia tidak mampu membedakan realita dengan fantasi.

Baca Juga

  • Esketamine Nasal Spray, Harapan Baru Untuk Penderita Depresi
  • Mengenal Apa Itu Pick Me Girl dan Ciri-cirinya yang Bisa Dikenali
  • Hormati Privasinya, Coba 9 Cara Menghadapi Pacar Gangguan Panik

Penanganan maladaptive daydreaming

Jika Anda merasa mengalami kondisi ini, tidak ada salahnya untuk menemui ahli kejiwaan. 

Dalam tes maladaptive daydreaming, biasanya akan ditentukan derajat keparahan kondisi berdasarkan lima faktor.

  • Isi dan kualitas khayalan
  • Kemampuan untuk mengontrol khayalan dan paksaan untuk melamun
  • Tingkat keparahan gangguan yang disebabkan lamunan tersebut
  • Pandangan tentang kegiatan melamun tersebut
  • Kemampuan untuk terus beraktivitas secara normal meski sering mengalami maladaptive daydreaming.

Tidak ada standar pengobatan khusus untuk penderita kondisi ini. Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat disarankan dokter untuk meredakan gejalanya.

1. Meningkatkan kualitas tidur

Kebiasaan tidur yang baik dapat meningkatkan kualitas tidur Anda sehingga berpotensi memberikan pengaruh positif terhadap kondisi maladaptive daydreaming

Maka dari itu, pastikan Anda melakukan berbagai hal berikut.

  • Menetapkan dan mengikuti jadwal tidur yang teratur setiap hari
  • Tidur dengan cukup setidaknya 7 jam setiap malam
  • Menciptakan rutinitas waktu tidur yang menenangkan
  • Berolahraga secara rutin
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

2. Mengurangi rasa lelah

,Anda dapat mengonsumsi kafein untuk mengurangi rasa lelah dan merasa lebih bersemangat. 

Namun, hindari konsumsinya secara berlebihan dan mendekati waktu tidur. Pastikan juga Anda mendapat paparan sinar matahari pagi.

3. Mencatat pola

mencatat pola sering melamun
Mencatat pola sering melamun yang Anda alami

Anda bisa menuliskan di buku harian mengenai penyebab sering melamun yang Anda rasakan, misalnya setelah menonton film drama. 

Hal ini dilakukan supaya Anda bisa menghindarinya di lain waktu.

4. Memberi tahu orang lain

Jika Anda sudah mengetahui gejala dan pola kemunculannya, cobalah untuk memberi tahu orang lain agar mereka bisa ‘membangunkan’ Anda saat tanda-tanda maladaptive daydreaming terlihat.

5. Terapi

Salah satu penanganan maladaptive daydreaming adalah terapi. Teknik terapi seperti cognitive behaviour therapy (CBT) disebut-sebut mampu mengendalikan keinginan seseorang untuk terjebak di dunia khayalan.

Terapi ini dapat membantu penderitanya memahami alasan mengapa mereka melakukannya dan apa yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya. 

Sebagian penderita gangguan melamun ini juga mengalami kondisi lain, misalnya ADHD. Jadi, mengobati kondisi yang terkait dengannya juga dinilai membantu.

Penderita maladaptive daydreaming tidak perlu mengonsumsi obat apa pun. 

Meski demikian, beberapa orang yang mengalami gejala ini mengaku terbantu dengan konsumsi obat yang mengandung fluvoxamine.

Meskipun demikian, klaim ini baru berdasarkan testimoni individual saja. Pemakaian obat apa pun, terutama yang memiliki efek pada psikis Anda, sebaiknya hanya dilakukan dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.

Jika Anda ingin berkonsultasi langsung dengan dokter seputar kesehatan mental, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

depresigangguan mentalkesehatan mentalgangguan kecemasanadhd

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved