Makanan yang dihindari saat batuk, seperti makanan yang digoreng, bertujuan untuk mencegah batuk semakin parah dan mempercepat proses penyembuhan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
3 Sep 2023
Gorengan jadi salah satu makanan yang perlu dihindari saat batuk
Table of Content
Saat batuk melanda, Anda tentu dianjurkan untuk minum obat batuk. Hal ini bertujuan untuk meredakan batuk yang mungkin terjadi terus menerus. Selain minum obat batuk, mematuhi makanan yang dihindari saat batuk juga merupakan hal yang penting karena dapat membantu mencegah batuk semakin parah.
Advertisement
Batuk memang masih menjadi suatu keluhan kesehatan yang sering dialami sebagian besar orang. Batuk dapat disebabkan oleh salah satu gejala penyakit, paparan polutan yang menyebabkan iritasi, atau efek samping konsumsi obat-obatan tertentu.
Saat batuk melanda, tentu Anda akan merasa sangat tersiksa. Terlebih bila batuk semakin parah pada malam hari.
Selain membuat tubuh tidak nyaman dan Anda kesal dibuatnya, batuk terus menerus dapat memicu penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya sehingga kondisi batuk bisa semakin serius.
Minum obat batuk yang dijual bebas di apotek atau obat batuk alami tidak dapat sepenuhnya efektif apabila tidak diiringi dengan menjalani pantangan makanan saat batuk.
Maka dari itu, penting untuk menaati berbagai minuman dan makanan yang dihindari saat batuk. Dengan ini, kondisi batuk yang Anda alami tidak akan memburuk dan lebih cepat sembuh.
Berikut adalah deretan minuman dan makanan yang dihindari saat batuk.
Salah satu makanan yang dihindari saat batuk adalah makanan yang digoreng. Ya, Anda mungkin seringkali mendengar anjuran saat batuk untuk menghindari makanan yang digoreng.
Sebenarnya, bukan jenis makanannya yang dapat memperparah kondisi batuk, melainkan minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan tersebut.
Menurut sebuah hasil riset, minyak yang digunakan untuk menggoreng, terutama apabila dipakai berulang kali (dengan suhu hingga lebih dari 180 derajat Celsius), akan menghasilkan senyawa akrolein.
Nah, saat Anda mengonsumsi makanan yang digoreng, senyawa akrolein bisa mengiritasi dinding-dinding tenggorokan. Akibatnya, peradangan semakin parah dan batuk pun semakin bertambah parah.
Selain itu, alasan makanan gorengan menjadi pantangan makanan saat batuk adalah jenis makanan ini dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung dan alergi makanan.
Refluks asam lambung yang naik bisa memicu terjadinya penyempitan saluran napas sehingga menyebabkan batuk.
Oleh sebab itu, selama kondisi batuk yang Anda alami belum ada tanda-tanda membaik, sebaiknya patuhi makanan yang dihindari saat batuk ini, ya.
Makanan yang harus dihindari saat batuk berikutnya adalah makanan olahan. Ini termasuk makanan ringan kemasan, keripik, dan makanan manis.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, Anda membutuhkan asupan nutrisi yang optimal agar memperkuat sistem imun tubuh dalam melawan infeksi penyakit yang menimbulkan batuk.
Sementara, makanan olahan cenderung tidak mengandung gizi, termasuk vitamin, mineral, dan serat, yang maksimal sehingga dapat melemahkan sistem imun tubuh. Ini sebabnya, Anda perlu mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap saat batuk.
Ada berbagai masalah kesehatan yang bisa menyebabkan batuk. Selain infeksi virus, batuk bisa jadi salah satu gejala asma, yang dikaitkan dengan reaksi alergi seseorang.
Pada beberapa kasus, keparahan gejala batuk yang disebabkan oleh asma berhubungan dengan makanan dan minuman pencetus alergi. Beberapa minuman dan makanan pemicu alergi yang dapat memperburuk kondisi batuk Anda adalah makanan laut (seafood), telur, kacang-kacangan, susu sapi, dan lainnya.
Inilah yang menjadi makanan yang dihindari saat batuk lainnya.
Selain makanan, ada pula minuman yang dihindari saat batuk. Minuman yang mengandung kafein adalah beberapa di antaranya.
Hal ini karena minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, minuman berenergi, dan minuman bersoda, dapat menyebabkan tenggorokan kering sehingga menimbulkan rasa gatal.
Tenggorokan kering dan terasa gatal dapat mengakibatkan Anda merasa tidak nyaman saat menelan dan menimbulkan suara serak. Akibatnya, kondisi batuk Anda semakin memburuk dan tidak kunjung sembuh.
Jadi, ada baiknya Anda membatasi konsumsi minuman ini selama batuk berlangsung. Sebagai solusinya, jaga tubuh Anda tetap terhidrasi dengan minum air putih untuk menenangkan tenggorokan sehingga batuk lebih cepat pulih.
Susu dan produk olahan susu juga dipercaya menjadi makanan yang dilarang saat batuk.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal "Medical Hypotheses" mengemukakan bahwa produk olahan susu dapat merangsang pembentukan dahak pada saluran pernapasan beberapa orang.
Selain itu, protein pada susu juga diyakini dapat merangsang pembentukan lendir di saluran pencernaan saat sedang dikonsumsi.
Mengonsumsi susu dan produk olahan susu dapat memperparah kondisi batuk apabila Anda sudah mengalami infeksi penyakit atau peradangan sebelumnya.
Maka dari itu, jika Anda sedang mengalami batuk terus menerus, sebaiknya hindari asupan susu dan produk olahan lainnya yang berasal dari susu sementara waktu sampai kondisi batuk membaik.
Ketika Anda sedang batuk, memang ada beberapa pantangan makanan yang dihindari saat batuk.
Namun, untuk meminimalisir tingkat keparahan batuk, Anda pun perlu menghindari beberapa gaya hidup tidak sehat sebagai pantangan saat batuk lainnya.
Jadi, hindari pantangan saat batuk selama gejala batuk Anda belum mereda berikut ini.
Asap rokok dapat menyebabkan tenggorokan dan paru-paru iritasi sehingga memperparah kondisi batuk dan memperlambat proses pemulihan.
Selain perokok aktif yang perlu mewaspadai bahaya merokok saat batuk, perokok pasif sebisa mungkin juga perlu menghindari asap rokok apabila batuknya ingin segera mereda dan tidak berkembang menjadi komplikasi penyakit infeksi pernapasan.
Posisi tubuh saat tidur ternyata menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi kondisi batuk Anda. Ya, tidur telentang dapat memicu batuk di malam hari. Ini karena zat iritan dapat dengan mudah mengiritasi area tenggorokan sehingga memicu batuk terus menerus
Untuk mencegah batuk kambuh, cobalah tidur dengan posisi kepala dan tubuh bagian atas lebih tinggi. Anda dapat menyangga kepala dan tubuh bagian atas dengan beberapa buah bantal.
Saat Anda batuk, usahakan jangan langsung berbaring setelah makan, terutama saat menjelang waktu tidur di malam hari.
Berbaring setelah makan dapat memicu batuk pada orang yang mengalami acid reflux dan gastroesophageal reflux (GERD) alias penyakit asam lambung.
Akibatnya, asam lambung dapat mengalir kembali ke bagian atas saluran pencernaan dan esofagus sehingga menyebabkan iritasi yang memicu batuk. Sebaiknya, jarak makan dan waktu tidur yang ideal minimal adalah 2.5 jam.
Tak hanya mematuhi makanan yang dihindari saat batuk, Anda juga perlu menaati minuman dan makanan yang dianjurkan saat batuk agar mempercepat proses penyembuhan, seperti:
Baca Juga
Menerapkan pola makan sehat dengan menaati makanan yang dihindari dan dianjurkan saat batuk memang tidak lantas menghentikan batuk terus menerus yang Anda alami.
Akan tetapi, paling tidak pantangan makanan saat batuk dapat meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi penyakit.
Jika setelah mematuhi makanan yang dihindari saat batuk dan melakukan pola makan sehat kondisi batuk Anda tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Kebutuhan protein harian berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang. Nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh ini dapat dipenuhi dengan berbagai cara.
8 Agt 2023
Menu makanan untuk penderita kanker yang baik antara lain sayuran kaya serat, buah-buahan seperti pisang dan jeruk, daging ayam tanpa kulit, dan biji-bjian utuh.
23 Jan 2022
Masyarakat Batak Toba memiliki bumbu khas berupa merica yang disebut andaliman. Selain dijadikan sebagai bumbu masakan, Andaliman juga sering digunakan sebagai bahan obat herbal.
1 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved