Terdapat sejumlah makanan penyebab jerawat yang perlu dibatasi konsumsinya, seperti produk olahan susu, makanan cepat saji, makanan yang mengandung asam lemak omega-6, hingga cokelat.
18 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Makanan cepat saji termasuk dalam golongan makanan penyebab jerawat.
Table of Content
Jerawat umumnya disebabkan oleh bakteri, faktor hormonal, hingga pori-pori yang tersumbat. Di samping itu, tahukah kamu kalau ada makanan penyebab jerawat? Konsumsi berbagai jenis makanan ini, apalagi secara berlebihan, dinilai dapat meningkatkan risiko kemunculan jerawat.
Advertisement
Meskipun hubungan pola makan dan jerawat masih kontroversial, sebuah studi dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics mengungkapkan bahwa pola makan memiliki peran signifikan dalam kemunculan jerawat.
Berikut adalah sederet makanan yang menyebabkan jerawat dan penjelasannya yang perlu kamu simak.
Produk olahan susu dipercaya sebagai salah satu makanan pemicu jerawat.
Dua studi yang dimuat dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology dan BMC Dermatology menjelaskan, anak muda yang minum susu atau mengonsumsi es krim secara rutin memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami jerawat, bahkan sampai empat kali lipat.
Meskipun belum diketahui bagaimana susu dapat berkontribusi terhadap kemunculan jerawat, ada beberapa teori yang coba menjelaskan masalah ini.
Salah satu teori menyatakan bahwa susu bisa meningkatkan kadar insulin, terlepas dari pengaruhnya terhadap gula darah, dan membuat jerawat semakin parah.
Selain itu, susu sapi mengandung asam amino yang merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak insulin-like growth factor (IGF-1), yang lagi-lagi dikaitkan dengan berkembangnya kemunculan jerawat.
Kendati demikian, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memperkuat argumen bahwa produk olahan susu benar-benar bisa menyebabkan jerawat.
Jerawat kerap dikaitkan dengan pola makan ala negara Barat yang padat kalori, lemak, dan karbohidrat olahan.
Sebuah studi terhadap lebih dari 5.000 remaja di Tiongkok dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology menemukan bahwa pola makan tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko munculnya jerawat sebanyak 43 persen.
Sementara itu, konsumsi makanan cepat saji (fast food) secara rutin bisa meningkatkan risiko tersebut sebesar 17 persen.
Sebuah studi terpisah terhadap 2.300 pria Turki juga mengungkapkan, sering mengonsumsi burger atau sosis dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat sebanyak 24 persen.
Belum diketahui secara pasti mengapa makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa fast food berpotensi mempengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara yang mendorong timbulnya jerawat.
Tahukah kamu kalau makanan yang mengandung tinggi asam lemak omega-6 termasuk makanan penyebab jerawat?
Pola makan tinggi asam lemak omega-6, seperti pola makan di negara-negara Barat, kerap dikaitkan dengan peningkatkan peradangan dan jerawat.
Sebab, makanan khas negara Barat umumnya mengandung minyak jagung dan kedelai, yang kaya asam lemak omega-6.
Di sisi lain, makanan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti ikan dan kacang kenari, lebih jarang dikonsumsi.
Ketidakseimbangan asupan antara omega-6 dan 3 ini dapat memicu peradangan pada tubuh, yang kemudian berkontribusi dalam memperparah jerawat.
Walaupun hubungan antara asam lemak omega-6 dan jerawat cukup kuat, penelitian lebih lanjut dibuktikan untuk memvalidasi hubungan di antara keduanya.
Kopi dinilai sebagai minuman yang dapat memperparah jerawat.
Sebuah riset dalam The American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, kopi dapat mengurangi sensitivitas insulin.
Itu artinya, kadar gula darahmu tetap tinggi dalam waktu yang lama setelah minum kopi.
Kondisi ini dipercaya bisa meningkatkan peradangan dan memperburuk jerawat.
Lagi-lagi, dibutuhkan studi-studi lanjutan untuk mengetahui lebih lanjut seputar hubungan minum kopi dan jerawat.
Makanan yang digoreng dan makanan olahan, seperti kentang goreng, keripik kentang, hingga burger, dianggap sebagai makanan yang harus dihindari saat berjerawat.
Selain itu, kamu juga perlu menghindari berbagai makanan dengan indeks glikemik tinggi lainnya karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan memicu kondisi peradangan seperti jerawat.
Cokelat disebut sebagai makanan yang menyebabkan jerawat sejak tahun 1920-an silam.
Sebuah studi dalam International Journal of Dermatology menemukan, pria yang rentan berjerawat mengalami peningkatan jumlah lesi jerawat setelah mengonsumsi 25 gram cokelat hitam 99 persen setiap hari selama 2 minggu.
Riset lain dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology mengungkapkan, pria yang diberikan kapsul bubuk kakao 100 persen setiap hari memiliki lebih banyak lesi jerawat setelah satu minggu, dibandingkan dengan partisipan lain yang mengonsumsi plasebo.
Belum diketahui secara pasti mengapa cokelat dipercaya sebagai makanan yang menimbulkan jerawat.
Akan tetapi, sebuah penelitian dalam jurnal Cytokine menjelaskan, konsumsi cokelat dapat meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab jerawat.
Mungkin belum banyak yang tahu kalau bubuk whey protein dianggap sebagai makanan penyebab jerawat di pipi atau bagian wajah lainnya.
Whey protein adalah sumber asam amino leusin dan glutamin. Keduanya dapat membuat sel kulit tumbuh dan membelah lebih cepat sehingga berkontribusi terhadap kemunculan jerawat.
Di sisi lain, asam amino dalam asupan ini dapat merangsang tubuh untuk memproduksi tingkat insulin yang lebih tinggi. Hal ini juga dikaitkan dengan pertumbuhan jerawat.
Walaupun demikian, berbagai riset lanjutan diperlukan untuk memastikan apakah whey protein memang bisa menyebabkan jerawat.
Bukan tanpa alasan jika makanan yang mengandung gula dan karbohidrat olahan tergolong sebagai makanan penyebab jerawat di dagu atau bagian wajah lainnya.
Sebuah penelitian dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menemukan bahwa orang berjerawat cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan dibandingkan dengan orang yang memiliki sedikit jerawat atau tidak sama sekali.
Berikut adalah berbagai makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat olahan.
Karbohidrat olahan dipercaya mampu memicu jerawat karena berefek terhadap kadar gula darah dan insulin.
Jenis karbohidrat ini diserap secara cepat ke dalam aliran darah dan mengakibatkan gula darah melonjak.
Kadar insulin juga dapat meningkat untuk membantu gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam sel-sel tubuh.
Kabar buruknya, insulin membuat hormon androgen menjadi lebih aktif dan meningkatkan IGF-1 sehingga merangsang sel kulit tumbuh lebih cepat dan memperbanyak produksi sebum atau minyak. Hasilnya, jerawat pun mulai bermunculan.
Jika Anda punya pertanyaan lain seputar kesehatan, Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat sabun zaitun untuk kulit sangatlah beragam. Sabun dengan kandungan olive oil ini dapat dipakai untuk mengurangi risiko penuaan dini hingga membersihkan riasan yang menempel di wajah.
Urutan mandi yang benar membantu kulit bersih secara optimal. Pada Pada jenis kulit tertentu, tidak mengikuti urutan mandi bisa memicu pertumbuhan jerawat.
Terdapat beberapa potensi manfaat jagung untuk wajah dan kulit, seperti memperlambat proses penuaan, menghilangkan bekas jerawat, hingga memperbaiki tekstur kulit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved