Makan timun saat hamil boleh saja dilakukan asalkan dalam porsi yang sedikit. Buah ini menawarkan beragam manfaat, namun bumil tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan. Timun juga dapat menjadi snack yang menghidrasi dan mengenyangkan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Agt 2020
Makan timun saat hamil dapat membantu menghidrasi tubuh karena kandungan air yang banyak
Table of Content
Periode kehamilan menjadi saat-saat yang menyenangkan namun mendebarkan bagi para ibu. Anda pun mungkin sering khawatir jika jenis makanan yang dikonsumsi membahayakan sang janin atau tidak. Salah satu makanan yang mungkin ingin Anda konsumsi saat hamil adalah mentimun. Namun, ada desas desus buah ini dapat berbahaya bagi kehamilan. Benarkah demikian? Bolehkah makan timun saat hamil?
Advertisement
Ya, bumil tetap boleh makan timun saat hamil. Hanya saja, konsumsinya harus dalam jumlah yang sedikit dan tidak berlebihan. Timun memang biasanya tidak terlalu menjadi makanan yang direkomendasikan selama kehamilan karena risiko alergi dan beberapa efek sampingnya.
Untuk mengetahui berapa banyak timun yang bisa dikonsumsi selama hamil yang sesuai dengan kondisi kehamilan Anda, Anda harus menanyakannya pada dokter selama pemeriksaan kehamilan. Pasalnya, buah ini juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan jika sekadar dijadikan snack kehamilan dalam porsi kecil.
Sebagai makanan yang hanya cocok dimakan sebagai snack, konsumsi timun berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping. Efek samping tersebut, termasuk:
Perut bergas merupakan salah satu efek samping makan timun saat hamil. Anda mungkin juga akan mengalami sendawa dan rasa tidak nyaman lain pada pencernaan.
Mengingat timun memiliki kandungan air yang tinggi, makan timun saat hamil berisiko membuat Anda lebih sering buang air kecil.
Timun memiliki kandungan yang berisiko menjadi racun, seperti cucurbitacins dan tetracyclic triterpenoids. Jika dikonsumsi dalam porsi berlebih, kedua kandungan tersebut dapat memicu kondisi yang mengancam nyawa.
Hiperkalemia adalah kondisi tingginya kalium di dalam darah. Kondisi ini dapat memicu gejala seperti perut kembung, kram perut, bahkan mungkin memengaruhi ginjal. Kalium merupakan salah satu kandungan kunci dalam buah ini sehingga bumil perlu berhati-hati jika makan timun saat hamil.
Pada beberapa kasus, timun dapat menimbulkan reaksi alergi. Gejala yang dirasakan dari reaksi alergi ini termasuk gatal dan pembengkakan bagian tubuh. Anda harus menghentikan konsumsi timun jika mengalami reaksi alergi.
Walau banyak efek samping makan timun saat hamil, konsumsi dalam porsi sedikit menawarkan manfaat kesehatan berikut ini:
Timun dapat menjadi pilihan snack yang rendah kalori selama kehamilan. Buah ini membantu Anda merasa kenyang lebih lama sehingga menghindari asupan kalori terlalu banyak.
Sekitar 96% dari timun adalah air. Kandungan air dalam timun membantu memberikan asupan air dan menjaga hidrasi tubuh – selain tentunya Anda harus mencukupkan kebutuhan air putih.
Air dalam timun dapat bertindak sebagai diuretik yang merangsang membuang kelebihan cairan di dalam tubuh. Air dalam timun juga mendukung penyingkiran toksin yang dikeluarkan melalui urine dan sekaligus mengatasi pembengkakan pada ibu hamil .
Timun mengandung beragam vitamin B. Vitamin-vitamin ini dilaporkan membantu meningkatkan mood, meredakan stres, dan menenangkan pikiran.
Selain mengandung vitamin B, timun juga mengandung beragam nutrisi mikro dan zat-zat antioksidan. Zat antioksidan dalam timun termasuk vitamin C, beta-karoten, dan mangan. Mineral dalam timun juga tak bisa disepelekan, seperti kalsium, zat besi, kalium, fosfor, zinc, tembaga, iodin, dan belerang.
Walau timun bisa dikonsumsi sedikit selama kehamilan, bumil dengan masalah medis berikut ini mungkin akan dilarang dokter untuk mengonsumsi timun:
Apabila dokter sudah memberikan porsi timun yang bisa Anda makan saat hamil, buah ini pun bisa Anda santap dalam porsi yang sedikit. Pilihlah timun utuh yang perlu Anda cuci dan kupas dahulu sebelum memakannya. Hindari makan timun yang dijual potongan karena risiko kontaminasinya dari zat dan mikroba berbahaya.
Setelah timun dicuci, dikupas, dan dipotong-potong, Anda bisa memakannya langsung, menyelipkannya sedikit bersama dengan sayuran lain untuk snack, atau dibuat menjadi smoothies dalam porsi sedikit. Beberapa iris timun juga bisa menjadi teman saat Anda makan berat.
Baca Juga
Belum ada riset yang menyebutkan efek timun terhadap keguguran saat kehamilan. Namun, buah ini hanya bisa Anda konsumsi dalam jumlah kecil dan porsi yang sedikit. Hindari konsumsi berlebih karena buah ini tetap berisiko memicu efek samping.
Anda bisa menanyakan pada dokter terkait porsi paling pas makan timun saat hamil, yang akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan kehamilan Anda.
Makan timun saat hamil cenderung aman dalam porsi yang sedikit dan sekadar dijadikan snack. Diskusikan dengan dokter terkait jumlah aman konsumsi buah ini selama kehamilan, untuk hindari risiko efek samping di atas.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengobati flu pada bayi dengan bawang merah sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Ide ini didukung dengan fakta bahwa bawang memiliki segudang nutrisi untuk menyembuhkan penyakit. Namun, apakah klaim ini sudah didukung oleh bukti ilmiah?
28 Mei 2020
Asam amino esensial tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh, jadi kamu harus mendapatkannya melalui makanan tertentu. Jenisnya yang berbeda-beda juga memberikan fungsi yang berlainan pula.
12 Apr 2023
Makanan sehat adalah makanan yang bernutrisi, seperti protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin, dan mineral. Makanan ini haruslah dapat membuat kenyang, sehat, dan berenergi.
16 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved