Magic word adalah kata-kata yang memiliki persepsi dan tujuan yang baik dalam membangun komunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Contoh magic word seperti “tolong”, “maaf”, “terima kasih”, dan “permisi” perlu diajarkan kepada anak sejak dini.
21 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mengajarkan si Kecil kata ajaib akan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang sopan dan positif
Table of Content
Magic word adalah bagian dari tutur kata sopan yang harus diajarkan kepada anak sejak dini. Mengucapkan kata ajaib ini akan memberikan perasaan menyenangkan dalam berkomunikasi, baik bagi si Kecil atau orang lain.
Advertisement
Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat, contoh, dan cara mengajarkan magic word pada si kecil.
Magic word atau kata ajaib memberikan persepsi positif tentang diri di tengah lingkungan, terutama saat berkomunikasi atau berhadapan dengan orang lain. Kata-kata ini menunjukkan kepada orang lain bahwa anak memiliki perilaku yang sopan dan baik.
Ketika anak-anak terbiasa menggunakan kata-kata yang bermakna positif, mereka menjadi lebih disukai dan dihargai oleh orang lain. Anak juga dengan mudah terlibat dalam kegiatan sosial. Ini membantu mereka meningkatkan hubungan dan keterampilan interpersonal.
Magic word juga menimbulkan respons positif dari orang lain, sehingga menghasilkan interaksi atau percakapan yang lebih baik. Tak menutup kemungkinan anak lebih mudah bersahabat.
Mengajarkan magic word kepada anak juga membantu mereka untuk selalu bersyukur atas segala pemberian atau perbuatan orang lain terhadapnya.
Tak hanya itu, membiasakan anak mengucapkan magic word juga mengajarkan mereka untuk menghormati orang lain, baik teman sebaya, lebih muda, atau orang yang lebih tua.
Manfaat ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, serta sebagai bekal menjadi orang dewasa yang sehat dan sejahtera.
Berikut ini beberapa contoh magic word yang harus diajarkan kepada anak sejak dini:
Tolong adalah kata yang digunakan saat meminta sesuatu dengan lebih sopan dan rendah hati. Ini juga membuat orang lain yang dimintai tolong merasa dihargai.
Anak perlu diajarkan menggunakan kata “tolong” ketika hendak meminta sesuatu kepada orang lain, baik orang yang lebih tua, sebaya, atau lebih muda. Ini menghindarkan mereka dari sikap bossy dan arogan, atau membentak saat meminta sesuatu.
Terima kasih adalah kata yang perlu diucapkan untuk mengungkapkan rasa syukur atau terima kasih atas kemurahan hati, bantuan, atau pemberian orang lain, baik diminta atau tidak.
Membiasakan anak untuk mengucapkan "terima kasih” mengajarkan mereka dalam situasi sosial untuk menghargai orang lain, serta menjadi pribadi yang rendah hati dan pandai bersyukur.
BACA JUGA: Efektif dan Seru, 7 Cara Latih Anak Bersyukur
Meski sering luput dari perhatian, mengucapkan “terima kasih kembali” atau “sama-sama” setelah orang lain mengucapkan “terima kasih” juga penting diajarkan kepada anak.
Mengucapkan “terima kasih kembali” atau “sama-sama” memberikan kesan abadi bagi sebagian orang. Ini mengajarkan anak untuk terbiasa memberikan respons yang baik dan ramah terhadap orang lain.
Maaf adalah kata yang perlu diucapkan saat melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Permintaan maaf juga bisa mendatangkan kedamaian bagi pihak-pihak yang terkait.
Membiasakan anak untuk mengucapkan “maaf” mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka, terlebih yang merugikan atau menyakiti orang lain.
Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang peka dan berani bertanggung jawab, serta menghargai hak-hak orang lain. Selain itu, meminta maaf ketika melakukan kesalahan juga dapat menumbuhkan kepercayaan orang lain terhadap anak.
Permisi merupakan kata yang menggambarkan kesopanan dan kerendahan hati atas orang lain di sekitar.
Anak perlu diajarkan untuk mengucapkan “permisi” ketika hendak melakukan sesuatu yang melibatkan orang lain. Misalnya, saat menunggu giliran atau meminta izin. Ini mengajarkan anak untuk menghargai, menghormati, dan berempati kepada orang lain.
Mirip dengan permisi, mengucapkan “bolehkah saya…” bertujuan untuk meminta izin, terutama saat berada dalam suatu lingkungan sosial.
Menanyakan atau mengungkapkan sesuatu diawali dengan “bolehkah saya…” memberikan kesan yang sopan dan menghormati orang di sekitar. Ini juga menjadi bentuk persetujuan sosial sebelum melakukan sesuatu.
Anak menjadi tahu batasan yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan atau ucapkan dengan terlebih dahulu meminta izin.
Dikutip dari Social Science Research, tingkat perkembangan kosakata tertinggi terjadi selama tahun-tahun prasekolah. Ini merupakan waktu yang tepat bagi orang tua untuk mengajarkan beragam kata, termasuk magic word.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengajarkan magic word kepada si Kecil:
Itulah beberapa manfaat dan contoh magic word yang perlu Anda tanamkan kepada anak sejak kecil. Selain memperkaya kosa kata, ini juga membantu mereka menjadi pribadi yang santun dan lebih mudah berinteraksi dalam lingkungan sosial.
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengajarkan hal-hal baru kepada anak atau masalah pola asuh lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Memupuk hubungan kakak dan adik yang akur bisa menumbuhkan mereka jadi sosok penuh empati. Tidak membedakan perlakuan hingga meluangkan waktu bermain bersama adalah cara memupuk hubungan kakak adik yang sehat.
Ada sejumlah permainan anak laki-laki yang seru dan menantang supaya si kecil tidak bosan di rumah, mulai dari petak umpat, layang-layang, egrang, balap karung, hingga engklek.
Orang tua yang overprotektif biasanya cenderung terlalu melindungi anak. Bukannya memberikan hal positif, pola asuh ini justru membawa dampak buruk bagi anak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved