Madu cenderung lebih aman untuk penderita diabetes jika dibandingkan gula biasa karena memiliki indeks glikemik lebih rendah. Meski begitu, konsumsinya tetap perlu dibatasi karena tetap bisa meningkatkan kadar gula darah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Mei 2023
Madu bisa jadi alternatif pemanis yang lebih sehat untuk penderita diabetes
Table of Content
Kamu mungkin sudah sering mendengar bahwa madu adalah pilihan yang lebih baik atau lebih sehat dibandingkan gula pasir biasa. Meskipun klaim tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi bukan berarti penderita diabetes bisa bebas mengonsumsi madu sesuka hati.
Advertisement
Penggunaan madu untuk para pengidap diabetes perlu sangat diperhatikan. Madu memang memiliki banyak manfaat, tapi juga mengandung gula sederhana dan karbohidrat, sehingga konsumsinya tetap harus dibatasi.
Penderita diabetes boleh saja minum madu. Namun, tetap harus dibatasi karena meskipun indeks glikemik madu sedikit lebih rendah daripada gula putih biasa, jika dikonsumsi berlebihan tetap bisa meningkatkan kadar gula darah. Madu memiliki indeks glikemik 58, sementara gula memiliki indeks glikemik sebesar 60.
Indeks glikemik adalah kemampuan suatu makanan atau minuman dalam meningkatkan kadar gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik suatu asupan, maka akan semakin cepat menaikkan kadar gula darah.
Ini membuktikan bahwa meski madu tidak meningkatkan kadar gula darah secepat gula, tetapi perbedaan di antara keduanya tidaklah besar. Keduanya juga sama-sama masuk ke dalam kategori indeks glikemik sedang.
Baca Juga: Berbagai Pengganti Gula yang Cocok untuk Penderita Diabetes
Beberapa potensi manfaat madu untuk penderita diabetes, antara lain:
Sama halnya seperti gula biasa, madu juga bisa meningkatkan kadar gula darah. Meskipun demikian, ada perbedaan puncak kadar gula darah antara konsumsi madu dan gula pada penderita diabetes tipe 2.
Hal ini menunjukkan bahwa madu menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang lebih pendek dan terkontrol jika dibandingkan konsumsi gula pasir biasa.
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa manfaat madu untuk pengidap diabetes salah satunya adalah dapat merangsang respon insulin yang lebih baik jika dibandingkan jenis gula lainnya. Namun hasil penelitian mengenai hal ini tidak semuanya serupa, ada juga yang menunjukkan hasil yang bertentangan. Oleh karena itu diperlukan uji klinis lebih lanjut mengenai hal ini.
Sebuah tinjauan dari para peneliti pada tahun 2017 menunjukkan beberapa pengaruh positif madu untuk diabetes, antara lain:
Berbeda dengan gula, madu mungkin memiliki manfaat tambahan karena bersifat antimikroba, antioksidan dan antiradang.
Jenis madu hitam dinilai berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah dan risiko komplikasi, membantu penyembuhan luka, serta membantu melawan peradangan pada pengidap diabetes.
Perlu dicatat bahwa berbagai klaim manfaat madu untuk diabetes masih perlu dibuktikan lebih jauh menggunakan penelitian dengan skala yang lebih besar.
Untuk para pengidap diabetes, disarankan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai jenis asupan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, termasuk saat ingin mengonsumsi madu.
Baca Juga: Pola Diet Diabetes yang Efektif Turunkan Kadar Gula Darah
Meski mengandung banyak vitamin dan bermanfaat untuk kesehatan, mengonsumsi madu tidak boleh berlebihan. Sama seperti makanan manis lainnya, kandungan gula pada madu bisa meningkatkan kadar gula darah yang berbahaya untuk penderita diabetes, sehingga konsumsinya perlu dibatasi.
Selain itu, saat membeli madu, pastikan kamu memilih jenis yang terbuat dari madu asli tanpa mengandung gula tambahan. Madu sudah lebih manis dari gula, sehingga penderita diabetes tidak perlu mengonsumsinya berlebihan hanya untuk mendapatkan tambahan vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya.
Madu dapat dinikmati dengan aman oleh diabetesi bila dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Meski begitu, tetap saja sebelum menambahkan madu ke dalam menu makanan yang baik untuk pengidap diabetes, kamu perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Untuk pengidap diabetes yang terkontrol, pilih lah jenis madu pahit alami atau madu mentah organik yang tidak mengandung gula tambahan. Perhatikan kandungan madu yang tertera dalam kemasan. Hindari jenis madu yang sudah ditambahkan bahan pemanis lainnya.
Kamu bisa menggunakan madu dalam jumlah yang lebih sedikit dari gula, karena rasa madu asli lebih manis dan pekat. Tambahkan madu sebagai pemanis atau perasa makanan yang kaya serat dan diolah dengan sehat.
Mengonsumsi diet kaya serat akan membantu mengelola kadar gula darah dengan baik. Ingatlah untuk menghitung asupan karbohidrat harian secara keseluruhan agar tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah dan seimbangkan konsumsi madu dengan konsumsi makanan rendah kalori.
Untuk pengidap diabetes yang tidak terkontrol, madu sebaiknya dimasukkan ke dalam daftar pantangan diabetes yang harus dihindari kecuali sudah mendapatkan izin dari dokter.
Perlu diingat bahwa setiap orang membutuhkan jumlah kalori dan asupan gula yang berbeda sesuai kondisi masing-masing. Pastikan kamu mengikuti panduan makan yang telah disetujui oleh dokter maupun ahli gizi.
Jika masih punya pertanyaan seputar konsumsi madu untuk diabetes, jangan ragu untuk menghubungi dokter maupun dokter spesialis di Klinik Online Penyakit Dalam yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Mengonsumsi madu untuk diet bisa dicoba dengan mencampurkannya bersama bahan-bahan alami lain. Misalnya, bawang putih, kayu manis, atau air perasan jeruk lemon. Madu juga bisa dipakai dalam diet hibernasi dan sebagai pengganti gula.
13 Okt 2020
Dua jenis sayuran pantangan diabetes adalah sayuran mengandung pati dan sayuran yang tinggi sodium. Sayuran yang mengandung pati contohnya adalah kentang dan jagung. Berikut adalah alasan mengapa Anda harus menghindari kedua jenis sayuran ini.
21 Jul 2020
Untuk memaksimalkan manfaat dan menghindari risiko yang bisa muncul, Anda dianjurkan untuk mengikuti cara minum madu yang benar. Contohnya dengan menggunakan madu sebagai pengganti gula dan tidak memberikannya pada bayi di bawah 1 tahun.
24 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved