Ada beragam penyakit lidah yang bisa terjadi. Beberapa penyakit yang bisa membuat lidah berwarna putih adalah leukoplakia, infeksi jamur, dan lichen planus oral. Sementara itu, beberapa penyakit yang dapat menyebabkan lidah berwarna merah adalah lidah geografik, demam scarlet, hingga penyakit Kawasaki.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
6 Jun 2023
Beberapa penyakit lidah dapat mengubah struktur lidah
Table of Content
Tidak banyak orang yang menyadari kalau kesehatan lidah penting untuk dijaga. Bayangkan, jika penyakit lidah menyerang dan menyebabkan lidah sakit atau tidak bisa merasakan makanan dengan baik. Sangat mengganggu, bukan?
Advertisement
Oleh karena itu, Anda perlu mengenali berbagai jenis penyakit lidah untuk mengantisipasinya dan membantu menentukan perawatan yang paling sesuai.
Salah satu jenis penyakit lidah yang sering terjadi adalah munculnya area keputihan di lidah. Berikut adalah penyakit-penyakit yang dapat memicunya.
Leukoplakia menyebabkan sel di rongga mulut tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini membuat area di rongga mulut, termasuk lidah, tertutupi bercak berwarna putih.
Leukoplakia sebenarnya tidak berbahaya. Namun, pada kasus tertentu, kondisi ini juga bisa menjadi gejala awal kanker mulut.
Leukoplakia biasanya muncul pada orang-orang dengan kebiasaan merokok atau baru saja mengalami iritasi lidah.
Infeksi jamur di mulut atau kandidiasis juga termasuk penyakit lidah. Jamur yang tumbuh berlebihan di lidah menyebabkan infeksi dan munculnya warna putih pada permukaan lidah yang terasa sakit.
Kondisi radang lidah ini dapat muncul pada penderita diabetes, individu dengan sistem imun lemah, penggunaan antibiotik, maupun pengguna gigi palsu yang tidak menjaga kebersihan giginya.
Lichen planus oral membuat lidah terlihat seperti memiliki garis-garis putih di permukaannya. Penyebabnya belum bisa dipastikan dan biasanya hilang sendiri.
Anda juga dapat melakukan beberapa hal untuk membantu mengatasi kondisi ini, seperti menghentikan kebiasaan merokok, menjaga kebersihan rongga mulut, dan mengurangi konsumsi makanan yang bisa mengiritasi lidah.
Warna lidah yang normal cenderung merah muda. Apabila lidah berwarna merah terang, ada kemungkinan penyakit-penyakit lidah di bawah ini sedang menyerang.
Kekurangan vitamin B12 dan asam folat bisa membuat lidah terlihat lebih merah.
Sesuai namanya, lidah geografik membuat lidah terlihat memiliki pulau-pulau kecil di permukaannya. Kondisi ini terjadi ketika lidah mengalami peradangan yang mengakibatkan kehilangan sebagian papilanya.
Lidah geografik juga biasa disebut sebagai glositis migratori ringan. Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun, jika tidak kunjung hilang dalam waktu 2 minggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi.
Demam scarlet memiliki gejala yang sangat khas, yaitu lidah stroberi. Artinya, lidah terlihat kemerahan dengan muncul bintik-bintik putih kekuningan di permukaannya.
Segera kunjungi dokter apabila lidah Anda mengalami kemerahan yang disertai demam.
Penyakit Kawasaki biasanya muncul pada anak yang berusia di bawah 5 tahun. Penyakit ini bisa memengaruhi pembuluh darah di tubuh dan membuat lidah juga terlihat seperti stroberi.
Selain di lidah, gejala penyakit Kawasaki berupa pembengkakan juga bisa muncul di tangan dan di kaki.
Salah satu penyakit lidah yang mungkin terdengar aneh dan menyeramkan adalah lidah berambut. Papila, atau bintik-bintik yang secara normal ada di lidah, bisa tumbuh secara berlebihan dan menyebabkan bakteri lebih mudah tersangkut di lidah.
Saat bakteri tersebut tumbuh, akan terlihat warna cokelat kehitaman di lidah dan membuat papila yang tumbuh panjang tampak seperti rambut. Kondisi ini sangat jarang terjadi dan biasanya muncul pada orang-orang yang kebersihan mulutnya sangat buruk.
Lidah berambut juga bisa muncul pada penderita diabetes, orang yang mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu yang lama, dan pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
Penyakit lidah tidak melulu membuat lidah berubah warna. Sebab, bisa saja lidah sakit dan memiliki benjolan di permukaannya.
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan lidah terasa kasar dan nyeri.
Benturan atau gigitan secara tidak sengaja bisa membuat lidah sakit. Masalah ini juga bisa terjadi pada orang yang punya kebiasaan menggertakkan giginya saat tidur alias bruxism.
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga lidah. Kebiasaan ini bisa membuat lidah iritasi dan terasa nyeri.
Salah satu penyebab umum lidah terasa sakit adalah sariawan. Kondisi ini bisa disebabkan berbagai hal, mulai dari stres hingga naik turunnya hormon saat menstruasi.
Sariawan umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu.
Kanker lidah merupakan salah satu jenis penyakit lidah yang paling parah. Jenis kanker ini memiliki ciri serupa sariawan pada awal kemunculannya, tapi tidak kunjung hilang dalam jangka waktu lama.
Sindrom mulut terbakar atau lidah terbakar adalah kondisi yang dapat menyebabkan langit-langit mulut dan lidah perih seperti terbakar.
Siapa saja dapat mengalami kondisi ini, tetapi lebih sering terjadi pada wanita yang telah menopause dan berusia di atas 60 tahun.
Penyebab lidah sakit berikutnya adalah gangguan yang disebut dengan glossopharyngeal neuralgia. Ini adalah kondisi langka yang memengaruhi saraf pada bagian lidah.
Salah satu gejala yang dapat terjadi adalah munculnya rasa sakit menusuk di bagian belakang lidah.
Glositis adalah kondisi yang menyebabkan lidah mengalami peradangan dan pembengkakan. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba (glositis akut) atau kambuhan (glositis kronis). Saat mengalami glositis, lidah dapat terlihat halus atau mengkilap.
Glositis dapat disebabkan reaksi alergi, infeksi, dan mulut kering. Kondisi ini sering kali bisa sembuh setelah diobati.
Pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi pemberian antibiotik, peningkatan kebersihan mulut, dan perubahan pola makan.
Apabila lidah sakit yang Anda alami cukup parah, tidak jelas penyebabnya, dan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengobatinya. Penyakit lidah juga sebaiknya diperiksakan ke dokter apabila memenuhi kriteria di bawah ini.
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebersihan lidah secara rutin dengan membersihkan lidah setelah sikat gigi. Anda bisa menggunakan alat pembersih lidah atau sikat gigi berbulu lembut.
Anda juga disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali untuk mencegah penyakit lidah maupun kondisi lain yang berhubungan dengan gigi. Berhenti merokok juga dapat mengurangi risiko Anda terkena penyakit ini.
Punya pertanyaan lain seputar masalah di lidah? Konsultasikan dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ saja.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Obat berengan di bibir yang paling ampuh biasanya berbentuk salep. Namun jenis salep itu sendiri ada bermacam-macam, sehingga Anda perlu mengetahuinya sebelum memilih yang paling tepat untuk kondisi berengan yang dialami.
14 Sep 2023
Contoh obat sariawan anak antara lain pereda nyeri, antiseptik, kortikosteroid, topikal, maupun bahan dan cara alami seperti kumur air garam, madu, cuka apel, hingga minyak kelapa.
16 Agt 2023
Manfaat tawas mulai dari menghilangkan bau badan, mengatasi sariawan, hingga obat kutu air. Pemakaiannya mungkin memicu efek samping seperti ruam, gatal, dan iritasi.
4 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved