Granuloma adalah benjolan kecil non-kanker yang terjadi sebagai akibat dari respons tubuh terhadap peradangan. Beberapa dapat sembuh dengan sendirinya. Sementara jenis lain mungkin memerlukan pembedahan.
2023-03-20 09:12:21
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Granuloma adalah benjolan kecil yang biasanya bersifat jinak
Table of Content
Granuloma adalah benjolan kecil yang muncul akibat reaksi peradangan, infeksi, atau iritasi. Meski berupa benjolan, ini bukanlah kanker.
Advertisement
Granuloma adalah kelainan jaringan tubuh berupa sekelompok kecil sel darah putih dan jaringan lain yang berkumpul. Jaringan ini dapat ditemukan di kulit, kepala, paru-paru, dan bagian tubuh lainnya.
Kenali lebih jauh penyebab dan macam-macam granuloma beserta cara mencegah dan mengatasinya berikut ini.
Terdapat beberapa jenis granuloma yang bisa timbul di bagian-bagian tubuh. Penyebabnya juga bisa berbeda-beda. Berikut ini penjelasannya.
Granuloma inguinale adalah benjolan kecil berwarna merah yang muncul di sekitar alat kelamin atau anus.
Granuloma inguinale (donovanosis) merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis.
Penyakit ini sebagian besar menyebar melalui hubungan seksual vaginal dan anal, serta sangat jarang menyebar pada seks oral.
Gejala granuloma inguinale mulai muncul 1-12 minggu setelah terpapar bakteri. Jika tidak diobati dengan benar, gejala ini dapat menyebar hingga selangkangan bahkan menimbulkan kerusakan jaringan.
Granuloma annulare adalah kondisi kulit yang mengalami ruam atau benjolan pada tangan atau kaki. Penyebab granuloma kulit ini dapat dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu atau cedera kulit ringan.
Tidak seperti granuloma inguinale, granuloma annulare tidak menular. Namun, karena terjadi pada kulit di bagian yang terlihat, granuloma kulit ini bisa mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri.
Dikutip dari Mayo Clinic, granuloma annulare memiliki 3 jenis sesuai dengan gejala yang ditimbulkan.
Baca Juga
Granuloma juga bisa terjadi di mata, seperti granuloma piogenik (pyogenic granuloma). Granuloma piogenik adalah pertumbuhan kulit kecil, bulat, dan mengandung banyak pembuluh darah sehingga terkadang berwarna merah.
Granuloma piogenik yang tumbuh di mata dapat diangkat melalui pembedahan. Namun, penggunaan salep yang mengandung kortikosteroid juga bisa mengurangi peradangan.
Granuloma gigi disebut juga dental granuloma atau periapical granuloma. Granuloma gigi adalah kerusakan jaringan ujung akar gigi akibat peradangan kronis yang disebabkan oleh kuman di saluran akar gigi.
Kondisi ini menyebabkan munculnya daging (jaringan) berlebih di ujung akar gigi. Dalam kasus ini, gigi berlubang yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan peradangan hingga menyebabkan granuloma gigi.
Granuloma gigi merupakan bentuk pertahanan diri agar infeksi atau peradangan yang terjadi tidak menyebar.
Granuloma paru (lung granulomas) adalah gumpalan kecil yang terjadi di paru sebagai respons kekebalan tubuh akibat peradangan.
Gejala yang ditimbulkan granuloma paru, antara lain sesak napas, mengi, sakit dada, demam, dan batuk kering.
Banyak kondisi yang menjadi penyebab granuloma paru, di antaranya:
Granuloma kronis atau chronic granulomatous disease (CGD) adalah kelainan bawaan yang terjadi ketika sel darah putih (fagosit), yang seharusnya melawan infeksi, justru tidak berfungsi dengan baik.
Granuloma kronis dapat menimbulkan infeksi di bagian tubuh lain, seperti paru, kulit, kelenjar getah bening, hati, perut, dan usus.
Penyebab granuloma kronis ini adalah mutasi genetik. Pria lebih berisiko terkena granuloma kronis dibandingkan dengan wanita.
Orang yang mengalami granuloma kronis akan mengalami infeksi serius setiap beberapa tahun. Gejala granuloma kronis, antara lain:
Baca Juga
Penyebab granuloma adalah infeksi. Benjolan kecil ini muncul karena reaksi peradangan yang muncul.
Itu sebabnya, cara mencegahnya adalah dengan mencegah diri terpapar dari virus, bakteri, jamur, atau penyebab penyakit (patogen) lainnya.
Menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh penting dilakukan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Beberapa jenis granuloma, seperti inguinale dapat dicegah dengan menerapkan hubungan seksual yang sehat dengan satu pasangan.
Secara umum, tidak ada cara khusus untuk mencegah granuloma. Penanganan atau pengobatan sedini mungkin dapat mencegah dari penyebaran infeksi.
Pengobatan granuloma disesuaikan dengan jenis dan penyebab granuloma. Misalnya, pada jenis granuloma tertentu, seperti granuloma kronis, pemberian antibiotik dan perawatan lain mungkin dibutuhkan untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
Namun, sebagian kasus granuloma tidak membutuhkan perawatan khusus. Situs kesehatan milik pemerintah Australia, Health Direct menyebut, kasus granuloma akibat sarcoidosis dilaporkan sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 3 tahun.
Granuloma adalah benjolan atau ruam kecil yang muncul akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi atau peradangan. Kemunculannya bisa di satu area tertentu atau menyebar di seluruh tubuh.
Terdapat berbagai jenis granuloma sesuai dengan penyebab dan lokasi terjadinya granuloma.
Jika Anda mengalami gejala granuloma yang disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah penyebaran infeksi pada beberapa jenis granuloma.
Anda juga bisa berkonsultasi secara online terkait granuloma menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab leher bengkak bisa jadi tanda penyakit serius. Mulai dari infeksi telinga, mastoiditis , abses, bisul gondongan, lipoma, hingga kista perlu Anda waspadai.
Penyebab benjolan di ketiak dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau virus, lipoma, hingga pertumbuhan sel kanker. Untuk mengatasi kondisi ini dengan tepat, diperlukan pemeriksaan ke dokter.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia baru saja melakukan penarikan dan pemusnahan jamur enoki dari produsen Korea Selatan. Hasil investigasi menunjukkan bahwa jamur enoki tersebut terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang dapat berakibat fatal bagi ibu hamil, lansia, dan orang dengan sistem imun rendah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved