Fugue disosiatif adalah subtipe amnesia disosiatif yang ditandai dengan hilangnya identitas diri. Penderitanya juga sering melakukan perjalanan ke tempat lain akibat hilang ingatan tersebut. Fugue disosiatif merupakan amnesia yang dipicu oleh beragam sumber stres dan trauma.
5
(7)
14 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penderita fugue disosiatif sering bingung mengenai dirinya dan bepergian tiba-tiba
Table of Content
Lupa mengenai hal-hal kecil dalam hidup menjadi masalah yang lumrah terjadi. Namun, apabila seseorang hilang ingatan, lupa mengenai siapa dirinya, dan bepergian ke tempat yang jauh, tentu akan memerlukan penanganan medis dari dokter karena mengarah pada amnesia. Amnesia jenis ini disebut dengan fugue disosiatif. Walau jarang terjadi, gejala fugue disosiatif tetap perlu dipahami.
Advertisement
Fugue disosiatif adalah tipe amnesia yang ditandai dengan hilangnya identitas diri yang membuat penderitanya bepergian dari rumah atau tempat asalnya. Penderita fugue disosiatif sering bingung mengenai siapa diri (autografi) mereka dan bahkan mungkin menciptakan identitas baru.
Beberapa kasus fugue disosiatif dapat berlangsung selama beberapa jam. Penderitanya bisa saja kembali ke kondisi normal dengan cepat sehingga mungkin tidak disadari oleh orang lain. Namun, beberapa kasus fugue disosiatif juga dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun.
Pada kasus fugue disosiatif yang berlangsung lama, penderitanya juga mungkin untuk meninggalkan kehidupan ‘aslinya’ dan memulai kehidupan baru. Kehidupan baru tersebut biasanya sangat berbeda dengan kehidupan sebelumnya.
Sebagai contoh, seorang eksekutif muda di Jakarta menderita fugue disosiatif dan lupa dengan identitasnya. Ia kemudian meninggalkan karirnya dan pergi ke provinsi lain untuk mencari pekerjaan yang sama sekali jauh berbeda.
Istilah ‘fugue’ sendiri berasal bahasa Latin yang memang memiliki arti ‘flight’ atau ‘terbang’, di mana bepergian dengan tiba-tiba merupakan salah satu ciri khas gangguan disosiatif ini.
Fugue disosiatif, atau dulu dikenal dengan fugue psikogenik, menjadi salah satu subtipe dari amnesia disosiatif. Fugue disosiatif menjadi bentuk amnesia yang parah, namun dianggap jarang terjadi.
Fugue disosiatif yang berlangsung lama dapat menimbulkan beberapa gejala berikut ini:
Fugue disosiatif dapat terjadi akibat stres emosional yang ekstrem pada penderitanya. Amnesia ini diyakini dapat terjadi sebagai pelarian atas stres yang tidak bisa ia kendalikan. Trauma atau sumber stres bisa langsung dialami oleh penderita fugue disosiatif, namun mungkin pula ‘hanya’ menyaksikan trauma orang lain.
Beberapa sumber stres yang berisiko memicu fugue disosiatif, termasuk:
Selain trauma, ada pula kemungkinan bahwa faktor genetik juga memicu fugue disosiatif.
Langkah pertama dokter dalam menangani fugue disosiatif adalah mengidentifikasi kondisi medis yang berpotensi memicu hilang ingatan penderita. Setelahnya, penderita amnesia ini akan dirujuk pada psikiater untuk menjalani wawancara dan pemeriksaan fugue disosiatif. Wawancara untuk fugue disebut dengan Wawancara Klinis Terstruktur untuk Disosiasi atau SCID-D.
Penanganan setelah wawancara dan pemeriksaan di atas dapat berupa terapi, termasuk:
Selain terapi, dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi gejala yang dirasakan pasien fugue disosiatif, seperti obat anticemas dan antidepresan.
Baca Juga
Seperti yang disampaikan di atas, stres akibat trauma merupakan penyebab dari fugue disosiatif. Untuk itu, apabila merasa stres yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda sangat dianjurkan untuk menemui psikolog atau psikiater.
Anda juga bisa bertindak sigap apabila merasa orang terdekat baru saja mengalami trauma yang dirasa berat untuk disimpan sendiri. Selain itu, jika sahabat atau anggota keluarga Anda menunjukkan gejala amnesia, membawanya ke fasilitas kesehatan sangat disarankan.
Fugue disosiatif adalah amnesia yang membuat penderitanya melakukan perjalanan jauh dengan tiba-tiba, di samping juga hilangnya memori tentang identitas diri. Fugue disosiatif dapat ditangani dengan beberapa terapi, di samping juga obat-obatan untuk mengatasi gejala yang dirasakan pasien.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Apabila teman atau sahabat yang menjadi korban KDRT masih bisa bercerita, selalu siapkan diri menjadi pendengar yang baik. Sebab, sangat mungkin mereka akan merasa kesepian, ketakutan, hingga akhirnya menutup diri.
Arti mimpi keguguran bisa jadi simbol kekhawatiran menjelang waktu persalinan. Jadi bukan berarti sebuah pertanda buruk bagi kondisi bagi kehamilan Anda. Lantas, apa artinya?
Hyperarousal adalah gejala utama penyakit PTSD yang membuat penderitanya waspada dan siaga saat memikirkan atau berhadapan dengan trauma. Beberapa tindakan untuk mengatasi kondisi ini seperti terapi, pelatihan mindfulness, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved