Ulkus kornea dan katarak sama-sama memunculkan luka berupa bercak bintik putih yang ada di mata. Lantas, apa beda kedua masalah mata ini?
2023-03-30 12:08:31
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bercak bintik putih yang ada di mata tidak selalu menjadi gejala katarak, bisa juga luka pada kornea (ulkus)
Table of Content
Cobalah bercermin dan perhatikan kondisi bola mata Anda. Apakah Anda melihat adanya bercak berupa bintik putih yang ada di mata? Masyarakat biasanya mengaitkan bintik putih tersebut dengan gejala katarak. Akan tetapi, bercak putih di lingkaran hitam mata dan sekitarnya bisa menadi pertanda luka pada kornea alias ulkus kornea.
Advertisement
Baca Juga
Ulkus kornea dan katarak dapat menampilkan gejala mirip berupa bercak putih yang ada di mata. Bercak warna putih di mata mungkin dapat terlihat dan kadang juga tidak. Besarnya bintik putih yang muncul pada kornea mata tergantung dari besarnya luka di kornea mata.
Namun, jika lebih diperhatikan lagi, beda lokasi kemunculan bercak putih yang ada di mata dapat menentukan apa penyebabnya.
Jika bintik putih ada di kristalin, yaitu lensa di belakang pupil (bulatan hitam mata), ini merupakan pertanda katarak. Sementara itu, bercak putih yang ada di daerah kornea menandakan luka alias ulkus. Kornea itu sendiri lapisan terluar mata berupa selaput bening berbentuk kubah, yang menutupi bagian depan mata.
Keduanya memperlihatkan seakan-akan mata tertutup oleh suatu lapisan berwarna putih.
Akan tetapi meski memunculkan gejala khas yang mirip, ulkus kornea dan katarak adalah dua penyakit yang berbeda. Penyebab keduanya tidaklah sama, dan gejala penyerta yang muncul pun mungkin berbeda.
Penderita katarak dan ulkus kornea sama-sama dapat mengalami penglihatan kabur. Namun, penderita katarak akan juga mengalami kesulitan melihat warna dengan jelas, kesulitan melihat di malam hari, membutuhkan cahaya lebih saat membaca, serta melihat objek secara berbayang (double vision) di satu mata saja.
Selain itu, gejala katarak lainnya adalah mata menjadi lebih sensitif dengan cahaya dan pantulan cahaya, melihat lingkaran cahaya (halo) di sekitar cahaya, serta sering mengganti ukuran lensa kacamata atau lensa kontak.
Sementara pada penderita luka di kornea mata, penderita dapat mengalami sakit yang parah, munculnya air mata, adanya kotoran atau nanah yang keluar dari mata, penglihatan yang mengabur, mata memerah, serta perasaan bahwa terdapat sesuatu di dalam mata.
Penderita luka di kornea mata juga dapat mengalami rasa sakit saat melihat cahaya yang terang, mengalami pembengkakan pada kelopak mata, dan muncul titik putih pada kornea mata jika ukuran luka cukup besar.
Baca Juga
Bercak putih di mata akibat ulkus kornea mata dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Salah satu penyebab umum dari luka di kornea mata adalah penggunaan lensa kontak. Memakai lensa kontak dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata.
Infeksi bakteri, virus, dan jamur juga dapat menjadi penyebab luka di kornea mata. Infeksi jamur dan bakteri dapat disebabkan oleh lensa kontak yang tidak dibersihkan secara menyeluruh atau dipakai terus menerus bahkan ketika tidur. Meskipun demikian, infeksi jamur di mata merupakan sesuatu yang jarang terjadi.
Sementara, infeksi virus, seperti virus herpes dan virus varicella dapat menimbulkan ulkus pada kornea mata. Gangguan mata yang menyebabkan mata kering atau kesulitan menutup mata dapat meningkatkan risiko terbentuknya luka pada kornea.
Selain itu, ulkus juga dapat langsung terjadi karena adanya goresan dari benda-benda, seperti pasir, potongan besi, kaca, dan sebagainya pada kornea. Paparan cairan kimia pada kornea mata juga dapat menyebabkan luka.
Penderita katarak mengalami masalah pada lensa matanya. Katarak dapat disebabkan oleh cedera, kondisi medis tertentu (seperti diabetes), operasi mata, penggunaan obat-obatan steroid dalam jangka waktu yang lama, atau karena penuaan.
Pada kasus usia, lensa mata menjadi semakin kurang fleksibel, transparan, dan tebal seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat memicu kerusakan pada jaringan di lensa mata. Jaringan lensa mata yang rusak menyatu dan membuat kabur bagian tertentu dari lensa mata.
Katarak akan terus berkembang hingga tumpukan jaringan lensa mata yang rusak makin menebal dan menutupi lensa mata. Kesulitan melihat diakibatkan karena cahaya tidak terfokus pada retina akibat rusaknya jaringan lensa mata.
Mata adalah organ yang penting bagi tubuh, karenanya segera konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki luka pada kornea atau masalah lain dengan mata Anda.
Penanganan dini dapat mencegah masalah penglihatan seperti ulkus kornea dan katarak menjadi semakin parah.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Iritasi softlens tidak hanya sekedar mata merah saja, tetapi juga bisa meliputi rasa sakit dan pembengkakan pada mata. Lensa kontak yang tidak sering dibersihkan dan dipasang dengan cara yang salah bisa menimbulkan iritasi pada mata.
Gigitan serangga yang dianggap sepele ternyata bisa melumpuhkan. Cara menangani luka yang salah pun bisa jadi awal terjadinya necrotizing fasciitis. Semakin teliti menangani luka, kemungkinan mengalami infeksi langka seperti necrotizing fasciitis pun semakin kecil.
Gejala konjungtivitis termasuk mata kemerahan, bengkak di mata, hingga peningkatan produksi air mata. Konjungtivitis juga dapat memicu gejala seperti belekan, gatal, dan perih.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved