Artikel Bersponsor
Kesehatan WanitaPlester poliuretan dapat membantu memperbaiki bekas luka operasi caesar. Bahan poliuretan bersifat semi oklusif sehingga membantu mengaktifkan kembali proses regenerasi kulit.
27 Jan 2022
Luka bekas operasi caesar bisa bertahan lama bila tidak dirawat dengan benar
Table of Content
Bekas luka hipertrofik atau keloid bisa muncul setelah operasi caesar. Warna dan tampilan bekas luka ini membuat beberapa wanita menjadi tak percaya diri.
Advertisement
Pada dasarnya, munculnya bekas luka adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari proses penyembuhan luka. Namun kabar baiknya, tampilan bekas luka yang tak menarik ini bisa dikurangi dengan cara merawat luka dengan benar dan menggunakan plester poliuretan.
Sebelum mengetahui cara merawat luka dan mengurangi timbulnya bekas luka operasi caesar, ada baiknya Anda mengetahui proses terbentuknya bekas luka.
Saat melakukan operasi caesar, dokter akan membedah bagian perut. Bagian kulit yang disayat tentunya akan mengalami kerusakan. Untuk merespon luka sayatan ini tubuh akan melepaskan sejenis protein yang disebut kolagen ke area luka. Kolagen berfungsi untuk melindungi luka.
Seiring berjalannya waktu, kolagen akan terus menumpuk di area luka membantu proses penyembuhannya. Penumpukan inilah yang kemudian membentuk jaringan parut (bekas luka).
Meski jenis bekas luka beragam, umumnya luka bekas operasi caesar terbagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan parut hipertrofik dan keloid.
Jaringan hipertrofik terjadi karena tubuh memproduksi kolagen secara berlebihan untuk menutup luka. Hal ini termasuk kondisi abnormal dalam proses penyembuhan luka.
Produksi kolagen yang berlebihan bisa terjadi karena beberapa faktor. Kondisi genetik seseorang dapat memengaruhi sel miofibroblas memproduksi kolagen secara berlebihan saat terluka. Selain itu, produksi kolagen berlebih bisa terjadi karena luka mengalami peradangan atau infeksi. Luka yang mengalami tekanan akibat terlalu banyak bergerak atau tergesek bisa juga menjadi penyebabnya.
Bekas luka hipertrofik terlihat kemerahan dan menonjol di sepanjang garis luka. Jaringan luka hipertrofik bukanlah kondisi berbahaya. Meski bisa menyebabkan sedikit rasa sakit dan gatal, jenis bekas luka ini bisa mengganggu penampilan.
Penyebab munculnya jaringan parut keloid mirip dengan hipertrofik, yaitu tubuh memproduksi kolagen yang berlebihan untuk melindungi luka. Hal yang membedakan keduanya adalah ukurannya.
Pada bekas luka keloid, jaringan parut tumbuh jauh lebih besar dari ukuran luka yang semula. Keloid memiliki bentuk yang menonjol, tekstur yang mulus namun keras saat ditekan, dan memiliki warna merah muda atau keunguan. Bekas luka ini bisa bertambah besar seiring berjalannya waktu.
Meski tidak membahayakan, keloid sangat mengganggu penampilan Anda.
Penanganan luka yang benar bukan saja dapat mempercepat penyembuhan tetapi juga mengurangi kemungkinan timbulnya bekas luka.
Ada tiga cara yang wajib dilakukan untuk merawat luka dengan baik, yaitu:
Membersihkan luka setiap hari dapat mencegah bakteri dan kotoran penyebab infeksi masuk ke dalam tubuh. Saat infeksi terjadi, tubuh bisa menghasilkan kolagen secara berlebihan.
Menutup luka juga bermanfaat melindungi tubuh dari masuknya bakteri dan kotoran. Gunakan penutup luka yang memungkinkan kulit tetap dapat bernapas seperti kain kasa atau plester steril.
Salep luka membantu menjaga kelembapan kulit dan merangsang kulit melakukan proses penyembuhan dengan baik.
Jika bekas luka operasi caesar terlanjur terbentuk pada kulit, Anda bisa menggunakan plester poliuretan dari Hansaplast untuk meratakan dan menyamarkannya.
Hansaplast Plester Bekas Luka merupakan plester yang terbuat dari bahan poliuretan. Bahan poliuretan sejak lama digunakan oleh tenaga medis untuk penanganan luka.
Plester poliuretan dari Hansaplast dirancang untuk mengaktifkan kembali proses regenerasi kulit lewat proses hidrasi dan menaikkan suhu di sekitar bekas luka.
Proses ini dapat terjadi karena bahan poliuretan bersifat semi oklusif. Artinya, plester dapat menutup bekas luka untuk meningkatkan suhu tetapi tetap memungkinkan kulit bernapas.
Hasil pertama perbaikan bekas luka dapat terlihat setelah pemakain rutin kurang lebih 12 jam setiap hari selama 3-4 minggu. Warna bekas luka mulai memudar dan tonjolannya berkurang. Untuk menyamarkan dan meratakan bekas luka lebih jauh, gunakan Hansaplast Plester Bekas luka selama lebih dari 8 minggu.
Hansaplast Plester Bekas Luka bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin memperbaiki penampilan bekas luka operasi caesar. Hansaplast Plester Bekas Luka terbuat dari bahan yang fleksibel sehingga nyaman digunakan. Anda juga dapat memotongnya menjadi ukuran kecil sesuai kebutuhan untuk menutupi area luka tertentu.
Hansaplast Plester Bekas Luka memiliki warna transparan sehingga tidak menarik perhatian saat digunakan. Plester ini bisa digunakan untuk bekas luka yang sudah lama maupun baru.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bishop score adalah penilaian yang dipakai tim medis untuk melihat kesiapan ibu hamil secara fisik dalam melahirkan. Anda mungkin lebih mengenalnya dengan istilah bukaan.
Cephalopelvic disproportion atau CPD adalah kondisi ketika panggul sempit ibu hamil disertai ukuran kepala bayi lebih besar saat melewati panggul. Apa penyebab dan bagaimana penanganannya?
Keberadaan hewan peliharaan menjelang kelahiran anak memang sedikit mengkhawatirkan. Sebelumnya, Anda harus mempersiapkan hewan pelihaaan dengan memberikan pengajaran sebelum persalinan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved