Belum ada obat khusus untuk menangani herpes labialis. Sama seperti virus lainnya, kondisi ini bisa berulang tanpa gejala apa pun. Penanganan herpes labialis paling tepat ketika mulai terasa sensasi terbakar di sekitar bibir atau wajah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
2 Mei 2023
Belum ada obat khusus untuk menangani herpes labialis yang biasanya menimbulkan gejala luka di bibir
Table of Content
Jika ada luka berwarna kemerahan dan berisi air di sekitar mulut atau lepuhan kecil, bisa jadi itu adalah herpes labialis. Bahkan pada beberapa kasus yang lebih jarang, herpes labialis bisa muncul di hidung, jari, bahkan area dalam mulut.
Advertisement
Biasanya, herpes labialis akan bertahan setidaknya selama 2 minggu. Belum ada obat khusus untuk menangani herpes di bawah hidung ini. Sama seperti virus lainnya, kondisi ini bisa berulang tanpa gejala apa pun.
Baca Juga
Herpes labialis terjadi karena virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1), berbeda dengan virus herpes simplex tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan herpes genital. Kedua jenis virus ini menyebabkan munculnya luka berwarna kemerahan yang menimbulkan rasa nyeri.
Herpes termasuk penyakit yang mudah menular, bahkan jika lukanya tidak terlihat sekalipun. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penularan di antaranya:
Virus herpes simplex ini tidak bisa benar-benar pergi dari tubuh penderitanya. Bahkan, kemungkinan terjadinya infeksi berulang tetap ada, terutama, ketika penderitanya sedang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh. Sebut saja saat sedang sakit, kelelahan, atau stres berlebih.
Beberapa kondisi yang rentan menyebabkan reaktivasi virus herpes simplex adalah:
Sebelum luka akibat herpes labialis muncul, penderitanya akan merasakan beberapa sensasi yang termasuk gejalanya, yaitu:
Khusus untuk gejala yang terakhir yaitu munculnya sensasi tidak nyaman pada mata, sebaiknya segera hubungi dokter ketika merasakannya. Ini penting karena infeksi akibat virus herpes simplex bisa menyebabkan kebutaan permanen apabila tidak ditangani dengan tepat.
Saat yang paling tepat untuk memulai pengobatan adalah ketika merasakan sensasi terbakar di sekitar bibir atau wajah. Pada tahap ini, biasanya belum ada luka kemerahan yang muncul.
Ketika luka kemerahan ini sudah muncul di sekitar bibir, maka bisa bertahan hingga dua minggu. Kemungkinan penularan terhadap orang lain masih ada selama periode ini. Bahkan, luka bisa saja tidak muncul hingga 20 hari setelah terkena virus herpes simplex.
Berdasarkan tingkatan rasa sakitnya, ada 5 tahapan terjadinya herpes labialis:
Perlu diingat bahwa setiap orang bisa tertular herpes labialis meskipun tidak ada luka yang terlihat. Untuk itu, sebaiknya hindari kontak langsung dengan orang yang mengalami gejala atau menggunakan peralatan pribadi bersamaan dengan orang lain.
Seperti yang disebutkan di atas, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan herpes labialis. Meski demikian, ada beberapa cara untuk mengatasi gejalanya:
Menggunakan krim atau ointment bisa dilakukan jika luka benar-benar terasa sakit hingga mengganggu aktivitas. Cara penyembuhan ini akan efektif jika langsung dioleskan saat luka pertama kali muncul. Bergantung pada dosis dari dokter, krim atau ointment perlu diaplikasikan 4-5 kali dalam sehari.
Konsumsi obat seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir juga bisa digunakan untuk mengatasi herpes labialis. Obat-obatan tersebut termasuk penggolongan obat yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Tanyakan kepada dokter berapa dosis yang tepat bergantung pada kondisi masing-masing.
Memberikan kompres es batu atau mengaplikasikan gel dingin berbahan lidah buaya juga bisa meredakan rasa nyeri akibat luka herpes labialis. Cara ini juga bisa menjaga luka dari kuman atau bakteri. Namun sebelum melakukannya sendiri di rumah, tanyakan kepada dokter apakah boleh dilakukan.
Ketika mengaplikasikan beberapa pilihan di atas, pastikan tangan selalu dalam kondisi bersih. Selain itu, cuci kembali tangan dengan air dan sabun setelah mengaplikasikannya untuk menghindari kontaminasi area kulit lainnya.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit Ebola adalah penyakit yang sangat menular dan mematikan. Penyakit ini menyerang sistem imun tubuh manusia dan membuat pembuluh darah menjadi rentan bocor.
14 Jun 2019
Tanggal 29 April 2020 yang lalu, FDA menyatakan akan memberi izin obat bernama Remdesivir untuk dirilis sebagai pilihan pengobatan Covid-19. Sebelumnya, obat Remdesivir pernah diujikan untuk mengatasi virus corona penyebab MERS dan SARS.
21 Agt 2020
Jerawat di bibir bisa bikin tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Jerawat di sekitar mulut berbeda dengan herpes simpleks. Kedua kondisi ini bisa dibedakan melalui ukuran dan jumlahnya. Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?
17 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved