logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Listeriosis: Pengertian, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

open-summary

Listeriosis adalah infeksi bakteri Listeria yang bisa menyerang saluran pencernaa. Kondisi ini ditandai dengan nyeri otot hingga sakit kepala jika sudah menyebar ke sistem saraf pusat. Pengobatan penyakit listerosis bergantung pada tingkat keparahan, bisa sembuh sendiri hingga pemberian antibiotik.


close-summary

2023-03-26 19:20:41

| Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Listeriosis adalah infeksi bakteri listeria yang menyerang pencernaan dan sistem saraf pusat

Listeriosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri listeria

Table of Content

  • Apa itu penyakit listeriosis?
  • Bakteri listeria ada dimana saja?
  • Gejala listeirosis yang perlu dikenali
  • Cara mengobati listeriosis
  • Cegah listeriosis dengan langkah-langkah ini

Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria dan sangat berbahaya apabila sampai menyerang ibu hamil, lansia, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh. Infeksi listeria bisa terjadi saat Anda mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut.

Advertisement

Listeriosis bisa disembuhkan dengan obat antibiotik dan dicegah apabila Anda lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.

Baca Juga

  • 3 Bahaya Mandi Bola Bagi si Kecil dan Tips untuk Mencegahnya
  • Waspada Bakteri Salmonella pada Makanan
  • Mengenal Struktur Tubuh Bakteri dan Berbagai Fungsinya

Apa itu penyakit listeriosis?

Listeriosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria. Bakteri ini dinamakan sesuai dengan nama penemunya, Joseph Lister, yang merupakan seorang dokter bedah dan pelopor penggunaan antisepstik pada pembedahan.

Di dunia ini ada sekitar 10 jenis bakteri listeria, tapi yang paling sering menginfeksi manusia adalah Listeria monocytogenes.

Untuk orang yang sehat dan berusia muda, infeksi bakteri ini sering tidak menimbulkan gejala berarti. Namun jika menyerang kelompok yang rawan seperti ibu hamil, lansia, dan orang dengan riwayat gangguan imun, maka infeksi ini bisa berkembang menjadi kondisi yang berbahaya.

Bahkan dibandingkan dengan bakteri lain yang sering menginfeksi manusia seperti Salmonella dan Clostridium botulinum, tingkat kematian akibat Listeria lebih tinggi. Sekitar 20-30% dari seluruh kasus listeriosis berujung pada kondisi yang fatal.

Bakteri listeria ada dimana saja?

Bakteri listeria secara alami bisa ditemukan di tanah, air, dan kotoran binatang. Bakteri tersebut dapat berpindah ke makanan maupun minuman yang tidak dibersihkan dengan baik, sehingga dapat terkontaminasi dan menginfeksi orang yang mengonsumsinya.

Bakteri listeria biasanya ada di:

  • Sayuran mentah yang tumbuh di tanah yang sudah terkontaminasi atau pupuk kandang yang terbuat dari kotoran hewan dan juga terkontaminasi
  • Daging yang sudah terkontaminasi dan tidak dimasak dengan baik
  • Susu yang tidak melalui proses sterilisasi sebelum dikonsumsi
  • Makanan kemasan seperti sosis, keju, bakso, dan lain-lain yang tidak steril

Gejala listeirosis yang perlu dikenali

Gejala listeriosis dapat muncul 3-70 hari setelah paparan terjadi. Namun rata-rata, gejala akan mulai terasa pada hari ke-21 setelah terinfeksi. Beberapa gejala umum dari infeksi bakteri listeria ini adalah:

  • Demam
  • Nyeri otot
  • Mual
  • Diare

Lalu jika bakteri tersebut sudah menyebar hingga ke sistem saraf pusat, gejala yang akan muncul biasanya juga akan disertai beberapa kondisi di bawah ini.

  • Sakit kepala
  • Leher terasa kaku
  • Kebingungan dengan lingkungan sekitar (terlihat seperti orang linglung)
  • Kehilangan keseimbangan
  • Kejang

Saat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti pengidap HIV, diabetes, ataupun lansia di atas 65 tahun, infeksi bakteri ini bisa berkembang menjadi radang selaput otak atau meningitis.

Pada wanita hamil, listeriosis juga berbahaya. Meski pada awalnya ibu hamil yang terinfeksi bakteri Listeria hanya akan merasakan gejala seperti sedang flu, tapi penyakit ini bisa dengan cepat memengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya.

Listeriosis yang terjadi pada ibu hamil akan meningkatkan risiko terjadinya keguguran, kelahiran prematur, infeksi pada bayi yang baru lahir, bahkan membuat bayi lahir dalam keadaan meninggal dunia.

Bayi baru lahir yang terinfeksi bakteri ini biasanya tidak langsung terlihat mengalami gejala. Namun setelah beberapa waktu, kondisi seperti demam, rewel, dan tidak mau menyusu bisa jadi tanda bahwa ada infeksi listeria yang tengah menyerang.

Cara mengobati listeriosis

Pengobatan listeriosis bisa berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari tingkat keparahannya. Pada infeksi yang ringan, pengobatan biasanya tidak diperlukan karena gejala dapat reda dengan sendirinya.

Sementara itu pada kasus yang lebih parah, pemberian antibiotik dinilai sebagai jalan paling efektif. Jenis antibiotik yang paling sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri Listeria adalah ampicillin yang penggunaannya terkadang juga digabung dengan gentamicin.

Pada listeriosis yang sampai menyebabkan meningitis, antibiotik akan diberikan secara intravena atau suntikan selama kurang lebih enam minggu.

Cegah listeriosis dengan langkah-langkah ini

Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri Listeria.

  • Bilas bahan makanan, seperti sayuran, buah, dan daging dengan air mengalir sebelum memasak maupun mengonsumsinya.
  • Buah yang dibeli dalam keadaan sudah dipotong pun sebaiknya melalui proses pencucian terlebih dahulu.
  • Buah-buahan seperti melon atau timun, sebaiknya dicuci sambil disikat sebelum disimpan. Simpan buah dalam keadaan kering setelah dicuci bersih.
  • Saat menyimpan makanan di kulkas maupun dapur, pisahkan daging hewan yang masih mentah dari sayuran, makanan matang, dan makanan siap saji.
  • Sebisa mungkin gunakan pisau dan alat potong yang berbeda saat Anda mengolah daging mentah dan sayuran secara bersamaan.
  • Jika tidak ada, minimal Anda mencuci pisau dan alas potong yang baru digunakan untuk memotong daging mentah hingga bersih dengan sabun sebelum menggunakannya untuk memotong sayuran maupun makanan lainnya
  • Mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun dan air mengalir sebelum mengolah masakan dan sebelum makan
  • Masak makanan hingga matang, sebab bakteri Listeria akan mati pada suhu 75°C

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar listeriosis maupun infeksi bakteri lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

infeksi bakterilisteriasistem saraf

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved