Listeriosis adalah infeksi bakteri Listeria yang bisa menyerang saluran pencernaa. Kondisi ini ditandai dengan nyeri otot hingga sakit kepala jika sudah menyebar ke sistem saraf pusat. Pengobatan penyakit listerosis bergantung pada tingkat keparahan, bisa sembuh sendiri hingga pemberian antibiotik.
2023-03-26 19:20:41
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Listeriosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri listeria
Table of Content
Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria dan sangat berbahaya apabila sampai menyerang ibu hamil, lansia, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh. Infeksi listeria bisa terjadi saat Anda mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut.
Advertisement
Listeriosis bisa disembuhkan dengan obat antibiotik dan dicegah apabila Anda lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
Baca Juga
Listeriosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria. Bakteri ini dinamakan sesuai dengan nama penemunya, Joseph Lister, yang merupakan seorang dokter bedah dan pelopor penggunaan antisepstik pada pembedahan.
Di dunia ini ada sekitar 10 jenis bakteri listeria, tapi yang paling sering menginfeksi manusia adalah Listeria monocytogenes.
Untuk orang yang sehat dan berusia muda, infeksi bakteri ini sering tidak menimbulkan gejala berarti. Namun jika menyerang kelompok yang rawan seperti ibu hamil, lansia, dan orang dengan riwayat gangguan imun, maka infeksi ini bisa berkembang menjadi kondisi yang berbahaya.
Bahkan dibandingkan dengan bakteri lain yang sering menginfeksi manusia seperti Salmonella dan Clostridium botulinum, tingkat kematian akibat Listeria lebih tinggi. Sekitar 20-30% dari seluruh kasus listeriosis berujung pada kondisi yang fatal.
Bakteri listeria secara alami bisa ditemukan di tanah, air, dan kotoran binatang. Bakteri tersebut dapat berpindah ke makanan maupun minuman yang tidak dibersihkan dengan baik, sehingga dapat terkontaminasi dan menginfeksi orang yang mengonsumsinya.
Bakteri listeria biasanya ada di:
Gejala listeriosis dapat muncul 3-70 hari setelah paparan terjadi. Namun rata-rata, gejala akan mulai terasa pada hari ke-21 setelah terinfeksi. Beberapa gejala umum dari infeksi bakteri listeria ini adalah:
Lalu jika bakteri tersebut sudah menyebar hingga ke sistem saraf pusat, gejala yang akan muncul biasanya juga akan disertai beberapa kondisi di bawah ini.
Saat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti pengidap HIV, diabetes, ataupun lansia di atas 65 tahun, infeksi bakteri ini bisa berkembang menjadi radang selaput otak atau meningitis.
Pada wanita hamil, listeriosis juga berbahaya. Meski pada awalnya ibu hamil yang terinfeksi bakteri Listeria hanya akan merasakan gejala seperti sedang flu, tapi penyakit ini bisa dengan cepat memengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya.
Listeriosis yang terjadi pada ibu hamil akan meningkatkan risiko terjadinya keguguran, kelahiran prematur, infeksi pada bayi yang baru lahir, bahkan membuat bayi lahir dalam keadaan meninggal dunia.
Bayi baru lahir yang terinfeksi bakteri ini biasanya tidak langsung terlihat mengalami gejala. Namun setelah beberapa waktu, kondisi seperti demam, rewel, dan tidak mau menyusu bisa jadi tanda bahwa ada infeksi listeria yang tengah menyerang.
Pengobatan listeriosis bisa berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari tingkat keparahannya. Pada infeksi yang ringan, pengobatan biasanya tidak diperlukan karena gejala dapat reda dengan sendirinya.
Sementara itu pada kasus yang lebih parah, pemberian antibiotik dinilai sebagai jalan paling efektif. Jenis antibiotik yang paling sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri Listeria adalah ampicillin yang penggunaannya terkadang juga digabung dengan gentamicin.
Pada listeriosis yang sampai menyebabkan meningitis, antibiotik akan diberikan secara intravena atau suntikan selama kurang lebih enam minggu.
Baca Juga
Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri Listeria.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar listeriosis maupun infeksi bakteri lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Neuroplastisitas adalah kemampuan otak melakukan perubahan dan adaptasi ketika ada koneksi baru pada saraf. Perubahan ini terjadi saat seseorang mengalami pengalaman baru dalam kehidupan sehari-harinya.
Bagi anak-anak, bermain di kolam mandi bola, tentu saja sangat menyenangkan. Namun, orangtua harus mewaspadai bahaya mandi bola bagi si Kecil, dan tips untuk mencegahnya.
Necrotizing fasciitis atau penyakit bakteri pemakan daging adalah infeksi berbahaya karena dapat menimbulkan kematian pada beberapa kasus. Untungnya, infeksi ini bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan bersih.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved