Perut buncit bukanlah sekedar masalah penampilan, tapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius. Gunakan ukuran lingkar perut normal sebagai patokan untuk menjaga kadar lemak tubuh Anda agar terhindar dari penyakit jantung.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
9 Okt 2019
Ukuran lingkar perut normal untuk pria dan wanita berbeda
Table of Content
Ukuran lingkar perut bisa dijadikan sebagai indikator kesehatan kita. Lingkar perut normal untuk orang Asia adalah maksimal 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita.
Advertisement
Ukuran lingkar perut yang lebih besar dari angka tersebut atau memiliki perut buncit, dikatakan sebagai kondisi obesitas sentral. Keadaan ini memiliki risiko kesehatan yang cukup serius.
Perut buncit disebut juga sebagai obesitas sentral atau obesitas abdominal. Istilah ini merujuk pada keberadaan lemak yang terlalu banyak di area perut. Kondisi ini berkaitan juga dengan tipe bentuk tubuh seseorang.
Mereka yang memiliki tipe bentuk tubuh seperti buah apel cenderung mengalami penumpukan lemak di sekitar perut. Berbeda dengan tipe bentuk tubuh seperti buah pir yang cenderung memiliki penumpukan lemak di area pinggul, bokong, dan paha.
Penumpukan lemak di area perut dapat menimbulkan risiko lebih besar untuk terkena masalah kesehatan serius dibandingkan penumpukan lemak di paha serta bokong. Lemak yang menumpuk di perut sebetulnya terdiri dari dua jenis, yaitu lemak subkutan dan visceral.
Lemak subkutan adalah lemak biasa yang menumpuk dalam jaringan lemak di bawah kulit. Lemak ini bersifat seperti lemak-lemak lainnya yang menumpuk di paha, pinggul, bokong, dan lengan.
Meski tetap tidak baik bagi kesehatan, lemak subkutan tidak secara langsung mengancam kesehatan dengan menyebabkan penyakit jika dibandingkan dengan lemak perut.
Beda ceritanya dengan lemak visceral. Lemak yang menumpuk di sekitar organ-organ dalam perut ini berkaitan dengan mekanisme respons stres tubuh yang berlebihan.
Sebagai dampaknya, tekanan darah dan kadar gula darah bisa meningkat, dan muncul risiko penyakit jantung.
Penelitian terbaru menemukan lipotoksisitas yang berhubungan dengan lemak visceral. Sel-sel lemak tersebut nampaknya melepaskan produk metabolismenya langsung ke sirkulasi yang membawa darah ke hati.
Sel-sel lemak visceral yang membesar dan penuh dengan kelebihan trigliserida mengalirkan asam lemak bebas ke organ hati.
Selain menumpuk di hati, asam lemak bebas juga terakumulasi di pankreas, jantung, dan organ dalam lain, yang sebetulnya tidak memiliki fungsi menyimpan lemak. Akibatnya, organ-organ ini mengalami disfungsi dan gangguan dalam mengontrol insulin, gula darah, serta kolesterol.
Memang masih ada kemungkinan faktor-faktor lain yang memengaruhi metabolisme lemak dan glukosa yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, semua observasi klinis dan penelitian kesehatan menyimpulkan bahwa penumpukan lemak perut memegang peranan besar dalam menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Oleh sebab itu, memastikan bahwa lingkar perut Anda berada pada angka yang normal sangatlah penting.
Cara paling akurat untuk mengukur kadar lemak tubuh, jenis lemak tubuh, dan lokasi penumpukan lemak tubuh adalah menggunakan computed tomography scan (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI). Namun kedua metode ini butuh peralatan yang cukup rumit dan biayanya terbilang mahal.
Sebagai alternatif, ada cara mengukur lingkar perut yang mudah, murah, dan bisa dilakukan orang awam untuk memperkirakan kadar lemak tubuh. Ini langkah-langkahnya:
Angka tersebut adalah ukuran lingkar perut Anda. Mudah, bukan?
Karena pengukuran lingkar perut sebetulnya bukan cara paling akurat untuk mengetahui kadar lemak tubuh dan risiko penyakit, pengukuran ini sebaiknya digunakan bersama metode pengukuran lain demi hasil yang lebih tepat.
Ukuran lingkar perut bisa dipadukan dengan ukuran indeks massa tubuh (IMT). Indeks massa tubuh merupakan alat untuk menentukan kategori berat badan yang normal, kurang, lebih, atau obesitas. Penghitungan ini dilakukan berdasarkan tinggi dan berat badan Anda.
Memadukan metode pengukuran lingkar perut dan indeks massa tubuh bisa lebih tepat dalam memperkirakan risiko penyakit yang mungkin timbul terkait obesitas.
Indeks massa tubuh akan memberikan perkiraan jumlah lemak tubuh secara total. Sementara ukuran lingkar perut akan memperkirakan kadar lemak visceral Anda.
Satu-satunya cara mendapatkan lingkar perut normal adalah dengan menurunkan berat badan ke angka ideal. Saat menurunkan berat badan, Anda tentu tidak bisa hanya memilih untuk mengecilkan bagian tubuh tertentu. Bisa saja ukuran pinggul dan paha mengecil, tetapi lemak perut tak sepenuhnya hilang.
Tidak perlu terlalu khawatir jika masih memiliki lemak perut. Karena berkurangnya penumpukan lemak di perut, tetap berdampak pada penurunan risiko Anda untuk terkena penyakit kardiovaskular.
Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan seberapa banyak Anda harus menurunkan berat badan hingga mencapai lingkar perut normal. Kemudian lakukan upaya bertahap untuk mengubah gaya hidup dengan pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan mengendalikan stres.
Advertisement
Ditulis oleh Armita Rahardini
Referensi
Artikel Terkait
Hipertensi penyebab gagal jantung yang perlu diwaspadai. Hal ini dapat menjadi komplikasi penyakit jantung yang bisa menimbulkan kematian mendadak akibat pembuluh darah yang menyempit.
11 Jul 2019
Olahraga kardio adalah olahraga yang dilakukan dengan tujuan utama memompa darah dari jantung dan paru-paru agar detak jantung meningkat hingga mencapai titik dimana pembakaran lemak dan kalori terjadi secara maksimal.
12 Jan 2022
Semut jepang digadang-gadang memiliki beberapa khasiat yang ampuh mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Sayangnya hal ini belum memiliki bukti ilmiah.
5 Feb 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved