Ukuran lingkar lengan atas ternyata dapat menjadi indikator status nutrisi orang dewasa. Lingkar lengan atas wanita usia subur di Indonesia setidaknya harus berukuran 23,5 cm sebelum hamil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
3 Mei 2023
Ukuran lingkar lengan atas sangat penting diketahui pada perempuan yang sedang menjalani program hamil
Table of Content
Sama pentingnya seperti tinggi badan dan berat badan ideal sebelum hamil, ukuran lingkar lengan atas juga perlu diketahui dari perempuan dalam masa subur.
Advertisement
Pasalnya, ukuran LILA ternyata dapat menjadi indikator status nutrisi orang dewasa. Utamanya, bagi perempuan yang sedang merencanakan memiliki keturunan.
Lantas berapa ukuran lingkar lengan atas normal wanita yang ideal jika ingin hamil? Dan bagaimana cara mengukurnya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca Juga
Normal LILA ibu hamil menurut WHO atau Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah harus lebih dari 23,5 cm. Biasanya, pengukuran lingkar lengan atas dilakukan pada wanita usia subur terutama dalam rentang usia 15 hingga 45 tahun.
Apabila LILA normal ibu hamil tidak terpenuhi, dikhawatirkan ada risiko kekurangan energi kronis (KEK) pada wanita usia subur.
Jika KEK dialami oleh ibu hamil, kondisi ini akan berdampak buruk bagi ibu dan janinnya. Ibu hamil yang KEK akan berisiko mengalami komplikasi kehamilan seperti, keguguran, pertumbuhan janin tidak maksimal, kesulitan melahirkan, bayi lahir cacat, bayi lahir dengan berat badan rendah hingga bayi lahir mati.
Baca juga: Ternyata, Berat Badan Ideal Sebelum Hamil Berpengaruh pada ASI Ibu
Pengukuran LILA ada baiknya dilakukan oleh pihak profesional. Mereka akan menggunakan alat ukur berupa pita khusus untuk mengetahui berapa ukuran LILA wanita usia subur.
Cara mengukur LILA ibu hamil adalah:
Ukuran lingkar lengan atas sangat penting diketahui pada perempuan yang sedang menjalani program hamil. Ukuran ini menggambarkan lapisan lemak di bawah kulit dan jaringan otot yang dimiliki seorang perempuan.
Lemak di bawah kulit atau lemak subkutan ini menjadi cadangan energi dalam tubuh. Saat tubuh membutuhkan energi untuk beraktivitas, lemak subkutan ini akan dikonversi menjadi energi.
Apabila seorang perempuan tidak memiliki cadangan lemak yang cukup, ada kemungkinan terjadi kekurangan energi kronis. Padahal selama masa kehamilan, cadangan lemak sangat diperlukan untuk anak dalam kandungan.
Energi yang diperlukan seorang ibu hamil akan jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelum hamil. Adanya cadangan lemak subkutan mencegah terjadinya kekurangan energi.
Selain itu, tentu ibu hamil juga perlu mengonsumsi makanan bernutrisi yang baik untuk janin. Tidak ada pantangan makanan ibu hamil namun apa saja yang masuk ke tubuh perlu benar-benar disaring.
Ukuran standar lingkar lengan atas wanita subur di Indonesia adalah 23,5 cm. Lingkar lengan atas adalah bagian tubuh yang jarang ikut membesar saat hamil, sehingga lebih objektif mengukur status gizi ketimbang mengukur berat badan.
Apabila LILA Anda ternyata kurang dari 23,5 cm, tak perlu terlalu khawatir. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan janin atau risiko saat kehamilan lainnya adalah:
Tak kalah penting, selalu deteksi dini akan adanya kemungkinan bayi dengan berat badan lahir rendah. Ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis punya kemungkinan melahirkan bayi dengan BBLR lebih tinggi.
Untuk itu, selalu pantau kondisi janin lewat USG secara berkala. Apabila Anda merasa lemas atau anemia, sampaikan keluhan dengan detil kepada dokter kandungan agar bisa dicari solusinya.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Asfiksia neonatorum adalah kondisi yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir. Kondisi ini menyebabkan bayi kekurangan oksigen selepas lahir yang dapat berakibat fatal.
20 Mei 2019
Muntah darah saat hamil dapat disebabkan gusi berdarah, iritasi tenggorokan, esofagus robek, hingga tukak lambung. Penanganan masalah ini perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
8 Mar 2023
Manfaat buah naga untuk ibu hamil cukup banyak, mulai dari memelihara sistem imun hingga menurunkan risiko preeklampsia. Buah naga juga terbukti kurangi risiko anemia.
20 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved