Limbah berdasarkan wujudnya dibagi menjadi 3, yakni limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Bagaimana cara mengelolanya agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan?
2023-03-28 20:30:33
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Limbah berdasarkan wujudnya membutuhkan pengolahan tersendiri
Table of Content
Limbah berdasarkan wujudnya terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu limbah padat, limbah cari, dan limbah gas. Anda tidak perlu membayangkan limbah pabrik. Sebab, sisa bahan yang tidak terpakai ketika masak pun, bisa menjadi limbah rumah tangga.
Advertisement
Kampanye pengolahan limbah berdasarkan wujudnya sudah banyak digaungkan, terutama dalam beberapa tahun belakangan. Pasalnya, jika limbah tidak dikelola dengan baik, akan timbul dampak buruk pada lingkungan maupun kondisi kesehatan manusia secara keseluruhan.
Data menunjukkan bahwa pada 2015 saja total sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 175.000 ton per hari atau 0,7 kilogram per orang. Dengan kata lain, ada sekitar 64 juta ton limbah per tahun. Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya (tepatnya 44,5%) merupakan sampah rumah tangga yang berupa makanan.
Sayangnya, limbah-limbah domestik maupun non-domestik tidak dikelola dengan baik sehingga menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) yang akhirnya mengakibatkan kerusakan lingkungan. Padahal, beberapa limbah ini bisa terlebih dahulu diolah secara mandiri oleh masyarakat melalui proses 3R atau reduce, reuse, recycle.
Limbah pada dasarnya adalah sisa dari kegiatan atau usaha yang mengandung bahan berbahaya atau beracun dilihat dari sifat, konsentrasi, dan jumlahnya. Bahan berbahaya dan beracun ini bisa memengaruhi kesehatan dan lingkungan, maupun kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Berikut ini penggolongan limbah berdasarkan wujudnya.
Limbah ini memiliki wujud padat yang bersifat kering dan tidak dapat berpindah, kecuali dipindahkan. Sisa makanan, sayuran, potongan kayu, ampas hasil industri, dan lain-lain merupakan contoh konkret dari limbah padat. Limbah padat ini bisa dibagi lagi menjadi limbah perumahan dan limbah industri.
Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair, selalu larut dalam air, dan sberpindah (kecuali ditempatkan pada wadah atau bak). Contoh dari limbah cair adalah air bekas cuci pakaian dan piring, limbah cair dari industri, dan lain-lain.
Limbah cair kemudian dikelompokkan lagi menjadi 4 kategori, sebagai berikut ini.
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas, bisa dalam bentuk asap, dan selalu bergerak sehingga penyebarannya luas. Contoh dari limbah gas adalah asap buangan kendaraan bermotor maupun buangan gas dari hasil industri.
Baca Juga
Demi menjaga lingkungan bebas dari limbah, terutama yang membahayakan kesehatan manusia, diperlukan pengelolaan secara menyeluruh. Idealnya, pengelolaan limbah berdasarkan wujudnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:
Langkah ini dilakukan dengan mengurangi sampah atau limbah oleh perusahaan dan rumah tangga agar hasil buangan tidak terlalu banyak. Hal yang dapat Anda lakukan adalah menggunakan lebih sedikit material dalam pembuatan bangunan, menjaga produk agar bisa digunakan dalam jangka panjang, maupun menggunakan bahan yang tidak berbahaya.
Berusahalah untuk menggunakan barang secara berulang-ulang dengan selalu memeriksa, membersihkan, memperbaiki, atau mengganti bagian yang rusak.
Limbah diproses kembali agar dapat digunakan untuk keperluan yang lain, misalnya sisa makanan diolah menjadi pupuk kompos atau plastik diolah menjadi kerajinan tangan.
Yang dimaksud dengan pemulihan adalah menghasilkan energi dari limbah dengan menggunakan berbagai bentuk teknologi, misalnya insinerasi.
Ini adalah opsi terakhir dalam pengelolaan limbah berdasarkan wujudnya jika memang keempat pilihan di atas tidak lagi memungkinkan.
Tanpa pengelolaan yang baik, limbah berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang risiko penyakit akibat limbah, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Menurut penelitian, 1 dari tiap 15 orang berusia di atas 40 tahun bisa mengalami halusinasi penciuman. Masalah ini bisa mengganggu, namun para ahli menyebut bisa jadi phantosmia merupakan sinyal masalah kesehatan yang lebih serius. Apa penyebabnya?
Serat menjadi nutrisi penting yang harus diseimbangkan asupannya. Tanda dan akibat kekurangan serat dari diet pun dapat beragam, mulai dari sembelit hingga naik bobot.
Minyak mawar dikenal sebagai aromaterapi yang bisa membantu menenangkan pikiran. Menggunakannya dengan tepat pun dapat meningkatkan gairah seksual.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved