Suami siaga adalah singkatan dari suami siap antar jaga. Istilah ini dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI agar para suami memberikan dukungan kepada istri dalam masa kehamilan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Nov 2019
Suami siaga memengaruhi kesehatan ibu dan bayi
Table of Content
Menjadi suami yang siaga penting untuk istri selama masa kehamilan. Pasalnya, peran suami saat istri hamil bukan hanya harus mendukung secara fisik, tapi juga secara emosional.
Advertisement
Bagi seorang wanita, kehamilan adalah suatu masa “roller-coaster” di mana kondisi emosionalnya naik turun karena perubahan drastis pada hormon dan bentuk tubuhnya. Sesaat ia bisa merasa bahagia atas kehamilannya, lalu tiba-tiba menangis tanpa alasan, atau stres karena merasa tidak berguna.
Tapi sebagai pasangan calon orangtua, masa kehamilan ini (baik trimester pertama, kedua, dan ketiga) adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk menjadi superhero bagi istri. Caranya? Berubah menjadi suami yang siaga.
Baca Juga
Suami siaga adalah singkatan dari suami siap antar jaga. Istilah ini dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai upaya mendorong para suami untuk memberikan dukungan kepada istri dalam masa kehamilan dengan cara selalu siap menemani istri konsultasi ke dokter.
Ditambah dengan menjaga istri selama masa kehamilan dan setelah melahirkan. Intinya, peran suami saat istri hamil adalah memberikan dukungan dan pendampingan kepada istri Anda selama masa kehamilannya.
Menjadi suami siaga adalah salah satu wujud kasih sayang yang bisa Anda tunjukkan kepada pasangan Anda selama masa kehamilan istri. Namun di samping itu, menjadi suami siaga dapat memberikan manfaat yang sangat besar kepada ibu dan bayi yang dikandung.
Sebuah studi baru-baru ini mengatakan ibu hamil yang didampingi oleh suami yang suportif tidak mudah stres. Ketika ibu hamil sedang stres ia melepaskan hormon stres yang diserap oleh bayi. Bila terlalu sering terpapar hormon stres ini, bayi menjadi lebih mudah stres dan rewel setelah ia lahir.
Jadi dengan mengurangi stres pada ibu hamil akan memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan perkembangan bayi.
Ibu hamil yang didampingi oleh suami yang suportif selama masa kehamilan juga cenderung lebih kebal terhadap masalah kejiwaan seperti depresi postpartum atau kecemasan pasca melahirkan. Semakin awal dukungan yang diberikan pasangan kepada istri, semakin besar juga pengaruh positifnya.
Baca juga: Daftar Perlengkapan Melahirkan yang Perlu Anda Siapkan
Menjadi suami siaga tidak cukup sekedar siap mengantar istri konsultasi ke dokter dan menjaganya saja. Anda juga harus bisa mendukung istri secara emosional agar ia bisa merasakan dukungan moril yang kuat.
Berikut tips jitu melaksanakan peran suami saat istri hamil yang bisa Anda lakukan untuk membantu istri selama mengandung.
Saat ini ada banyak buku dan artikel yang membahas tentang kehamilan. Mulai dari yang ringan hingga yang membahas secara detail apa yang dialami ibu dan perkembangan bayi di dalam janin pada setiap minggu kehamilan.
Dengan mengetahui informasi ini, Anda bisa tahu apa yang dialami oleh sang istri dan memberikan pertolongan yang sesuai. Istri pun merasa aman karena Anda bisa diandalkan.
Beberapa hal yang sebaiknya suami siapkan menjelang kelahiran di minggu-minggu terakhir kehamilan, diantaranya:
Mengandung itu hal yang berat bagi seorang wanita terlebih ketika memasuki trimester kedua kehamilan. Dengan perut yang semakin membesar dan juga waktu tidur yang semakin berkurang, ruang gerak istri Anda semakin terbatas dan ia mudah lelah. Jika selama ini pekerjaan rumah lebih banyak dikerjakan oleh istri, kini saatnya Anda mengambil alih pekerjaannya.
Anda bisa membantunya dengan mencuci piring, menyetrika, mengepel, atau mengerjakan pekerjaan rumah lainnya yang terbilang berat.
Dengan melakukan ini, istri Anda akan merasa Anda mengerti beban yang ia rasakan. Ia pun bisa lebih banyak tidur dan beristirahat.
Hormon wanita mengalami banyak perubahan ketika ia mengandung. Perubahan ini membuat moodnya mudah berubah. Ia menjadi mudah senang, marah, bahkan menangis tanpa alasan yang jelas.
Bagi wanita yang baru pertama hamil, kecemasan dan perubahan emosional ini lebih terasa. Ia akan diliputi pikiran apakah kehamilannya akan berjalan dengan normal, apakah bayinya lahir dengan normal, bagaimanakah sakitnya saat melahirkan, apakah ia bisa menjadi ibu yang baik, dan segudang pertanyaan yang membuatnya cemas.
Yang Anda bisa lakukan adalah bersabar dan membiarkan istri menceritakan segala kecemasan yang ia rasakan kepada Anda. Anda juga jangan mudah terpancing untuk marah ketika istri marah. Bisa jadi ia tidak berniat marah pada Anda namun hormonnya yang mendorong ia berkata seperti itu.
Gunakan pengetahuan yang Anda dapatkan dari buku dan artikel untuk meyakinkan istri bahwa apa yang ia alami adalah hal yang normal dalam kehamilan.
Selama kehamilan, tubuh istri Anda akan mengalami perubahan yang signifikan. Sadar atau tidak sadar perubahan fisik ini akan membawa kecemasan tersendiri baginya.
Untuk mengatasinya, Anda bisa meyakinkannya bahwa ia tetap cantik walau perutnya membesar dan berat badannya naik.
Anda juga bisa menambahkan pelukan, rangkulan, dan usapan di punggungnya untuk mempertegas kata-kata Anda. Lakukan secara sering agar ia tetap percaya diri selama mengandung.
Di minggu-minggu terakhir kehamilannya Anda bisa mulai mengepak barang-barang keperluan istri ke dalam tas sehingga ketika waktunya bersalin Anda siap berangkat ke rumah sakit atau pun ke klinik.
Itu dia beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjadi suami siaga saat istri hamil. Tapi jangan lupakan tugas Anda untuk menemani istri setiap kali konsultasi ke dokter agar dapat mengetahui perkembangan anak.
Baca juga: Cara Menciptakan Rumah Tangga Bahagia Bersama Pasangan
Cara suami mendampingi istri melahirkan dengan membantu mempersiapkan segala keperluan persalinan hingga berada di sampingnya adalah hal penting yang perlu dilakukan.
Penelitian dalam NHS UK menunjukkan, ada banyak manfaat ketika suami mendampingi istri melahirkan, seperti di antaranya:
Saat ingin mendampingi istri melahirkan, Anda perlu mempersiapkan pakaian dan perlengkapan lain termasuk dokumen yang diperlukan hingga keperluan bayi. Selain itu, cobalah untuk berempati pada istri dengan menunjukkannya kasih sayang lebih.
Namun, perlu diingat bahwa sebaiknya suami tidak memaksakan diri ketika mendampingi istri melahirkan. Jika Anda seorang yang fobia dengan darah, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk menemani di ruang persalinan dan menunggu di luar ruangan hingga bayi lahir.
Menjadi suami siaga memberikan manfaat yang besar kepada kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang dikandung. Usahakan untuk mendampingi istri Anda selama masa kehamilannya agar semuanya berjalan dengan lancar. Disamping itu, menjadi suami yang siaga saat istri hamil bisa memperdalam cinta istri kepada Anda.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter perihal peran suami saat istri hamil, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Marco Anthony
Referensi
Artikel Terkait
Operasi usus buntu saat hamil sebaiknya dilakukan pada trimester awal kehamilan, agar risiko terjadinya komplikasi kecil. Pascaoperasi ibu hamil dapat kembali beraktivitas, karena dapat mempercepat proses pemulihan.
14 Agt 2019
Hamil 12 minggu akan memperlihatkan janin yang tumbuh dan berkembang. Bayi akan memiliki ukuran tubuh sebesar aprikot dan ibu pun akan mengalami perubahan fisik, seperti perubahan pada kulit hingga payudara.
31 Agt 2020
Berhubungan seks saat hamil relatif aman untuk dilakukan oleh pasangan. Posisi seperti wanita di atas dan spooning direkomendasikan karena memberikan kenyamanan pada ibu hamil.
20 Mar 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved