13 Sep 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Fenugreek merupakan salah satu makanan penambah ASI yang dibutuhkan oleh ibu menyusui
Table of Content
Ketika menginjak fase selanjutnya usai melahirkan yaitu menyusui, setiap ibu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati mereka. Bagi ibu yang menyusui langsung, salah satu cara memperbanyak ASI adalah dengan mengonsumsi makanan penambah ASI.
Advertisement
Dengan memberikan ASI kepada anak, sebenarnya ini menjadi cara paling efektif sekaligus menyehatkan bagi anak. Meski demikian, perjalanan menyusui tidaklah semulus itu.
Baca Juga
Dulu, seorang ibu menyusui kerap diminta mengonsumsi banyak sekali sayur daun katuk demi bisa menambah suplai ASI mereka. Entah mereka suka atau tidak dengan rasa daun katuk yang cenderung pahit, tetap harus dikonsumsi demi mendapatkan ASI sesuai target.
Nah, untuk tahu cara memperbanyak ASI, coba 10 makanan penambah ASI berikut ini.
Tidak ada salahnya mengganti sarapan Anda dengan menu seperti oatmeal. Bisa dicampur dengan bahan manis seperti madu, susu, dan buah. Atau dalam olahan yang gurih. Mana saja yang sesuai dengan selera Anda bisa jadi pilihan cara memperbanyak ASI.
Mengonsumsi oatmeal hangat atau overnight oat yang sudah disimpan di lemari pendingin malam sebelumnya dapat membantu menambah produksi ASI Anda.
Bagi ibu menyusui, mungkin jenis tanaman seperti fennel dan fenugreek sudah tidak asing lagi. Sayuran ini mengandung fitoestrogen yang sejak lama digunakan sebagai cara memperbanyak ASI.
Buah pepaya rupanya termasuk dalam daftar makanan yang bisa memperbanyak ASI. Anda bisa mengonsumsinya mentah bersama yogurt atau memasukkannya dalam sereal atau salad. Mana yang Anda suka, itu bisa jadi cara menambah suplai ASI.
Sayuran memang baik bagi semua orang, termasuk bagi ibu menyusui. Lebih spesifik lagi, pilihlah sayuran berwarna hijau gelap seperti kale, bayam, dan brokoli. Kandungan nutrisinya dapat menambah suplai ASI.
Siapa sangka bumbu wajib dalam makanan ini ternyata juga bermanfaat sebagai makanan yang bisa memperbanyak produksi ASI. Anda bisa menambahkan bawang putih pada olahan makanan yang dikonsumsi. Bahkan, bayi juga bisa menyusu lebih lahap ketika ada rasa bawang putih pada ASI.
Kacang-kacangan sangat bermanfaat sebagai cara memperbanyak ASI. Kandungan protein dan kalsiumnya sangat tinggi. Banyak ibu menyusui yang mengonsumsi almond sebagai camilan untuk menambah jumlah dan kekentalan ASI mereka.
Olahan jahe bisa Anda campurkan dalam makanan atau diseduh menjadi minuman hangat. Apapun itu, jahe adalah bahan yang menyehatkan dan bisa meningkatkan suplai ASI Anda.
Daun katuk adalah salah satu makanan penambah ASI secara alami yang sudah terkenal di Indonesia. Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ibu menyusui yang mengonsumsi daun katuk ini memang terbukti mengalami peningkatan produksi ASI hingga 50,7% lebih banyak dibanding ibu menyusui yang tidak pernah mengonsumsinya.
Pemberian ekstrak daun katuk juga dapat menurunkan jumlah ibu menyusui yang mengeluhkan kurang ASI sebanyak 12,5%. Dosis yang diberikan adalah 3x300 mg per hari selama 15 hari berturut-turut. Selain meningkatkan kuantitas ASI, konsumsi daun katuk juga tetap menjaga kualitas ASI
Meskipun rasanya pahit, ternyata pare merupakan makanan penambah ASI yang boleh dicoba busui. Sebab, pare mengandung nutrisi tinggi dan kadar air yang banyak sehingga dapat menghidrasi tubuh busui.
Kacang arab atau chickpea adalah makanan penambah ASI yang sangat bernutrisi tinggi. Kacang yang lezat ini mengandung vitamin B kompleks dan kalsium yang bisa merangsang produksi ASI pada busui.
Terkadang, ada saja masalah yang membuat seorang ibu tidak bisa memberikan suplai ASI mencukupi. Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi ini. Mulai dari kesibukan, kondisi kesehatan seorang ibu, stres, hingga masalah pada payudara seperti mastitis.
Selain itu, ada juga masalah lain yang berkaitan dengan pola menyusui seorang ibu. Mulai dari yang paling mendasar yaitu perlekatan. Proses perlekatan ini tidak sesederhana menempelkan mulut bayi pada puting payudara.
Lebih jauh lagi, bayi harus bisa benar-benar menyedot ASI dengan cara yang tepat. Tentunya ini sangat berpengaruh dengan posisi sang ibu ketika menyusui. Butuh trial and error hingga bisa menemukan posisi perlekatan yang paling pas.
Faktor lain yang bisa menyebabkan suplai ASI tidak mencukupi adalah frekuensi menyusui yang tidak teratur. Kadang hal ini bisa memberi sinyal pada otak bahwa suplai ASI yang diperlukan belum perlu “isi ulang”.
Itulah mengapa menyusui bayi dalam frekuensi sering dan teratur menjadi salah satu jurus untuk memastikan suplai ASI tetap aman.
Lalu, bagaimana jika suplai ASI masih saja kurang? Tenang, Anda juga bisa mencoba makanan penambah ASI di atas sebagai salah satu cara memperbanyak ASI.
Terlepas dari apa pilihan makanan penambah ASI Anda, pastikan untuk selalu menjaga mood seorang ibu menyusui agar tetap bahagia. Temukan aktivitas-aktivitas kecil yang bisa membuat seorang ibu jauh dari kata stres.
Mengapa hal ini penting?
Kondisi pikiran dan jiwa yang tenang akan membuat hormon prolaktin dan oksitosin aktif diproduksi oleh tubuh. Ketika kedua hormon ini melimpah, maka tubuh akan merasa rileks sehingga produksi ASI bisa lebih banyak.
Bagi ibu yang menyusui sembari bekerja, terkadang hal sesederhana melihat foto atau video buah hati saat sedang memompa ASI di kantor bisa merangsang keluarnya let-down-reflex (LDR). Ini adalah kondisi saat ASI keluar dalam jumlah banyak karena terdorong hormon oksitosin.
Anda juga bisa bertanya pada dokter terkait makanan penambah ASI dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Benjolan di payudara dapat disebabkan oleh kelenjar susu mengeras akibat mastitis. Namun tak hanya mastitis, terdapat pula gangguan lain yang dapat menyebabkan terjadinya benjolan di payudara. Untuk membedakannya, Anda harus memerhatikan tanda-tanda dari benjolan tersebut.
Ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, mulai dari alpukat hingga oats.
Baik WHO maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyarankan inisiasi menyusui dini (IMD) pada semua bayi yang baru lahir. Manfaatnya adalah untuk menenangkan bayi hingga menstimulasi produksi ASI.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved