Lewis Capaldi mengalami sindrom tourette yang membuatnya menggerakan bahu tanpa sadar dan berkedip lebih sering, atau disebut dengan gejala tics. Perawatan botox direkomendasikan dokter untuk mengatasi gejala yang dialaminya.
29 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Lewis Capaldi terkena sindrom tourette (sumber: Shutterstock/ Christopher Jamesryan Photography)
Siapa tak kenal Lewis Capaldi? Penyanyi dengan beberapa lagu hits seperti “Someone You Loved” dan “Before You Go” ini mengungkapkan bahwa ia terkena sindrom tourette melalui akun media sosialnya.
Advertisement
Kenali lebih jauh kondisi Lewis Capaldi dan apa itu penyakit sindrom tourette melalui artikel berikut ini.
Baru-baru ini, melalui laman instagram miliknya, Lewis Capaldi menyatakan bahwa dirinya mengalami sindrom tourette. Sindrom tourette adalah suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya membuat suara atau gerakan yang tidak dapat dikendalikan, atau disebut dengan tics.
Orang dengan sindrom tourette biasanya akan kesulitan mengontrol suara atau gerakan tubuhnya. Hal ini juga yang baru disadari oleh Lewis Capaldi.
Musisi asal Skotlandia ini menyadari bahwa ia melakukan tics beberapa kali dengan lebih banyak mengangkat alis tanpa ia sadari sebelumnya. Ia juga mengaku sering merasa kedutan pada bahu yang menyebabkannya bergerak tanpa sadar.
Saat ini, Lewis Capaldi sedang menjalani pengobatan untuk membuat kondisinya lebih baik. Pria berusia 25 tahun ini menggunakan perawatan botox di bahu untuk membantu mengendalikan gerakan tics yang terjadi tiba-tiba.
Sindrom tourette adalah gangguan yang menyebabkan gerakan berulang atau suara tidak diinginkan yang tidak dapat dikontrol dengan mudah.
Pada kasus Lewis Capaldi, gerakan berulang terjadi di bahu. Namun, bagian tubuh lain juga bisa terdampak, seperti mata yang berkedip berulang kali atau suara tidak biasa yang keluar dan sulit dikontrol.
Pria memiliki risiko empat kali lebih besar mengembangkan sindrom ini dibandingkan dengan wanita.
Gejala sindrom tourette adalah tics, yakni gerakan atau suara yang muncul tiba-tiba, tanpa disadari, bahkan berulang.
Tics biasanya muncul antara usia 2-15 tahun dengan rata-rata usia 6 tahun. Biasanya gejala tics akan berkurang dan lebih terkontrol setelah masa remaja. Namun, setiap orang mungkin berbeda-beda.
Contoh gerakan tics tanpa disadari antara lain:
Contoh suara tics tanpa disadari antara lain:
Gejala sindrom tourette setiap orang bisa bervariasi dalam hal jenis, frekuensi, dan tingkat keparahan. Gejala yang parah mungkin akan mengganggu komunikasi, aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidup.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala tics pada sindrom tourette bisa memburuk saat penderitanya mengalami sakit, stres, cemas, lelah, atau saat terlalu bersemangat.
Sebelum timbul gejala tics berupa gerakan atau suara, penderita sindrom tourette mungkin akan mengalami sensasi tidak nyaman di tubuh seperti dorongan atau pertanda, seperti:
Baca juga: Fokus Pemulihan Ramsay Hunt Syndrome, Bagaimana Nasib Konser Justin Bieber di Jakarta?
Penyebab sindrom tourette belum diketahui secara pasti. Meski begitu, kemunculan sindrom ini mungkin berkaitan dengan faktor genetik dan lingkungan. Pasalnya, rang yang memiliki riwayat keluarga dengan sindrom tourette lebih mungkin mengembangkan sindrom ini.
Lebih lanjut, adanya gangguan pada area otak, termasuk bahan kimia di otak yang mengirim impuls saraf (neurotransmitter) seperti dopamin dan serotonin juga dinilai punya andil dalam terjadinya kondisi ini.
Meski perlu diteliti lebih lanjut, beberapa orang dengan kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan obsessive compulsive disorder (OCD) juga secara genetik terkait dengan sindrom ini.
Tidak ada obat yang bisa menangani sindrom tourette. Kebanyakan penderita sindrom ini bahkan tidak memerlukan pengobatan khusus selama gejalanya tidak mengganggu.
Bahkan pada beberapa kasus yang terjadi saat masa kanak-kanak, gejala tics yang timbul bisa hilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan.
Meski begitu, jika gejalanya dirasa sudah mengganggu, apalagi jika dialami oleh individu yang produktif seperti Lewis Capaldi, pengobatan sindrom tourette biasanya akan dilakukan untuk meredakan gejala.Pengobatan sindrom tourette juga mungkin diperlukan untuk gejala tics yang parah.
Berikut ini beberapa perawatan sindrom tourette yang direkomendasikan dokter:
Baca Juga
Lewis Capaldi mengalami sindrom tourette yang membuatnya sulit mengontrol gerakan yang timbul secara tiba-tiba, seperti lebih sering berkedip atau mengangkat bahu tanpa sadar. Saat ini, penggunaan suntik botox menjadi perawatan sindrom tourette yang sedang dijalaninya.
Sindrom tourette bisa terjadi pada siapa saja. Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab sindrom ini terjadi.
Jika Anda sering mengeluarkan suara atau gerakan random secara tiba-tiba dan tanpa sadar, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi Anda dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gatal di paha dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari kulit kering hingga biang keringat.
Demam kuning adalah jenis penyakit demam mematikan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Penderitanya mengalami jaundice (warna kulit berubah menjadi kuning) sehingga dinamakan demam kuning. Penyakit ini sangat sering dijumpai di benua Afrika dan negara-negara Amerika Selatan.
Saraf terjepit dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Untuk mengatasinya, ada beragam obat saraf terjepit yang bisa diresepkan dokter, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, suntikan steroid, hingga antidepresan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved