logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Orangtua Perlu Tahu Mengenai Sistem Imun Bayi Baru Lahir

open-summary

Pada trimester akhir kehamilan, antibodi ibu akan menentukan sistem imun tubuh bayi baru lahir. Agar sistem imunnya tetap terjaga, Anda harus memastikan bayi mendapatkan vaksinasi yang sesuai.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

5 Mar 2022

sistem imun atau kekebalan bayi baru lahir

Antibodi ibu bisa ditransfer sejak bayi dalam kandungan agar ia memiliki sistem imun saat lahir

Table of Content

  • Sistem imun pada bayi baru lahir
  • Bagaimana antibodi ibu diturunkan ke bayi?
  • Vaksin untuk ibu hamil meningkatkan sistem imun bayi
  • Cara meningkatkan sistem imun pada bayi dengan vaksinasi

Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk membangun sistem imun tubuhnya sendiri. Kabar baiknya, sistem imun atau kekebalan tubuh bayi baru lahir bisa ia dapatkan sejak dalam kandungan.

Advertisement

Apalagi, jika ibu sudah mendapatkan vaksin lengkap. Vaksinasi masih dan akan terus memegang peran yang begitu krusial dalam mereduksi penyebaran penyakit di seluruh dunia.

Meski demikian, ada satu kelompok yang mustahil mendapatkan vaksin lengkap yaitu bayi baru lahir.

Penelitian dari Ragon Institute of MGH, MIT, dan Harvard menemukan fakta bahwa sistem imun pada bayi baru lahir ditentukan oleh kekebalan tubuh ibunya.

Bagaimana cara agar sistem kekebalan tubuh bayi meningkat? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Sistem imun pada bayi baru lahir

Bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan yang terbatas

Di detik pertama bayi lahir ke dunia, mereka harus bertarung melawan ganasnya lingkungan sekitar.

Polutan, virus, kuman, dan bakteri tak ketinggalan turut ‘menyambut’ kelahiran bayi. Sistem imun pada bayi baru lahir juga masih lemah sehingga mereka rentan terkena penyakit.

Logikanya, bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk menentukan mana bakteri atau virus yang termasuk teman atau musuh. Vaksinasi yang diberikan pada bayi pun masih sangat terbatas.

Apalagi, tidak semua jenis vaksin dapat diberikan pada awal kehidupan bayi.

Lalu, bagaimana mereka membangun pertahanan dan imunitas?

Jawabannya ada pada kekebalan tubuh yang diturunkan langsung dari ibu. Lewat plasenta, antibodi ibu diberikan pada bayinya. Di sinilah terjadi perlindungan paling utama pada bayi baru lahir.

Investigasi yang dilakukan tim peneliti dari Ragon Institute Massachusetts General Hospital, MIT, dan Harvard ini menemukan fakta bahwa antibodi yang ‘diwariskan’ lewat plasenta ini bersifat spesial.

Plasenta  ibu mengaktifkan sel natural killer yang menjadi sistem imun bawaan. Sel-sel ini berfungsi sangat efektif dalam melindungi bayi di hari-hari pertama mereka lahir ke dunia.

Baca Juga

  • Sariawan Saat Hamil, Apa Saja Penyebab dan Pengobatannya?
  • Apakah Tongue-Tie Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusui?
  • Beberapa Mitos Keguguran yang Sering Membuat Wanita Cemas

Bagaimana antibodi ibu diturunkan ke bayi?

Antibodi sang ibu diturunkan ke janin pada trimester akhir kehamilan

Berikut adalah beberapa cara memberikan antibodi agar terbentuk imunitas dari ibu ke bayi, seperti:

1. Melalui plasenta

Mengutip National Health Service, pada trimester akhir kehamilan, ibu akan memberikan antibodi kepada bayi dalam kandungan yang menembus melalui plasenta.

Sistem imun atau kekebalan yang diperoleh bayi baru lahir dari ibu selama di dalam kandungan disebut sebagai kekebalan pasif. Artinya, bayi mendapatkan antibodi, bukan membuatnya sendiri.

Perlu Anda ketahui bahwa antibodi adalah jenis protein yang diproduksi sistem kekebalan untuk membantu melindungi tubuh dari bakteri atau virus.

Jumlah dan jenis antibodi yang akan bayi dapatkan, tergantung pada sistem kekebalan tubuh ibu.

2. Melalui ASI

Sistem imun bayi baru lahir mulai menurun setelah beberapa minggu atau bulan pertama.

Namun, jangan berkecil hati karena pemberian ASI kepada bayi juga merupakan usaha untuk meningkatkan imunitas, walaupun hanya sementara.

Fungsi ASI bagi kekebalan tubuh bayi adalah dengan merangsang antibodi agar tubuh tidak rentan terhadap virus dan penyakit. ASI juga mengandung antibodi. Artinya, bayi yang menyusu memiliki kekebalan pasif lebih lama. Termasuk kolostrum, yang diproduksi pada beberapa hari pertama juga mempunyau kandungan antibodi yang tergolomg tinggi.

Faktor risiko terbesar salah satunya ada pada anak yang terlahir prematur. Mereka rentan terinfeksi penyakit karena kekebalan tubuh bayi prematur tidak terlalu kuat. Antibodi yang diturunkan sang ibu pun tidak maksimal.

Vaksin untuk ibu hamil meningkatkan sistem imun bayi

Temuan dari tim penelitian yang baru dirilis pertengahan Juni 2019 ini memantik harapan baru bagi dunia medis. Dari hasil investigasi ini, sangat mungkin menciptakan vaksin untuk sang ibu yang diberikan semasa kehamilan.

Tujuannya adalah untuk melindungi dan memaksimalkan sistem imun tubuh bayi baru lahir di saat-saat paling rentan, yaitu ketika baru beradaptasi dengan dunia.

Ketika hal ini berkembang semakin baik, kekebalan tubuh bayi baru lahir akan menjadi lebih kuat. Langkah ini penting bagi bayi sembari menunggu hingga ia tumbuh untuk mendapatkan vaksin sesuai usianya.

Cara meningkatkan sistem imun pada bayi dengan vaksinasi

Vaksin pada bayi membantu melindunginya dari penyakit tertentu

Ingatlah bahwa sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir hanya bersifat sementara dan mulai menurun setelah beberapa minggu hingga bulan pertama. Itulah mengapa ketika mereka telah mencapai usia tertentu, sangat penting untuk memberikan vaksinasi sesuai jadwal.

Pastikan untuk memilih vaksin sesuai kebutuhan anak. Mereka berhak sepenuhnya untuk mendapatkan kekebalan melawan berbagai macam penyakit.

Terlebih, memberikan vaksin pada perkembangan bayi bukan hanya melindungi dirinya sendiri. Tetapi, juga menjadi bagian dari kekebalan komunitas (herd immunity), sehingga orang sekitar terlindungi dari penyakit tertentu.

Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi penting untuk bayi sampai umur 18 bulan. Anak perlu melakukan imunisasi dasar wajib dan imunisasi tambahan pada usia yang telah ditetapkan.

Berikut jadwal imunisasi yang wajib untuk bayi dalam menjaga sistem kekebalan tubuhnya, di antaranya adalah:

1. Imunisasi dasar

  • Segera setelah lahir: Hepatitis BO + OPVO
  • Usia 1 bulan: BCG
  • Usia 2 bulan: Pentavalent 1 + OPV 1
  • Usia 3 bulan: Pentavalent 2 + OPV 2
  • Usia 4 bulan: Pentavalent 3 + OPV 3 + IPV
  • Usia 9 bulan: MR1
  • Usia 18 bulan: Pentavalent 4 + OPV 4 + MR2

2. Imunisasi lanjutan atau tambahan

  • Usia 2 bulan: PCV1
  • Usia 4 bulan: PCV2
  • Usia 6 bulan: PCV3 + Influenza1
  • Usia 7 bulan: Influenza 2

Menjaga sistem imun tubuh bayi baru lahir adalah hal yang harus selalu menjadi prioritas Anda. Berikan juga ASI eksklusif untuk menjaga daya tahan tubuhnya tetap baik serta menjadi usaha untuk meningkatkan imunitas alami.

Jika bayi sudah memasuki MPASI, berikan ia makanan pendamping yang sehat dan penuh gizi. Selain itu, rutinlah memeriksakan perkembangan dan kesehatan bayi ke dokter atau lembaga kesehatan masyarakat lainnya.

Untuk mengetahui lebih banyak seputar sistem imun bayi baru lahir, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

menjaga kehamilanvaksin bayi dan anakimunisasi anakbayi & menyusuiperkembangan bayi

Ditulis oleh Atifa Adlina

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved