Pada trimester akhir kehamilan, antibodi ibu akan menentukan sistem imun tubuh bayi baru lahir. Agar sistem imunnya tetap terjaga, Anda harus memastikan bayi mendapatkan vaksinasi yang sesuai.
2023-03-24 05:36:49
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Antibodi ibu bisa ditransfer sejak bayi dalam kandungan agar ia memiliki sistem imun saat lahir
Table of Content
Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk membangun sistem imun tubuhnya sendiri. Kabar baiknya, sistem imun atau kekebalan tubuh bayi baru lahir bisa ia dapatkan sejak dalam kandungan.
Advertisement
Apalagi, jika ibu sudah mendapatkan vaksin lengkap. Vaksinasi masih dan akan terus memegang peran yang begitu krusial dalam mereduksi penyebaran penyakit di seluruh dunia.
Meski demikian, ada satu kelompok yang mustahil mendapatkan vaksin lengkap yaitu bayi baru lahir.
Penelitian dari Ragon Institute of MGH, MIT, dan Harvard menemukan fakta bahwa sistem imun pada bayi baru lahir ditentukan oleh kekebalan tubuh ibunya.
Bagaimana cara agar sistem kekebalan tubuh bayi meningkat? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Di detik pertama bayi lahir ke dunia, mereka harus bertarung melawan ganasnya lingkungan sekitar.
Polutan, virus, kuman, dan bakteri tak ketinggalan turut ‘menyambut’ kelahiran bayi. Sistem imun pada bayi baru lahir juga masih lemah sehingga mereka rentan terkena penyakit.
Logikanya, bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk menentukan mana bakteri atau virus yang termasuk teman atau musuh. Vaksinasi yang diberikan pada bayi pun masih sangat terbatas.
Apalagi, tidak semua jenis vaksin dapat diberikan pada awal kehidupan bayi.
Lalu, bagaimana mereka membangun pertahanan dan imunitas?
Jawabannya ada pada kekebalan tubuh yang diturunkan langsung dari ibu. Lewat plasenta, antibodi ibu diberikan pada bayinya. Di sinilah terjadi perlindungan paling utama pada bayi baru lahir.
Investigasi yang dilakukan tim peneliti dari Ragon Institute Massachusetts General Hospital, MIT, dan Harvard ini menemukan fakta bahwa antibodi yang ‘diwariskan’ lewat plasenta ini bersifat spesial.
Plasenta ibu mengaktifkan sel natural killer yang menjadi sistem imun bawaan. Sel-sel ini berfungsi sangat efektif dalam melindungi bayi di hari-hari pertama mereka lahir ke dunia.
Baca Juga
Berikut adalah beberapa cara memberikan antibodi agar terbentuk imunitas dari ibu ke bayi, seperti:
Mengutip National Health Service, pada trimester akhir kehamilan, ibu akan memberikan antibodi kepada bayi dalam kandungan yang menembus melalui plasenta.
Sistem imun atau kekebalan yang diperoleh bayi baru lahir dari ibu selama di dalam kandungan disebut sebagai kekebalan pasif. Artinya, bayi mendapatkan antibodi, bukan membuatnya sendiri.
Perlu Anda ketahui bahwa antibodi adalah jenis protein yang diproduksi sistem kekebalan untuk membantu melindungi tubuh dari bakteri atau virus.
Jumlah dan jenis antibodi yang akan bayi dapatkan, tergantung pada sistem kekebalan tubuh ibu.
Sistem imun bayi baru lahir mulai menurun setelah beberapa minggu atau bulan pertama.
Namun, jangan berkecil hati karena pemberian ASI kepada bayi juga merupakan usaha untuk meningkatkan imunitas, walaupun hanya sementara.
Fungsi ASI bagi kekebalan tubuh bayi adalah dengan merangsang antibodi agar tubuh tidak rentan terhadap virus dan penyakit. ASI juga mengandung antibodi. Artinya, bayi yang menyusu memiliki kekebalan pasif lebih lama. Termasuk kolostrum, yang diproduksi pada beberapa hari pertama juga mempunyau kandungan antibodi yang tergolomg tinggi.
Faktor risiko terbesar salah satunya ada pada anak yang terlahir prematur. Mereka rentan terinfeksi penyakit karena kekebalan tubuh bayi prematur tidak terlalu kuat. Antibodi yang diturunkan sang ibu pun tidak maksimal.
Temuan dari tim penelitian yang baru dirilis pertengahan Juni 2019 ini memantik harapan baru bagi dunia medis. Dari hasil investigasi ini, sangat mungkin menciptakan vaksin untuk sang ibu yang diberikan semasa kehamilan.
Tujuannya adalah untuk melindungi dan memaksimalkan sistem imun tubuh bayi baru lahir di saat-saat paling rentan, yaitu ketika baru beradaptasi dengan dunia.
Ketika hal ini berkembang semakin baik, kekebalan tubuh bayi baru lahir akan menjadi lebih kuat. Langkah ini penting bagi bayi sembari menunggu hingga ia tumbuh untuk mendapatkan vaksin sesuai usianya.
Baca Juga
Ingatlah bahwa sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir hanya bersifat sementara dan mulai menurun setelah beberapa minggu hingga bulan pertama. Itulah mengapa ketika mereka telah mencapai usia tertentu, sangat penting untuk memberikan vaksinasi sesuai jadwal.
Pastikan untuk memilih vaksin sesuai kebutuhan anak. Mereka berhak sepenuhnya untuk mendapatkan kekebalan melawan berbagai macam penyakit.
Terlebih, memberikan vaksin pada perkembangan bayi bukan hanya melindungi dirinya sendiri. Tetapi, juga menjadi bagian dari kekebalan komunitas (herd immunity), sehingga orang sekitar terlindungi dari penyakit tertentu.
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi penting untuk bayi sampai umur 18 bulan. Anak perlu melakukan imunisasi dasar wajib dan imunisasi tambahan pada usia yang telah ditetapkan.
Berikut jadwal imunisasi yang wajib untuk bayi dalam menjaga sistem kekebalan tubuhnya, di antaranya adalah:
Menjaga sistem imun tubuh bayi baru lahir adalah hal yang harus selalu menjadi prioritas Anda. Berikan juga ASI eksklusif untuk menjaga daya tahan tubuhnya tetap baik serta menjadi usaha untuk meningkatkan imunitas alami.
Jika bayi sudah memasuki MPASI, berikan ia makanan pendamping yang sehat dan penuh gizi. Selain itu, rutinlah memeriksakan perkembangan dan kesehatan bayi ke dokter atau lembaga kesehatan masyarakat lainnya.
Untuk mengetahui lebih banyak seputar sistem imun bayi baru lahir, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Imunisasi tambahan dilakukan untuk memberi proteksi lengkap pada bayi. Beberapa jenis imunisasi anak yang direkomendasikan IDAI seperti PCV, Rotavirus, MMR, dan Varisela.
Bendungan ASI adalah sebuah kondisi yang dalam dunia medis disebut payudara bengkak. Kondisi ini sering terjadi pada ibu menyusui.
Obat flu untuk ibu menyusui yang aman adalah paracetamol atau obat dekongestan karena tidak memengaruhi ASI. Gunakan obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan dokter.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved