logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Letak Plasenta Normal Perlu Diketahui agar Tak Hadapi Komplikasi Persalinan

open-summary

Letak plasenta normal sangat memengaruhi proses persalinan Anda. Posisi plasenta yang normal pada ibu hamil adalah berada di bagian depan, belakang, atau sisi samping dari rahim.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

31 Mei 2019

Letak plasenta normal perlu dicek untuk menghindari komplikasi persalinan

Letak plasenta normal sangat memengaruhi proses persalinan Anda

Table of Content

  • Apa yang dimaksud dengan letak plasenta normal?
  • Bisakah letak plasenta bergeser?
  • Apa saja kelainan plasenta yang bisa terjadi?
  • Apa karakteristik plasenta normal?
  • Apa pengobatan posisi plasenta yang tidak normal?
  • Apa penyebab posisi plasenta tidak normal?
  • Catatan dari SehatQ

Letak plasenta perlu diketahui. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya komplikasi persalinan yang tak diinginkan.

Advertisement

Jauh sebelum itu, Anda terlebih dahulu harus menjaga fungsi plasenta dapat berjalan dengan semestinya selama masa kehamilan. Salah satunya adalah dengan memastikan letak plasenta normal.

Apa yang dimaksud dengan letak plasenta normal?

Letak plasenta yang normal pada ibu hamil adalah bila berada di depan, belakang, atau sisi samping dari rahim.

Posisi ini tergantung dari bagian dinding rahim yang ditempeli oleh sel telur yang telah dibuahi. Secara garis besar, letak plasenta normal adalah sebagai berikut:

  • Plasenta posterior, yaitu letak plasenta di sisi belakang rahim.
  • Plasenta anterior, yaitu posisi plasenta di sisi depan rahim.

Letak plasenta normal tersebut bisa terdeteksi dengan mudah lewat prosedur ultrasonografi (USG).

Pemeriksaan ini mudah dan aman sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk menjalaninya.

Selain itu, USG juga bisa digunakan untuk mengetahui kelainan pada posisi plasenta. Misalnya, plasenta previa alias plasenta yang berada di dekat atau bahkan menutupi leher rahim (serviks), yang menjadi jalan lahir.

Bisakah letak plasenta bergeser?

Bila Anda mendapati kondisi plasenta yang berada di dekat serviks pada awal trimester kehamilan, Anda tidak perlu panik. Hal itu sangat normal dan kemungkinan besar bisa berubah seiring bertambahnya usia kehamilan.

Ketika memasuki trimester akhir kehamilan, plasenta akan bergerak menjauhi jalur lahir. Saat Anda sudah siap menjalani proses persalinan, plasenta umumnya akan berada di bagian atas rahim.

Baca Juga

  • Mengenal Tanda dan Perkembangan Janin Kembar di Tiap Trimester
  • Perbedaan Melahirkan di Bidan dan Dokter, Apa yang Perlu Anda Pahami?
  • Ini Pekerjaan Rumah yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil Muda

Pergeseran tersebut disebabkan oleh tekanan dari posisi calon bayi yang umumnya berpindah dengan posisi kepala mendekati serviks. Kondisi ini termasuk persiapan menjelang waktu persalinan.

Sebaliknya, plasenta juga bisa mengalami kelainan yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi selama masa kehamilan hingga setelah proses persalinan. Mulai dari letaknya yang tidak normal hingga plasenta yang terlalu erat menempel pada dinding rahim.

Apa saja kelainan plasenta yang bisa terjadi?

Kelainan plasenta previa mampu sebabkan kendala saat persalinan
Kelainan plasenta previa mampu sebabkan kendala saat persalinan

Berikut beberapa kasus kelainan plasenta yang mungkin bisa dijumpai pada ibu hamil:

1. Plasenta previa

Adalah posisi plasenta berada di bawah rahim sehingga menutupi leher rahim. Pada kasus plasenta previa, hampir pasti membuat Anda harus melahirkan lewat operasi caesar.

Pasalnya, plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan pasca melahirkan yang bisa membahayakan nyawa Anda dan bayi Anda.

Pada plasenta previa, posisi plasenta berubah pada akhir trimester kedua atau awal trimester 3 dan ditandai pendarahan.

Selain itu, jika ibu mengalami plasenta previa, karena posisi rahim tertutup oleh plasenta, maka persalinan normal pun justru akan membahayakan janin yang akan dilahirkan.

2. Plasenta akreta

Kondisi ini terjadi ketika plasenta menempel lebih dalam pada dinding rahim sehingga sulit atau tidak bisa keluar setelah Anda melahirkan.

Sama seperti plasenta previa, Anda bisa mengalami perdarahan hebat akibat plasenta akreta.

Oleh sebab itu, dokter akan menganjurkan operasi caesar untuk mengatasi perdarahan.

Jika perdarahan tidak bisa dihentikan, dokter mungkin melakukan langkah terakhir berupa pengangkatan rahim Anda seluruhnya (histerektomi).

3. Solusio plasenta

Kondisi ini terjadi ketika bagian dari plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum Anda menjalani masa persalinan.

Hal ini menyebabkan pecahnya pembuluh darah di dalam plasenta, sehingga terjadi perdarahan.

4. Retensi plasenta

Ketika plasenta tidak bisa dikeluarkan meski 30 menit telah berlalu setelah melahirkan, retensi plasenta dapat terjadi.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh plasenta akreta atau plasenta yang terjebak karena serviks sudah mulai menutup.

Apa karakteristik plasenta normal?

Ciri-ciri plasenta yang normal adalah:

  • Diameter plasenta kira-kira 22 cm
  • Memiliki tebal seukuran 2 sampai 2,5 cm
  • Berat plasenta normal berkisar 470 gram.
  • Tali pusat sepanjang 55 sampai 60 cm, berdiameter 2 sampai 2,5 cm.
  • Terdapat 1 vena dan 2 arteri pada tali pusat.
  • Permukaannya berwarna merah gelap dan keabu-abuan jika berada dekat janin.

Apa pengobatan posisi plasenta yang tidak normal?

Berbaring menyamping merupakan salah satu perawatan mandiri dari letak plasenta yang tidak normal
Berbaring menyamping merupakan salah satu perawatan mandiri dari letak plasenta yang tidak normal

Pengobatan ini berguna agar pendarahan bisa dicegah. Penanganan ini bergantung pada kesehatan ibu dan janin, keparahan pendarahan, dan usia kandungan.

Umumnya, perawatan mandiri bisa dilakukan dengan:

  • Berbaring
  • Tidak berolahraga
  • Tidak berhubungan seks

Ibu hamil mengalami pendarahan berlanjut, dokter akan menganjurkan operasi caesar.

Namun, jika usia kehamilan berada di bawah 36 minggu, dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid agar paru-paru janin matang lebih sempurna.

Ibu pun akan diberikan transfusi darah agar tidak kekurangan darah sehabis pendarahan.

Apa penyebab posisi plasenta tidak normal?

Merokok ketika hamil tingkatkan risiko posisi rahim abnormal
Merokok ketika hamil tingkatkan risiko posisi rahim abnormal

Penyebab pasti posisi ari-ari tidak lumrah pun belum diketahui. Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang menyebabkan ibu hamil berisiko mengalami hal ini, yaitu:

  • Hamil usia 35 tahun ke atas
  • Merokok atau menyalahgunakan kokain
  • Bentuk rahim abnormal
  • Posisi janin tidak lumrah
  • Hamil kembar
  • Pernah menjalani operasi rahim atau caesar
  • Memiliki riwayat posisi tidak normal pada plasenta
  • Bukan kehamilan perdana.

Catatan dari SehatQ

Letak plasenta yang normal sangat memengaruhi opsi Anda dalam menjalani persalinan. Untuk memastikan hal ini, Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter kandungan dan pemeriksaan USG.

Lebih cepat Anda mengetahui posisinya, Anda akan lebih tenang dalam merencanakan persalinan.

Advertisement

kehamilanpersalinanretensi plasenta

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved