Lesti Kejora mengalami KDRT yang dilakukan oleh suaminya, Rizky Billar. Saat seseorang mengalami KDRT, dampaknya untuk kesehatan fisik antara lain lebam, terluka, dan bahkan kematian. Sementara secara mental KDRT bisa menyebabkan rendah diri, kecemasan, stres, depresi, hingga trauma.
30 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Lesty Kejora melaporkan suaminya, Rizky Billar karena mengalami KDRT (sumber foto: instagram/@lestykejora)
Table of Content
Kabar mengejutkan datang dari pasangan Lesti Kejora dan Rizky Billar. Pada 28 September 2022 lalu, ia melaporkan sang suami ke Polda Metro Jaya atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Advertisement
Bagaimana kronologi kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora serta dampaknya bagi kesehatan fisik dan mental? Simak ulasannya berikut ini.
Berdasarkan informasi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Lesti Kejora melaporkan suaminya, Rizky Billar, atas tindak kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada 28 September 2022 dini hari.
Perselingkuhan disebut-sebut sebagai penyebab kekerasan dalam rumah tangga yang dialami Lesti Kejora. Dalam laporannya tersebut, pertengkaran terjadi karena sang suami ketahuan berselingkuh sehingga menyebabkan cekcok yang berujung pada tindak kekerasan.
Penyanyi dangdut berusia 23 tahun ini menyatakan bahwa ia beberapa kali didorong, dibanting, dan dicekik berulang kali oleh Rizky Billar sehingga menyebabkan beberapa bagian tubuhnya terluka dan terasa sakit.
Tak tahan dengan perlakuan sang suami, Lesti Kejora pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya di hari yang sama untuk mendapat perlindungan dan tindakan hukum.
Baca juga: Buat Kata Sandi, Ini 8 Cara Menolong Korban KDRT
Kekerasan fisik, seperti didorong, dibanting, dan dicekik yang dialami oleh Lesti Kejora, merupakan salah satu contoh kekerasan dalam rumah tangga yang paling umum. Tak hanya kekerasan fisik, bentuk KDRT juga meliputi kekerasan verbal, psikologis, seksual, ekonomi, dan spiritual.
Tak hanya mengakibatkan cedera fisik, dampak KDRT juga bisa dirasakan secara mental. Dikutip dari WHO, hampir 30% wanita berusia 15-49 tahun pernah mengalami bentuk kekerasan, baik fisik maupun seksual, oleh pasangan mereka. Berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan tersebut bisa berdampak negatif bagi kesehatan fisik, mental, seksual, dan reproduksi wanita, bahkan meningkatkan risiko penularan HIV.
Beberapa dampak kekerasan dalam rumah tangga bagi kesehatan fisik antara lain:
Sementara itu, dampak kekerasan dalam rumah tangga bagi kesehatan mental antara lain:
Tak hanya bagi kesehatan korban, kekerasan dalam rumah tangga juga bisa berdampak negatif bagi anak-anak dan kondisi ekonomi keluarga secara keseluruhan.
Baca Juga
Kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali public figure seperti Lesti Kejora. Kasus KDRT harus ditangani dengan serius secara hukum untuk memberi perlindungan terhadap korban, serta memberikan konsekuensi hukum yang sesuai bagi pelaku.
Tak hanya dari segi hukum, para korban KDRT pun perlu mendapatkan bantuan kesehatan profesional, baik oleh dokter, psikolog, maupun psikiater, untuk mengatasi gangguan fisik dan emosional akibat kekerasan yang mereka alami.
Segera mencari bantuan jika Anda mengalami atau melihat tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Apabila teman atau sahabat yang menjadi korban KDRT masih bisa bercerita, selalu siapkan diri menjadi pendengar yang baik. Sebab, sangat mungkin mereka akan merasa kesepian, ketakutan, hingga akhirnya menutup diri.
Berbohong demi kebaikan harus dilakukan atas dasar empati. Namun, sebisa mungkin tetap dahulukan fakta, meski terasa menyakitkan. Inilah penjelasan seputar berbohong demi kebaikan yang perlu Anda simak.
Cara menghilangkan stres bersama pasangan dapat dilakukan dengan sembilan langkah sederhana, yakni mengenali gejala munculnya stres, melakukan pendekatan, hingga.merencanakan aktivitas bersama
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved