Tanda bayi dehidrasi dilihat tingkat keparahannya. Bayi yang mengalami kekurangan cairan tubuh akan menonjolkan tanda-tanda, mulai dari rewel hingga tubuh yang dingin dan pucat
2023-03-25 11:53:08
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tanda bayi dehidrasi mampu menyebabkan bayi rewel dan menangis tanpa air mata
Table of Content
Tanda bayi dehidrasi adalah bayi rewel, lesu, buang air kecil menjadi jarang, hingga tubuh bayi menjadi pucat. Biasanya, tanda bayi dehidrasi kerap ditemukan saat bayi mengalami diare dan muntah. Namun, cukup sulit untuk menyadari gejala dehidrasi.
Advertisement
Ketika bayi sakit diare atau muntah, sangat penting menjaga tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik. Jika tidak, hal ini mampu mengancam nyawa buah hati Anda.
Lantas, apa saja tanda bayi dehidrasi yang perlu diwaspadai? Bagaimana cara mengantisipasinya?
Tubuh bayi yang kecil hanya memiliki sedikit cadangan cairan. Sementara, tingkat metabolismenya justru tinggi sehingga membutuhkan asupan cairan yang banyak agar tetap berfungsi.
Oleh karena itu, dehidrasi pada bayi dapat menurunkan kesehatannya secara drastis. Berdasarkan tingkat keparahannya, ada tiga jenis dehidrasi, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat.
Untuk mencegah hal tersebut, orang tua patut mengenali dan mewaspadai berbagai tanda dan ciri-ciri dehidrasi pada bayi berdasarkan tingkat keparahan berikut ini:
Tanda bayi dehidrasi ringan adalah:
Tanda bayi mengalami dehidrasi sedang bisa dilihat jika bayi mengalami:
Menurut riset terbitan National Center for Biotechnology Information, tanda bayi dehidrasi berat membuat bayi mengalami:
Baca Juga
Ada beberapa alasan di balik bayi mengalami dehidrasi. Hal ini bisa jadi diakibatkan imunitas bayi yang belum berkembang dengan sempurna.
Oleh karena itu, sistem kekebalannya pun belum mampu menangkal beberapa penyakit tertentu yang berefek pada dehidrasi.
Inilah penyebab bayi dehidrasi:
Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Paediatrics Child Health menjelaskan, dehidrasi berarti kekurangan cairan tubuh. Cairan ini tersusun atas air dan garam elektrolit.
Saat penyakit terjadi pada bayi yang menyebabkan diare dan muntah, mereka bisa kehilangan kadar garam dan air dari tubuh.
Hal inilah yang mampu menyebabkan dehidrasi terjadi dengan sangat cepat. Bahkan, keduanya merupakan penyebab dehidrasi terbesar yang kerap dijumpai.
Meski muntah atau diare merupakan salah satu penyakit bayi sebagai penyebab dehidrasi yang kerap ditemukan, demam pun juga merupakan penyebab dehidrasi yang tidak asing.
Ketika bayi demam, tubuh bayi pun mengeluarkan keringat. Dalam hal ini, tubuh pun mengalami penguapan air dari kulit.
Cara kerja munculnya keringat ini sebenarnya merupakan mekanisme agar tubuh tetap dingin.
Namun, jika demam, bayi pun merasa panas. Hal ini membuatnya bernapas lebih cepat. Efeknya, bayi pun kehilangan cairan lebih cepat dan lebih banyak ketika mengembuskan napas.
Selain demam, bayi berkeringat ketika suhu udara panas dan terasa sesak. Menggunakan pakaian terlalu tebal pun juga menyebabkan bayi mudah berkeringat. Hal ini membuat tubuh mengalami penguapan sehingga dehidrasi pun terjadi.
Ada kalanya bayi justru tidak ingin menyusu. Hal ini dikarenakan bayi merasa tidak nyaman di dalam mulutnya. Biasanya, hal ini kerap terjadi ketika bayi sariawan, gigi tumbuh, atau sakit tenggorokan. Hal ini membuat bayi malas minum sehingga tubuh kekurangan cairan.
Baca Juga
Selalu antisipasi risiko dehidrasi pada bayi dengan mengamati tanda dan ciri-ciri yang mungkin muncul.
Untuk mengembalikan cairan tubuh bayi yang hilang, dokter sering merekomendasikan larutan rehidrasi oral seperti Pedialyte, Ceralyte, atau Gastrolyte dalam dosis kecil.
Perawatan ini mungkin tidak menghentikan diare. Namun, setidaknya bisa menjaga tubuh bayi tetap terhidrasi selama pemulihan.
Bayi yang terhidrasi dapat ditandai dengan frekuensi buang air kecil yang normal atau setidaknya enam kali buang air kecil per hari.
Untuk menjaga kebutuhan cairan bayi, berikut panduan jumlah larutan rehidrasi oral yang dianjurkan dalam 4-6 jam pertama pengobatan bayi dehidrasi:
Berat Badan (kg) |
Cairan Oralit (ml) |
<5 kg |
200-400 |
10-14 |
800-1000 |
15-19 |
1000-1500 |
20-30 |
1500-2000 |
30 > |
2000-4000 |
Bila bagian mata bayi tampak cekung, tidak ada air mata saat menangis, dan terdapat tanda-tanda bayi dehidrasi lainnya, segera berikan cairan oralit sesuai rekomendasi atau hubungi dokter.
Ketika diare atau muntah, bayi dan anak-anak bisa kehilangan berat badan dengan drastis. Anak-anak yang berat badannya di bawah 10 kg dapat diberikan 60 ml hingga 120 ml larutan rehidrasi oral, seperti oralit, setiap kali mereka muntah atau diare.
Sementara, pada anak-anak yang berat badannya lebih dari 10 kg, disarankan diberi 120 hingga 240 ml larutan rehidrasi oral setiap kali muntah dan diare.
Pada bayi yang masih dalam masa menyusu, mereka harus disusui sesering mungkin. Setidaknya 50 ml hingga 100 ml per kg berat badan.
Dengan wawasan yang cukup tentang tanda dan ciri dehidrasi, orang tua bisa lebih tenang dan cepat mengatasi masalah ini selama bayi diare atau muntah.
Tanda bayi dehidrasi dapat dilihat dari tingkat keparahannya, yaitu dehidrasi ringan, sedang, dan berat.
Dalam kasus ringan, bayi mengalami rewel dan lesu. Namun, pada dehidrasi berat, bayi bahkan mengalami penurunan tekanan darah serta napas yang cepat dan pendek.
Untuk mengatasi dehidrasi, berikan larutan rehidrasi oral untuk mengembalikan cairan tubuh dan garam elektrolit yang hilang.
Jika Anda melihat tanda bayi dehidrasi, segera hubungi dokter melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Apabila Anda ingin mendapatkan produk larutan rehidrasi oral, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bangun tidur kepala pusing dapat disebabkan dehidrasi, hipotensi ortostatik, gula darah rendah, labirinitis, sleep apnea, hingga efek samping obat-obatan tertentu.
Teh pahit untuk diare mengandung tanin yang memiliki efek astringen untuk mengurangi frekuensi diare, serta membatasi kandungan air dalam kotoran. Namun, jangan mengonsumsinya berlebihan.
Jangan sembarangan memberi obat muntah untuk anak. Sebaiknya, lakukan langkah-langkah berikut ketika anak muntah agar ia terhindar dari dehidrasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved