Leher bayi lecet biasanya terjadi berbarengan dengan ruam atau rasa gatal. Sebab, bayi akan menggaruknya setiap kali terasa gatal, belum bisa menahan gatal seperti halnya orang dewasa. Cara mengatasi alami mengatasi lecet di leher bayi dapat dengan mengompres hingga memberikan obat salep.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Agt 2021
Lecet pada leher bayi
Table of Content
Meski sudah dijaga semaksimal mungkin, ada kalanya orangtua mendapati leher bayi lecet. Sebabnya beragam, bisa karena keringat, infeksi jamur, alergi sabun, dan menggaruk berlebihan. Ini wajar, mengingat leher adalah area lipatan yang rentan berkeringat.
Advertisement
Terlebih pada bayi baru lahir yang kulitnya masih sangat sensitif. Biasanya, lecet atau ruam ini akan hilang dengan sendirinya. Namun jika tidak, ada salep untuk lecet pada leher bayi yang aman digunakan.
Baca Juga
Leher bayi lecet biasanya terjadi berbarengan dengan ruam atau rasa gatal. Sebab, bayi akan menggaruknya setiap kali terasa gatal, belum bisa menahan gatal seperti halnya orang dewasa.
Lebih jauh lagi, ada banyak hal yang menyebabkan leher bayi lecet. Beberapa di antaranya adalah:
Prickly heat atau biang keringat biasanya terjadi ketika cuaca sedang panas. Akibatnya, bayi mudah berkeringat. Sayangnya, keringat ini terperangkap di bawah kulit dan menyumbat kelenjar keringat.
Tanda-tanda awal terjadinya biang keringat adalah muncul ruam kemerahan di area leher. Kemudian, ruam ini akan terasa gatal dan bayi terus-menerus ingin menggaruknya. Apabila berlebihan, bisa terjadi lecet pada leher bayi.
Ada jenis tanda lahir yang terlihat seperti ruam di leher, yaitu gigitan bangau atau stork bite. Tidak selalu terlihat, stork bite ini hanya tampak jelas ketika pembuluh darah di bawah kulit meregang. Contohnya saat sedang menangis atau ada perubahan temperatur ruangan.
Meski demikian, tak perlu khawatir sebab tanda lahir berupa gigitan bangau ini bersifat sementara. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, tanda lahir ini akan hilang dengan sendirinya.
Saat menyusui, bayi baru lahir mungkin saja belum bisa mengendalikan seberapa banyak aliran ASI. Mereka bisa saja tersedak atau gumoh hingga mengenai area leher. Jika tidak langsung dibersihkan, maka endapan ASI ini akan menumpuk di lipatan kulit leher.
Terlebih jika area leher bayi cenderung lembap, maka sangat mungkin menyebabkan ruam kemerahan. Jika terasa gatal, leher bayi lecet juga bisa terjadi.
Ruam juga bisa muncul di leher bayi akibat infeksi jamur. Contohnya jenis jamur Candida yang menyukai area hangat dan lembap. Lipatan leher bayi adalah salah satunya. Ketika jamur berkembang biak terlalu banyak, maka kelembapan akan terjebak dan bisa menyebabkan leher bayi lecet.
Apabila lipatan di leher bayi terus-menerus bergesekan satu sama lain, maka iritasi kulit bisa terjadi. Salah satu indikasi utama adalah leher bayi lecet. Gesekan dengan pakaian atau label juga bisa memperparah kondisinya.
Jika sudah terjadi, lecet pada leher bayi bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan rewel. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi lecet pada leher bayi?
Berikut cara mengatasi lecet di leher bayi secara alami yang aman:
Pastikan selalu membersihkan area lecet pada leher bayi dengan sabun lembut tanpa wangi berlebihan. Gosok secara perlahan ketika mengaplikasikan sabun, membilas, hingga mengeringkan. Ketika mengeringkan, sebaiknya tekan dengan handuk lembut.
Tak kalah penting, keringkan lipatan leher bayi secara alami hingga benar-benar kering. Tujuannya untuk menghindari kelembapan kulit. Kemudian, aplikasikan pelembap khusus untuk menenangkan iritasi kulit.
Apabila ruam pada kulit bayi menjadi lebih parah setiap kali bergesekan dengan pakaian, sebaiknya orangtua mencari tahu apa yang salah. Pertama, dari bahannya. Pastikan bahan yang mudah menyerap keringat. Kedua, ukuran baju juga sebaiknya tidak terlalu sempit.
Ketiga, lihat apakah ada label pakaian yang mengganggu dan menyebabkan ruam pada leher bayi. Menjaga suhu ruangan tetap dingin juga dapat meredakan rasa tidak nyaman.
Mengaplikasikan kompres dingin pada area leher bayi lecet dapat meredakan rasa nyeri sementara. Termasuk rasa gatal yang juga bisa berkurang. Selain itu, kompres dingin juga dapat mengurangi peradangan kulit. Namun, pastikan selalu mengeringkan areanya dengan lembut setelah dikompres.
Apabila terjadi iritasi atau infeksi jamur, salep untuk lecet pada leher bayi bisa meredakan rasa tidak nyaman. Jika tidak tahu salep apa yang aman untuk bayi, sebaiknya percayakan pada dokter. Nantinya, dokter akan menyesuaikan jenis salep dengan diagnosis kondisi kulit si kecil.
Selain itu, ada pula salep untuk lipatan kulit bayi yang lecet berupa kortikosteroid. Meski ampuh, penggunaan dalam jangka panjang tidak disarankan karena risiko efek sampingnya.
Penggunaan salep untuk lipatan kulit bayi tidak boleh sembarangan. Salep tersebut harus sesuai resep dokter, mengingat kulit bayi yang masih sensitif.
Baca Juga
Tidak berlebihan dalam memandikan bayi juga bisa jadi salah satu cara mengatasi lecet pada leher bayi. Sebab, mandi terlalu sering dapat membuat kulit mereka menjadi terlalu kering. Namun, jaga agar tetap terjaga kebersihannya agar tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur.
Apabila leher bayi lecet tidak kunjung membaik dan disertai gejala lain seperti demam dan mengeluarkan nanah, sebaiknya periksakan ke dokter. Sebab, ini merupakan indikasi terjadinya infeksi bakteri.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar apakah leher bayi lecet termasuk wajar atau tidak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Gejala DBD pada bayi dapat berupa demam, lebih rewel dan menangis terus, muncul ruam, muntah-muntah, hingga perdarahan.
13 Feb 2023
Twitter diramaikan dengan berita seorang ibu memberikan obat antimabuk agar anaknya tidur selama ia menonton bioskop. Ketahui bahaya memberikan obat antimabuk pada anak.
24 Jul 2023
Saat melakukan perawatan metode kanguru, bayi bisa terlelap dalam beberapa saat. Apalagi, suhu tubuh orangtua pun menyesuaikan dengan kebutuhan suhu tubuh bayi. Simak apa saja manfaat dan bagaimana cara tepat melakukannya.
16 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved