Manfaat beras cokelat bisa membantu menurunkan berat badan serta mencegah menurunkan risiko diabetes. Jenis beras yang satu ini lebih baik dibanding meras putih.
6 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Beras cokelat lebih baik dari beras putih
Table of Content
Indonesia adalah negeri dengan kekayaan alam melimpah yang membuat Anda bisa mencicipi beraneka ragam pangan yang berkhasiat bagi kesehatan. Salah satunya adalah biji-bijian berupa beras cokelat atau brown rice yang populer dijadikan alternatif pengganti nasi putih.
Advertisement
Beras coklat memiliki warna kecokelatan dengan tekstur yang lebih keras saat sudah dimasak dan dikonsumsi sebagai nasi. Anda mungkin belum terlalu familier dengan beras cokelat karena lebih sering menggunakan beras putih yang umum dijual di pasaran.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya jika Anda mencoba mengganti beras putih dengan beras coklat, karena terdapat berbagai manfaat beras coklat bagi kesehatan Anda. Lalu, apa manfaat beras coklat? Simak penjelasannya di bawah ini!
Mengonsumsi beras coklat sehari-hari tentu saja bagi kesehatan tidak hanya sekedar membantu penurunan berat badan, karena beras coklat memiliki kegunaan lain bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat beras coklat yang bisa dipertimbangkan sebagai pengganti beras putih.
Manfaat beras coklat yang paling populer adalah membantu menurunkan berat badan. Manfaat ini bukanlah rumor belaka karena beras cokelat memiliki kandungan serat yang lebih tinggi daripada beras putih.
Serat sangat berguna untuk membuat perut tetap merasa kenyang dan mencegah Anda mengonsumsi lebih banyak kalori. Beras coklat atau brown rice juga ditemukan mampu mengurangi lemak di perut dibanding beras putih.
Saat seseorang mengalami ketidakmampuan mencerna gluten, biasanya reaksi yang muncul adalah muntah, diare, sakit perut, dan kembung ketika mengonsumsi gluten.
Oleh karena itu, beras coklat dapat menjadi pengganti makanan tinggi gluten, seperti nasi putih, roti, pasta, dan sebagainya. Tidak hanya untuk penderita alergi atau intoleransi gluten, penderita autoimun juga bisa mengonsumsi beras coklat untuk menerapkan pola makan bebas gluten.
Pola makan yang rendah karbohidrat sangat penting untuk diterapkan oleh penderita diabetes dalam rangka mengontrol gula darahnya. Penderita diabetes bisa mengganti beras putih dengan beras cokelat yang memiliki kadar glikemik yang lebih rendah.
Glikemik indeks dari beras putih adalah 72, sedangkan beras coklat 50. Makanan dengan kadar glikemik yang rendah tidak meningkatkan kadar gula darah dengan cepat karena tubuh mencerna makanan tersebut lebih lambat.
Selain itu, karena dicerna lebih lambat, Anda akan merasa kenyang lebih lama dan tidak mengonsumsi makanan lebih banyak lagi.
Beras coklat mampu menjaga kesehatan organ jantung terletak pada serat dan senyawa-senyawa lainnya yang mampu menurunkan risiko penyakit jantung. Konsumsi serat yang tinggi dikabarkan mampu mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.
Selain itu, beras coklat atau brown rice juga kaya akan lignan dan magnesium. Lignan merupakan senyawa yang mampu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi ketegangan pembuluh arteri, serta menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Sementara itu, senyawa magnesium adalah salah satu senyawa mineral yang sangat berperan dalam menjaga kesehatan jantung yang mampu mengurangi peluang Anda menderita penyakit jantung.
BACA JUGA: 7 Manfaat Ketan Hitam bagi Kesehatan, Salah Satunya Menyehatkan Jantung
Beras cokelat memiliki nutrisi yang jauh lebih tinggi daripada beras putih, mulai dari kandungan serat sampai senyawa-senyawa mineralnya. Bahkan satu cangkir beras coklat sudah mampu memenuhi hampir keseluruhan asupan nutrisi harian Anda.
Beras coklat atau brown rice merupakan makanan yang baik untuk dijadikan sumber mangan, antioksidan, potasium, riboflavin (vitamin B2), folat, zat besi, kalsium, selenium, dan folat.
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah beras coklat yang melimpah juga memiliki efek samping tertentu? Sebenarnya, beras coklat ditemukan berisiko terkontaminasi oleh racun arsenik karena menyerap air yang banyak saat masa pertumbuhannya.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kadar arsenik yang berada dalam beras coklat atau brown rice terlalu rendah untuk bisa memicu gangguan pada kesehatan.
Bila Anda masih khawatir dengan kandungan arsenik yang mungkin tersembunyi dalam beras coklat yang dibeli, Anda dapat memasak beras coklat dengan kadar air yang enam kali lipat lebih banyak dari biasanya untuk mengurangi kadar arsenik yang ada menjadi setengah.
Baca juga: Rekomendasi Beras Hitam yang Kaya Serat dan Antioksidan
Itu dia manfaat beras cokelat yang bisa tunjang kesehatan tubuh. Biarpun sehat, tetap perhatikan efek sampingnya, ya. Cobalah berkonsultasi dengan dokter supaya tahu cara dan takaran yang tepat dalam mengonsumsi beras cokelat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anda mungkin tertarik mencoba diet jahe untuk menurunkan berat badan. Jahe untuk diet bisa mengurangi lingkar perut hingga berat badan, tapi tentu perlu olahraga dan gaya hidup sehat.
Makan kepala udang ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan organ tubuh mulai dari otak hingga jantung. Simak juga bahaya mengonsumsinya berlebihan di sini.
Terdapat bermacam-macam menu buka puasa lauk-pauk antimainstream yang lezat dan mudah dibuat, mulai dari tumis daging sapi dan pakcoy, gulungan selada daging sapi ala Korea, hingga salmon panggang madu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved