Latah adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengulangi perkataan atau gerakan orang lain secara spontan. Dalam dunia medis, kondisi ini bisa menjadi gejala dari sindrom neuropsikiatrik.
5
(9)
28 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Latah adalah gangguan medis yang disebut sebagai sindrom neuropsikiatrik.
Table of Content
Anda tentu pernah melihat orang latah dalam keseharian. Latah adalah pengulangan kata yang diucapkan orang lain secara spontan. Mereka yang latah juga dapat meniru gerakan orang lain dengan tidak terkendali.
Advertisement
Apakah latah adalah penyakit atau kebiasaan? Bisakah kondisi ini disembuhkan? Simak penjelasan lengkapnya berikut.
Dalam dunia medis, latah sering digolongkan sebagai sindrom neuropsikiatrik. Namun pada batas tertentu, latah juga dapat dilihat sebagai bagian dari kebudayaan Melayu.
Echolalia bisa terjadi tiba-tiba, ketika seseorang sedang stres atau gugup. Selain itu, ada pula orang yang mengalami latah setiap saat, sehingga jadi sulit berkomunikasi dan kemudian memilih untuk tutup mulut.
Echolalia pun bisa muncul ketika seseorang mengalami trauma kepala atau amnesia. Sebab, trauma kepala atau amnesia dapat membuat orang kehilangan keterampilan bahasa.
Bagaimana dengan latah yang terkait dengan kebudayaan tertentu? Menurut beberapa peneliti, perilaku latah, khususnya coprolalia, dapat disebabkan oleh budaya yang mengekang sehingga orang tersebut “memberontak” dengan mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu atau latah "jorok".
Namun sebenarnya, bukan hanya orang Indonesia dan Malaysia yang sering latah. Perilaku latah juga ditemukan di Siberia, dan memiliki istilahnya sendiri, yaitu miryachit.
Di manapun lokasi terjadinya, secara umum tipe latah dibagi menjadi:
Sebagai alasan yang tidak jelas, seringkali pada pertengahan perbincangan beberapa orang yang menderita sindrom tourette bisa berteriak kacau atau berbicara kotor (coprolalia)
Mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu atau berkonotasi negatif atau ‘jorok’ secara berulang-ulang merupakan latah dengan jenis coprolalia yang tidak baik untuk dituruti.
Jenis latah ini biasanya disertai dengan suara meledak-ledak, dan tak jarang salah dianggap disengaja, khususnya pada anak-anak.
Echolalia adalah reaksi mengulangi kata-kata atau ucapan orang lain secara otomatis yang umumnya dilakukan oleh para penderita autisme.
75% dari penderita autisme akan mengalami ekolalia sejak kecil dan sebagian dari anak-anak tersebut akan tetap mengalami ekolalia hingga mencapai usia dewasa.
Echopraxia adalah kelainan pada gerakan motorik yang ditandai dengan adanya reaksi meniru gerakan-gerakan sederhana dari orang-orang di sekitarnya secara otomatis.
Echopraxia umumnya dapat ditemui pada penderita katatonia, skizofrenia, dan tak jarang juga dialami oleh penderita demensia.
Forced obedience adalah melaksanakan perintah yang disampaikan orang lain secara otomatis.
Selain itu, tahukah Anda, latah lebih sering terjadi pada perempuan ketimbang laki-laki, berdasarkan penelitian?
Baca Juga
Latah adalah perilaku yang cukup kompleks karena bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penanganan untuk echolalia biasanya dilakukan melalui kombinasi terapi wicara dan penggunaan obat-obatan.
Latah adalah perilaku yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti perkembangan bahasa, sindrom neuropsikiatrik, dan budaya. Terapi wicara dan obat-obatan bisa membantu menyembuhkan latah. Bila Anda mengalami latah atau echolalia, berkonsultasilah dengan dokter agar kondisi ini tidak terus mengganggu kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Fungsi otak kecil cukup beragam bagi manusa. Organ yang terletak di bagian belakang kepala ini berfungsi untuk mengatur kerja sama antar otot, mengendalikan keseimbangan, dan menjaga postur tubuh. Otak kecil disebut juga dengan cerebellum.
Disorientasi adalah perubahan kondisi mental yang membuat seseorang bingung dengan lokasinya berada, identitas dirinya, maupun waktu dalam situasi tersebut. Disorientasi dapat disebabkan beragam hal, terutama kondisi delirium, demensia, dan efek samping obat-obatan.
Mati batang otak adalah berhentinya fungsi otak. Berbeda dengan koma, kondisi mati otak tidak bisa kembali pulih.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved