Ketika pekerjaan terasa berat atau terjebak dalam lingkungan yang toxic, tentu bisa membuat Anda ingin lari dari kenyataan. Tindakan ini bukanlah karena Anda pengecut, tetapi justru perlu dilakukan sesekali agar hidup lebih bahagia.
29 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mencoba lari dari kenyataan sesekali bisa membuat pikiran lebih tenang
Table of Content
Jadwal yang padat, pekerjaan yang menumpuk atau berada dalam lingkungan yang toxic mungkin terkadang membuat Anda ingin melarikan diri dari hal tersebut. Sayangnya, orang yang lari dari kenyataan kerap dicap sebagai pengecut.
Advertisement
Padahal melarikan diri dari realita sesekali perlu dilakukan demi kebahagiaan diri. Dalam psikologi, kondisi tersebut dikenal sebagai eskapisme. Akan tetapi, eskapisme tentu saja harus dilakukan dengan cara yang benar.
Eskapisme adalah keinginan atau perilaku untuk mengabaikan atau menghindari kenyataan. Umumnya, seseorang yang memiliki pengalaman traumatis secara alami akan “melarikan diri” dari hal tersebut agar terhindar dari tekanan dan kerusakan psikologis. Dengan begitu, Anda pun akan terlepas dari pengalaman hidup yang membebani.
Ketika Anda terjebak dalam lingkaran kekhawatiran, kegelisahan, atau depresi, terkadang yang Anda perlukan hanyalah keluar dari pikiran tersebut. Jadi tak ada salahnya, mundur dan lari dari kenyataan untuk sementara waktu. Meski tentu saja masalahnya tetap ada ketika Anda kembali, namun Anda akan melihatnya dengan perspektif yang lebih baik dan lebih fokus untuk mengatasinya.
Jika dilakukan dengan cara yang benar, eskapisme tentu akan membawa pengaruh yang positif. Ketika melakukan eskapisme, Anda cenderung mengistirahatkan dan membuat diri lebih kuat menghadapi realita yang ada. Di sisi lain, eskapisme yang dilakukan secara berlebihan justru dapat mendatangkan banyak masalah yang lebih besar.
Tanpa kontrol yang baik, eskapisme bisa membuat Anda lupa dan terus bersembunyi dari realita yang sedang dihadapi. Oleh sebab itu, jangan sampai Anda terlena dengan eskapisme tersebut. Lakukanlah secukupnya dengan tujuan untuk membuat diri Anda lebih baik lagi ketika menghadapi realita.
Baca Juga
Dalam eskapisme, sebaiknya lakukanlah hal-hal yang positif dan memberikan manfaat. Ada beberapa pelarian positif yang bisa Anda lakukan saat merasa jenuh atau depresi untuk menghadapi kenyataan, antara lain:
Pergi keluar rumah, berjalan-jalan, dan menghirup udara segar bisa mengurangi stres serta membuat suasana hati menjadi lebih baik. Anda akan melupakan sekelumit masalah yang ada dalam hidup Anda untuk sementara waktu. Tak heran, jika banyak orang yang memilih berlibur guna melepas beban pikiran. Setelah kembali, maka pikiran Anda bisa menjadi lebih jernih.
Olahraga bisa membuat darah mengalir lebih lancar dan melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati. Aktivitas ini juga memungkinkan Anda melupakan sejenak mengenai apa pun yang sedang terjadi. Memang bukan perkara yang mudah mendorong diri untuk berolahraga, namun ini merupakan cara eskapisme yang baik dan menyehatkan.
Ketika membaca buku, Anda bisa merasa memasuki dunia yang berbeda. Selain dapat tinggal di sana untuk sementara waktu, membaca juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental. Membaca dapat meningkatkan empati, mengubah pemikiran, dan memperbaiki perasaan Anda. Ketika merasa penat, luangkanlah waktu untuk membaca buku. Anda juga bisa membaca buku di alam terbuka agar merasa lebih segar.
Hampir setiap orang memiliki hobi yang digemari, seperti menonton film, bersepeda, berenang, bercocok tanam, menjahit, merajut, dan lainnya. Menekuni hobi juga dapat membuat Anda lari dari kenyataan untuk sementara waktu. Anda akan merasa lebih bahagia, dan terbebas dari beban pikiran yang menghantui.
Akan tetapi, pastikan bahwa eskapisme yang dilakukan tidak menimbulkan masalah. Jangan sampai Anda lari dari kenyataan dengan cara yang negatif, seperti makan atau belanja secara berlebihan karena justru bisa berdampak buruk. Setelah melakukan eskapisme, Anda harus bisa menghadapi dan mengendalikan kenyataan yang ada dengan baik. Konsultasikan ke psikolog jika Anda memiliki masalah yang sekiranya tidak dapat ditangani.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Beberapa faktor tersebut di antaranya genetik, kondisi medis tertentu, efek samping dari konsumsi obat-obatan, stres, hingga trauma.
Bukan hanya untuk bersosialisasi, menjadi ramah adalah kemampuan yang juga baik untuk kesehatan mental seorang individu. Tentunya, mengaplikasikan cara menjadi ramah ini bukan perkara sepele. Sebab, perlu ketulusan untuk bisa melakukannya.
Emotional detachment adalah kondisi yang membuat seseorang tidak mampu sepenuhnya terlibat dalam perasaan mereka sendiri dan orang lain. Cara mengatasi kondisi ini haruslah disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved