logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Lansia

Penyebab Lansia Rentan Jatuh, Bahayanya, dan Cara Mencegahnya

open-summary

Melemahnya otot dan masalah penglihatan jadi salah satu penyebab lansia rentan jatuh. Ada sejumlah pengaturan rumah yang bisa dilakukan untuk mencegah lansia terjatuh.


close-summary

12 Jan 2023

| Rianti Dea Rizky Pratiwi

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

penyebab lansia jatuh

Memasang pegangan dapat membantu mencegah lansia jatuh

Table of Content

  • Penyebab lansia sering jatuh
  • Risiko bahaya bagi lansia yang sering terjatuh 
  • Ini yang harus dilakukan saat lansia terjatuh
  • Cara mencegah lansia terjatuh
  • Catatan dari SehatQ

Salah satu kecelakaan yang paling sering terjadi pada kaum lansia adalah sering terjatuh. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena berbahaya untuk kesehatan. Lansia yang tiba-tiba sering jatuh dan hilang keseimbangan dapat berisiko mengalami cedera otot hingga gegar otak. 

Advertisement

Oleh sebab itu, penting bagi anggota keluarga maupun caregiver untuk mengetahui apa penyebab lansia sering  terjatuh dan bagaimana cara mengantisipasinya agar risiko jatuh pada lansia dapat diminimalisir. Simak informasi selengkapnya berikut ini. 

Penyebab lansia sering jatuh

Lansia dapat dengan mudah terjatuh di tangga, kamar mandi, ruangan yang remang, karpet yang tidak digelar dengan rapi di atas lantai, hingga saat mencoba untuk meraih barang di lemari dan sebagainya. 

Beberapa penyebab lansia sering terjatuh adalah: 

1. Gangguan keseimbangan tubuh

Risiko jatuh pada lansia akan meningkat akibat adanya gangguan keseimbangan tubuh. Hal ini biasanya dialami oleh lansia yang menderita penyakit seperti Parkinson dan stroke.

Sejumlah kondisi lainnya seperti hipertensi, dehidrasi, dan gangguan pendengaran yang menyebabkan kepala pusing juga bisa berimbas pada terganggunya keseimbangan sehingga lansia mudah jatuh.

2. Otot tubuh melemah

Salah satu perubahan fisik pada lansia adalah melemahnya otot tubuh. Ini yang jadi penyebab lansia rentah jatuh.

Tidak bisa dipungkiri, seiring bertambahnya usia, otot-otot tubuh akan berkurang kekuatannya. Padahal, otot memiliki peran penting dalam menopang dan menunjang pergerakan tubuh.

Tak ayal, melemahnya otot tersebut membuat lansia kesulitan untuk bergerak, seperti saat berjalan, hingga akhirnya membuatnya sering terjatuh. Oleh sebab itu, sebaiknya anggota keluarga maupun caregiver yang merawat perlu untuk mendampinginya setiap beraktivitas. 

3. Gangguan penglihatan

Adanya gangguan penglihatan pada lansia seperti katarak dan glaukoma juga dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Penglihatan yang buruk akan membuat lansia kesulitan untuk melihat benda-benda di sekitarnya. Alhasil, lansia berpotensi menabrak atau menyenggol barang-barang tersebut hingga akhirnya terjatuh.

4. Hilang kesadaran

Lansia jatuh bisa karena ia tiba-tiba saja kehilangan kesadaran alias pingsan. Umumnya, kasus ini dialami oleh lansia yang mengalami masalah pada jantung, seperti:

  • Detak jantung cepat (takikardia)
  • Detak jantung lambat (bradikardia)
  • Detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium)

Baca Juga

  • Tips Berhubungan Seks untuk Lansia yang Aman dan Nyaman
  • Mengenal Kadar Asam Urat Normal dan Cara Menjaganya
  • Hipertensi pada Lansia, Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Risiko bahaya bagi lansia yang sering terjatuh 

Insiden jatuh pada lansia sekilas tampak tidak serius. Namun, sebenarnya lansia jatuh dapat mengakibatkan dirinya mengalami masalah serius di kemudian hari apabila hal ini terjadi berulang-ulang, seperti:

1. Perdarahan otak

Saat terjatuh, kepala dapat menghantam lantai dan menyebabkan benturan. Trauma kepala ini dapat membuat pembuluh darah di otak di pecah, dan menyebabkan perdarahan otak.

Jika tidak segera ditangani, perdarahan otak dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dan bahkan kematian..

2. Cedera saraf tulang belakang

Salah satu akibat lansia jatuh yang juga umum terjadi adalah cedera saraf tulang belakang

Cedera saraf tulang belakang dapat menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan gerak tertentu, umumnya bagian bawah tubuh. 

Selain tidak dapat menggerakkan dan merasakan bagian tubuh tertentu, cedera saraf tulang belakang akibat kecelakaan karena sering jatuh dapat membuat penderita kehilangan kendali buang air besar dan kecil, rasa sakit atau sensasi menyengat, serta perubahan pada fungsi seksual. 

3. Gegar otak

Salah satu bahaya lansia terjatuh yang juga umum terjadi adalah gegar otak. Gegar otak membuat seseorang mengalami kehilangan fungsi otak secara sementara. Orang yang mengalami gegar otak tidak selalu kehilangan kesadarannya, tetapi gegar otak dapat membuat penderita menjadi linglung. 

Gegar otak berpengaruh pada memori, refleks, daya nalar, cara berbicara, koordinasi otot, dan keseimbangan tubuh. Tidak jarang penderita tidak dapat mengingat kejadian sebelum atau sesudah kecelakaan

4. Keretakan tengkorak

Keretakan pada tengkorak disebabkan oleh adanya benturan kuat yang dapat terjadi saat terjatuh. 

Beberapa gejala ringan yang dapat dialami adalah mual, penglihatan kabur, hilangnya keseimbangan, leher yang kaku, sakit kepala, muntah, gelisah, mudah marah, kebingungan, rasa kantuk yang berlebih, pingsan, dan pupil yang tidak bereaksi terhadap cahaya.

Sementara gejala berat yang dapat dialami adalah rasa sakit yang parah, pembengkakan, kemerahan, dan sensasi hangat di daerah yang terbentur, dan memar pada daerah yang cedera, di bawah mata, atau di belakang telinga.

Perdarahan dapat terjadi pada luka di dekat daerah yang cedera, di daerah cedera, atau di sekeliling mata, telinga, dan hidung. Perdarahan juga dapat timbul di kulit sebagai lebam.

5. Cedera aksonal difus (diffuse axonal injury)

Bahaya lansia sering terjatuh juga bisa memengaruhi sel saraf pada otak.  Saat jatuh, otak dapat bergerak secara cepat dan tiba-tiba yang mana menyebabkan jaringan otak putus. Cedera ini merupakan salah satu cedera otak paling umum dan yang paling parah. 

Jika cedera aksonal difus parah, maka penderita dapat kehilangan kesadaran selama enam jam atau lebih. Saat cedera tidak parah, penderita tetap sadar tetapi dapat mengalami beberapa gejala kerusakan otak. 

Ini yang harus dilakukan saat lansia terjatuh

Saat mendapati lansia terjatuh, tetaplah tenang dan jangan panik. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai pertolongan pertama lansia jatuh, yaitu:

  • Mintalah lansia mengambil napas dalam dan tetap diam di tempat untuk mengatasi syok setelah terjatuh. Jangan langsung cepat-cepat berdiri karena bisa mencederai otot.
  • Tanyakan apakah ada yang luka atau sakit. Perhatikan luka atau kemungkinan patah tulang. Jangan pindahkan lansia apabila terdapat tulang yang patah. Cara memindahkan yang salah justru dapat memperburuk fraktur. Segera telepon rumah sakit.
  • Jika kondisinya cukup stabil, carilah pegangan pada benda yang kokoh atau bantu ia berpegangan dan bangun. Beristirahatlah sejenak untuk membantunya menyesuaikan tekanan darah kembali.
  • Apabila saat membantunya bangun, lansia merasakan sakit, berhentilah pada titik itu dan gerakan tubuh secara perlahan untuk membantunya menemukan posisi yang lebih nyaman.

Setelah jatuh dan keadaan mulai stabil, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter demi memastikan kondisi baik-baik saja.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai nutrisi atau vitamin apa saja yang mungkin dibutuhkan untuk mencegah lansia terjatuh. 

Cara mencegah lansia terjatuh

Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi lansia dari risiko terjatuh. Berikut ini sejumlah langkah pencegahan jatuh pada lansia:

1. Berkonsultasi dengan dokter

Berkonsultasi rutin dengan dokter bermanfaat bagi para lansia untuk mengetahui apa saja yang memicu lansia mudah terjatuh. Dokter biasanya akan menilai kondisi lansia dengan mengajukan beberapa pertanyaan umum, seperti:

  • Apakah pernah terjatuh sebelumnya?
  • Apakah penyebabnya berasal dari penyakit tertentu?
  • Adakah efek samping obat tertentu yang membuat mereka mudah terjatuh?
  • Apakah lansia perlu menggunakan tongkat atau berpegangan saat berjalan?
  • Apakah mereka merasa tubuhnya tidak stabil?

2. Pahami rutinitas lansia

Supaya bisa meminimalisir risiko jatuh pada lansia, Anda juga perlu memahami kegiatan sehari-harinya. Kenali dan catat apa saja yang bisa memicu lansia jatuh, mulai dari bangun pagi hingga kembali tidur di malam hari.

Anda perlu mengetahui perabot apa saja di rumah yang membuat lansia sering tersandung, obat-obatan yang mengganggu koordinasi tubuhnya, serta bahaya lain yang ada di sekitar tempat tinggal lansia.

3. Jauhkan lansia dari jangkauan barang-barang berbahaya yang ada di rumah

Bahaya lebih rentan terjadi di area dapur, ruang tamu, kamar mandi, tangga, dan lorong rumah. Bahaya ini bisa berasal dari perabotan, tata letak, bahkan kebersihan rumah Anda.

Anda bisa mencegah lansia agar tidak terjatuh dengan cara menyingkirkan sumber bahaya di rumah. Berikut caranya:

  • Pindahkan meja kecil, rak, atau tanaman dari tempat yang sering dilewati
  • Simpan tumpukan pakaian, makanan, perabot makan, dan peralatan lain yang sering digunakan dalam tempat yang mudah diraih
  • Segera bersihkan semua tumpahan air, minyak, serta remah makanan
  • Rapikan kumpulan kotak, tumpukan koran, serta kabel yang menghalangi jalan
  • Perbaiki lantai dan karpet yang rusak atau mencuat
  • Singkirkan karpet yang tidak diperlukan

4. Gunakan peralatan pengaman

Menyediakan peralatan pengaman bisa membantu Anda mencegah lansia agar tidak mudah terjatuh di rumah. Buatlah lingkungan tempat tinggal lansia seaman dan senyaman mungkin dengan memasang peralatan berikut:

  • Memasang pegangan tangan pada kedua sisi tangga
  • Menyediakan dudukan toilet khusus dengan penyangga lengan
  • Alas antilicin di bawah pancuran air dan lantai kamar mandi yang sering dipijak
  • Tempat duduk khusus di kamar mandi agar lansia bisa mandi sambil duduk
  • Pegangan di sekitar pancuran air atau bak mandi

5. Upayakan rumah Anda memiliki cahaya yang cukup

Menyingkirkan bahaya terlihat saja terkadang tidak cukup untuk mencegah lansia agar tidak terjatuh. Mereka sering kali tidak fokus dan tidak menyadari adanya bahaya karena menurunnya kemampuan penglihatan.

Pastikan tempat tinggal lansia memiliki pencahayaan cukup dengan memasangkan lampu di kamar tidur, kamar mandi, serta lorong rumah. Tombol lampu pun juga harus bisa dicapai dengan mudah, dan selalu siapkan lampu senter yang mudah dijangkau untuk keadaan darurat.

Catatan dari SehatQ

Lansia jatuh disebabkan oleh hal-hal yang terkait dengan penurunan fungsi tubuhnya seiring penuaan yang terjadi. Pastikan Anda maupun caregiver yang menangani lansia selalu mendampingi di setiap kegiatan yang dilakukan.

Punya pertanyaan seputar kesehatan lansia lainnya? Jangan ragu untuk chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SwehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play. Gratis! 

Advertisement

lansiakesehatan lansia

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved