Cinta tidak direstui orangtua bisa saja terjadi karena pasangan terlalu mendominasi atau posesif. Ketahui apa yang harus dilakukan ketika ini terjadi.
2023-03-24 10:45:42
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cinta tidak direstui orang tua adalah situasi yang tidak mengenakan
Table of Content
Cinta tidak direstui orangtua bukan hanya terjadi sekali dua kali. Ada berbagai cerita soal ini. Jika terpikir bahwa memaksakan kehendak adalah solusi atas situasi ini, coba pikir ulang. Mulai petakan masalah dengan mencari tahu alasan di balik penolakan ini.
Advertisement
Komunikasikan dengan detail apa yang membuat orangtua enggan merestui. Coba posisikan diri seperti mereka. Memaparkan argumen dengan logis dan santun sebaiknya tetap menjadi pegangan.
Wajar jika seseorang merasa kesal saat cintanya tidak mendapat restu orangtua. Baik itu menolak karena tak setuju dengan pasangan atau faktor lainnya, sebisa mungkin sikapi dengan kepala dingin.
Beberapa hal ini bisa dilakukan ketika cinta tak direstui orangtua:
Komunikasikan secara terbuka dan jujur mengapa mereka tidak merestui hubungan dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Tetap respek dan tenang ketika meminta mereka menyampaikan alasan. Bisa jadi, penolakan ini datang karena belum benar-benar mengenal pasangan Anda.
Terkadang penolakan ini juga terjadi karena kesalahpahaman. Berkomunikasi dapat membantu menemukan akar masalah sekaligus meyakinkan orangtua bahwa calon Anda dapat menjadi pasangan yang baik.
Ketika jatuh cinta, seseorang bisa saja mengesampingkan logika. Apabila orangtua enggan merestui karena faktor pasangan yang pernah berselingkuh atau sikapnya kurang baik, itu wajar. Tetaplah terbuka dengan argumen semacam ini. Apabila kurang yakin, coba minta pendapat dari orang terdekat lainnya.
Orangtua ingin yang terbaik untuk anak mereka, termasuk pasangan yang akan menemani hingga menua kelak. Selama penolakan mereka tidak berdasarkan faktor SARA, pahami bahwa itu adalah bentuk kasih sayang orangtua. Bisa jadi, mereka menolak karena khawatir masa depan Anda tidak akan bahagia.
Memiliki sudut pandang semacam ini akan membantu menyikapi penolakan dengan pikiran jernih. Barulah ke depannya bisa didiskusikan titik temu bersama orangtua.
Apabila penolakan terjadi karena belum begitu mengenal calon, coba ajak berinteraksi lebih dekat. Contohnya seperti makan malam atau menghadiri acara bersama. Dorong pasangan untuk berbicara seputar kenangan masa kecil hingga impian sehingga orangtua bisa lebih mengenal sosoknya.
Tak hanya itu, melihat langsung Anda berinteraksi dengan pasangan juga dapat memberikan gambaran lebih jelas kepada orangtua tentang masa depan kalian. Siapa tahu, langkah awal ini akan membantu membuka hati orangtua.
Jika orangtua menolak rencana menikah karena kematangan usia atau finansial, tak ada salahnya menerima dengan tangan terbuka. Menunda pernikahan hingga 2-3 tahun ke depan seharusnya tak menjadi masalah selama kedua belah pihak benar-benar mau memperjuangkan satu sama lain.
Lebih baik menunda pernikahan ketimbang terburu-buru dan berakhir dengan perceraian. Contoh pertimbangannya mungkin menunggu hingga usia 25 tahun ketika bagian otak yang berpikir rasional atau prefrontal cortex benar-benar terbentuk.
Bukan hal baru pula jika orangtua bisa sangat vokal menyuarakan ketidaksukaannya kepada pasangan. Jika ini kerap terjadi, pastikan pasangan tidak mendengarnya langsung. Tidak perlu pula menyampaikannya karena hanya akan membuat suasana hati memburuk.
Saring apa saja informasi yang akan disampaikan ke pasangan terkait penolakan orangtua. Jika dibiarkan, bisa jadi penolakan ini justru bisa merusak hubungan Anda sendiri.
Jika diskusi dengan orangtua selalu menemui jalan buntu, coba tanyakan pendapat orang lain. Baik itu saudara, sahabat, hingga ahlinya yang bisa memberikan sudut pandang lebih objektif.
Siapa tahu, dengan mendengarkan mereka Anda bisa tahu bahwa penolakan orangtua wajar terjadi. Atau di sisi lain, mereka membantu mencari solusi agar hati orangtua melunak.
Baca Juga
Pasti ada alasan mengapa cinta tidak direstui orangtua. Apakah reaksi orangtua murni merupakan bentuk kasih sayang? Atau sebaliknya, restu tidak kunjung turun karena memang sikap pasangan yang membuat hubungan menjadi tidak sehat?
Sikapi perbedaan pendapat ini dengan tetap tenang. Runut apa masalahnya lalu komunikasikan baik dengan orangtua maupun pasangan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar sinyal hubungan sudah tidak sehat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mengenal diri sendiri perlu dilakukan agar Anda memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Cara mengenal diri sendiri dapat dilakukan dengan menemukan nilai-nilai dalam diri, mencari tahu minat, hingga mencari tahu kekuatan Anda.
Quality time adalah bentuk love language yang menekankan pada kebersamaan yang berkualitas dengan pasangan. Kenali bahasa cinta ini lebih dalam di sini.
Jika anak laki-laki bisa mengalami oedipus complex yaitu ketertarikan berlebih kepada ibunya, istilah untuk anak perempuan yang mengalami hal serupa adalah electra complex. Ini adalah konsep ketika anak perempuan berusia 3-6 tahun tanpa sadar memiliki ketertarikan berlebih – termasuk secara seksual – kepada ayahnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved