Labia mayora adalah sepasang kulit tempat tumbuhnya rambut kemaluan yang berfungsi melindungi bagian dalam vulva. Labia mayora juga menghasilkan keringat dan minyak yang bisa melubrikasi serta mengeluarkan aroma khas dari organ kemaluan yang menarik pasangan saat melakukan hubungan seksual.
2023-03-29 03:34:28
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Labia mayora berfungsi sebagai pelindung utama organ reproduksi perempuan
Table of Content
Labia mayora adalah bagian dari vulva yang merupakan salah satu organ inti reproduksi wanita. Ini adalah bagian yang pertama kali terlihat saat Anda mengamati area intim wanita. Labia mayora memiliki banyak peran penting dalam kesehatan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Advertisement
Dalam organ reproduksi wanita, ada organ yang sering disebut sebagai vagina, padahal secara anatomis, organ tersebut bernama vulva. Vagina adalah bagian yang berada lebih dalam dari vulva.
Saat Anda membayangkan organ intim wanita, ada bagian yang berbentuk seperti bibir di bagian luar. Inilah yang dinamakan sebagai labia mayora.
Labia mayora disebut sebagai “bibir” sebenarnya bukan hanya karena bentuknya saja, tapi mengulik arti “labia” dari bahasa Latin memang berarti bibir, sementara “mayora” berarti besar.
Labia mayora adalah area tempat tumbuhnya rambut kemaluan dan berfungsi melindungi bagian dalam vulva yang lebih lembut dan sensitif.
Di dalam labia mayora, ada labia minora, "bibir" yang lebih tipis dengan bentuk berkerut yang berada di antara klirotis dan lubang vagina.
Sebagian wanita ada yang memiliki labia mayora lebih besar dibanding labia minora, namun sebagian lagi sebaliknya. Baik ukuran maupun warna labia setiap wanita bisa berbeda, dan keduanya akan sama-sama membengkak saat terangsang.
Labia mayora memiliki beberapa fungsi penting untuk kesehatan reproduksi wanita, seperti:
BACA JUGA: Bagian Dalam Vagina dan Perannya Bagi Reproduksi Wanita
Bibir vagina atau labia mayora memiliki beragam bentuk yang berbeda-beda. Beberapa bentuk berikut ini merupakan bentuk yang cukup umum dimiliki para wanita di dunia.
Sama seperti bagian organ reproduksi perempuan lainnya, labia mayora juga bisa mengalami beberapa masalah. Gejala awal yang muncul biasanya labia mayora terasa gatal, nyeri, bahkan mengeluarkan cairan keputihan yang tidak biasa.
Penyakit yang dapat terjadi di labia mayora antara lain:
Folikel rambut bisa mengalami radang akibat infeksi bakteri, disebut folikulitis. Bentuk folikulitis mirip seperti jerawat di kulit. Pada labia mayora, folikulitis bisa terjadi ketika ada lapisan kulit yang rusak saat mencukur rambut kemaluan. Selain itu, gesekan dengan pakaian yang terlalu ketat juga rentan menyebabkan folikulitis.
Itulah mengapa disarankan tidak pakai celana dalam saat tidur supaya memberi waktu bagi kulit seperti labia mayora untuk bernapas. Gejala folikulitis adalah kulit kemerahan, nyeri, bahkan bisa muncul nanah.
Penyakit menular seksual herpes genital juga bisa terjadi di labia mayora. Gejalanya adalah muncul luka melepuh di bibir vagina. Penderitanya juga akan merasakan nyeri saat buang air kecil serta keluarnya keputihan dengan warna dan bau yang tidak biasa.
Gejala kutil kelamin adalah munculnya benjolan kecil di sekitar kelamin, tak terkecuali labia mayora. Kutil kelamin disebabkan oleh virus HPV. Penderitanya akan merasa tidak nyaman karena sensasi gatal terus-menerus.
Vagina dan vulva bisa mengalami peradangan akibat infeksi bakteri, yaitu vulvovaginitis. Selain itu, vulvovaginitis juga bisa terjadi karena virus, parasit, iritasi, atau penyakit menular seksual.
Gejala lainnya adalah muncul keputihan dengan bau dan warna tidak normal, nyeri, dan gatal di labia mayora.
Kondisi ini terjadi apabila salah satu labia lebih besar dari yang seharusnya. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat upaya membersihkan labia mayora menjadi lebih sulit. Selain itu, meskipun ini bukan masalah medis namun perlu dijaga agar tidak ada iritasi karena gesekan.
Kelenjar Bartholin terletak di setiap sisi vagina. Apabila ada sumbatan akibat minyak atau keringat, maka bisa terbentuk kista. Semakin parah apabila kista terinfeksi bakteri sehingga harus ditangani dengan konsumsi atau salep antibiotik.
Psoriasis terjadi ketika sel-sel kulit tumbuh dengan tidak normal sehingga memicu penumpukan kulit. Psoriasis bisa terjadi di labia mayora. Gejalanya adalah kulit menebal, sensasi gatal, kemerahan, dan bisa meluas hingga ke anus.
Masih ada beberapa masalah yang rentan terjadi di sekitar labia mayora. Ketika merasakan gejala yang tidak nyaman, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri untuk tahu pemicunya.
Jika dibiarkan, masalah pada area labia mayora bisa berdampak pada sistem reproduksi. Untuk itu, selalu prioritaskan kebersihan labia mayora dan bagian organ kewanitaan lainnya.
Baca Juga
Area vulva dan vagina termasuk bagian tubuh yang rentan dalam kondisi lembap, untuk itu perlu dijaga betul kebersihannya. Beberapa cara menjaga kesehatan labia mayora adalah:
Tubuh setiap individu unik, oleh karena itu kenalilah bagian yang paling “tersembunyi” sekalipun, seperti labia mayora. Tak usah malu menyisihkan waktu sejenak untuk melihat seperti apa bentuk labia mayora Anda, sehingga bisa tahu jika ada masalah atau ketika ada perbedaan yang muncul.
Jaga kebersihan labia mayora, baik dengan merawat diri sendiri maupun waspada saat menggunakan fasilitas publik seperti toilet umum. Siapkan tisu atau toilet sanitizer untuk membantu mensterilkan area yang mengalami kontak langsung dengan area sekitar vulva.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar labia mayora atau kesehatan organ reproduksi secara umum, konsultasikan langsung ke dokter lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Torpedo kambing dipercaya dapat meningkatkan vitalitas pria. Namun, apakah manfaat torpedo kambing yang satu ini benar adanya?
Secara alami, bau vagina bisa terus berubah bahkan dalam hitungan jam. Namun jangan berharap aroma vagina seharum bunga seperti yang ditawarkan iklan pembersih kewanitaan.
Skrotum bengkak disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari cedera hingga penyakit berbahaya seperti kanker. Bagaimana cara mengatasinya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved