Kurang tidur saat punya bayi baru lahir bisa disiasati dengan berbagai cara. Lakukanlah tips berikut ini agar tubuh selalu bugar dan cukup tidur, meski baru punya momongan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
3 Des 2020
Kurang tidur karena begadang menjaga Si Kecil, berisiko menimbulkan stres
Table of Content
Kurang tidur setelah memiliki anak? Percayalah Anda tidak sendiri. Faktanya, 90% orangtua pasti melalui fase ketika tidur 7-8 jam adalah sebuah kemewahan yang tidak bisa dimiliki oleh sebagian besar ayah dan ibu baru.
Advertisement
Menurut data yang dirilis Sleep Junkie, ibu atau ayah baru rata-rata kehilangan waktu tidur sebanyak 109 menit per hari. Hal ini bukan hanya terjadi karena kondisi bayi yang memang tidur sebentar-sebentar, melainkan juga banyaknya pikiran yang berkecamuk saat menjalani peran sebagai orangtua baru.
Meski kurang tidur adalah hal lumrah, Anda sebaiknya tetap melakukan berbagai langkah untuk sesedikit mungkin memangkas jam istirahat. Apalagi, kurang tidur dengan alasan apapun dapat mendatangkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari serangan jantung hingga depresi.
Jika Anda atau pasangan sedang hamil, inilah saat yang tepat untuk mulai mengantisipasi kurang tidur saat Si Kecil lahir. Ada tiga strategi yang dapat Anda lakukan untuk menyiapkan fase kurang tidur ini, yakni:
Baca Juga
Tidak dapat dipungkiri bahwa sekalipun Anda telah membuat segala macam strategi untuk mengantisipasi kurang tidur saat punya bayi, kondisi ini tetap tidak terelakkan. Oleh karena itu, Anda dapat menyesuaikan diri dan melakukan trik berikut agar waktu tidur tidak berkurang drastis.
Anda mungkin berambisi untuk merapikan cucian atau bahkan menonton drama Korea saat bayi tidur, tapi tahanlah diri sendiri dan tidurlah ketika Si Kecil terlelap. Rata-rata bayi baru lahir lebih banyak tidur di siang hari dibandingkan malam, tapi biasanya terbangun beberapa kali untuk menyusu.
Durasi tidur bayi pun tidak tentu. Kadang kala Si Kecil tidur hanya 30 menit, tapi bisa juga sampai 3 jam. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu dan ayah baru untuk menyesuaikan waktu tidur dengan anak agar tidak terlalu menderita akibat kurang tidur.
Tidak sedikit ibu baru yang ingin mengasuh sendiri bayinya tanpa bantuan perawat bayi. Jika Anda termasuk salah satunya, cobalah sewa orang untuk membersihkan rumah, seperti mencuci baju, mencuci piring, menyapu dan mengepel rumah, bahkan menyiapkan makanan untuk Anda. Jadi, Anda bisa lebih fokus menyusui dan merawat bayi.
Kewajiban untuk merawat sering kali dibebankan kepada ibu, salah satunya tercermin dari fakta bahwa ibu merupakan pihak yang paling kurang tidur karena harus mengurus bayi. Padahal, ini bukan hanya tugas ibu, melainkan juga kewajiban ayah, sekalipun ia memainkan tanggung jawab utama sebagai pencari nafkah.
Salah satu cara melibatkan pasangan demi mengurangi dampak kurang tidur saat mengurus bayi adalah memastikan suami membantu menjaga anak beberapa jam di malam hari, agar ibu bisa tidur sebelum berjaga di malam hari. Dengan demikian, waktu kurang tidur ibu dan ayah akan lebih sedikit.
Kadang kala, orangtua, mertua, saudara, bahkan tetangga datang untuk membantu Anda merawat bayi sebentar. Saat ada yang menawarkan bantuan ini, jangan ditolak. Sebaliknya, berterima kasihlah kepada mereka sehingga Anda bisa sedikit memejamkan mata dan meluruskan punggung.
Sebaliknya, Anda juga bisa meminta orang lain untuk tidak datang berkunjung di waktu-waktu tertentu, terutama saat bayi tidur. Dengan demikian, Anda dan bayi dapat beristirahat dengan lebih tenang.
Kurang tidur yang berlangsung setiap hari lama-kelamaan dapat membuat suasana hati berubah sehingga Anda jadi lebih mudah stres dan mengalami baby blues. Baby blues adalah perasaan seperti frustrasi yang bisa menimpa orangtua baru di hari-hari pertama setelah kelahiran bayi.
Baby blues biasanya mengakibatkan seseorang sering menangis tanpa sebab jelas, tidak enak makan, susah tidur, dan mempertanyakan kemampuannya merawat bayinya sendiri. Jika baby blues tidak hilang dengan sendirinya dalam 1-2 minggu, maka Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi depresi pascapersalinan.
Selain untuk mengonfirmasi depresi, Anda juga dapat berkonsultasi ke dokter mengenai penyebab kurang tidur yang mungkin hadir dari segi medis, seperti insomnia dan sleep apnea. Dokter akan menentukan perawatan yang tepat sesuai gejala Anda.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang cara menghindari dan mengatasi kurang tidur, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Sleep paralysis atau lebih sering disebut dengan ketindihan makhluk halus biasanya disebabkan oleh kurang tidur atau menderita insomnia. Sleep paralysis ditandai dengan tetap terbangun, tetapi tidak bisa bergerak.
18 Jun 2019
Dysania adalah kondisi ketika seseorang sulit beranjak dari kasur di pagi hari. Alasannya bukan karena malas, tapi karena memang ‘tidak kuat’ untuk bangun, apalagi beraktivitas.
22 Des 2019
Membentak anak adalah kebiasaan buruk yang sebaiknya segera dihentikan. Saat anak dibentak, terdapat sejumlah dampak buruk yang bisa ia rasakan, seperti menumbuhkan sikap agresif, memperburuk perilakunya, hingga mengubah perkembangan otaknya.
23 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved