Kurang olahraga bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit mulai dari penyakit jantung, sendi, diabetes, hingga kanker. Kurang olahraga juga bisa membuat kesehatan mental menurun, bahkan meningkatkan risiko depresi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Des 2022
Kurang olahraga bisa membuat tubuh tidak sehat
Table of Content
Bersantai ria di sofa atau rebahan sambil menonton serial televisi tercinta memang mengasyikkan. Namun, jangan sampai kebiasaan ini membuat Anda kurang olahraga. Saat tubuh tidak aktif secara fisik, ada banyak dampak buruk yang mengintai kesehatan.
Advertisement
Menurut World Health Organization (WHO), gaya hidup yang tidak aktif secara fisik menjadi penyebab dari kematian 2 juta orang di dunia per tahunnya.
Itulah alasannya Anda selalu disarankan untuk rajin berolahraga. Supaya Anda lebih semangat dalam berolahraga, kenali berbagai dampak buruk dari kurang olahraga ini.
Mengapa kurang berolahraga memperbesar risiko penyakit jantung hingga serangan jantung?
Sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Circulation Research menyatakan, kurang olahraga dan tidak aktif secara fisik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pasalnya, olahraga dapat memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah sehingga kadar oksigen di dalam tubuh pun menjadi stabil. Berbagai faktor risiko penyakit jantung lainnya, seperti kolesterol tinggi serta penyakit jantung koroner juga bisa dicegah dengan sering berolahraga.
Setiap bagian tubuh akan mengalami penuaan, tidak terkecuali otak. Menurut sebuah studi, berolahraga secara rutin dapat mencegah proses penuaan pada otak. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan daya ingat.
Sebaliknya, saat tubuh kurang olahraga, otak akan lebih rentan terhadap tanda-tanda penuaan, misalnya penurunan fungsi kognitif.
Tidak hanya kesehatan fisik yang dirugikan akibat kurang olahraga, kesehatan mental pun juga. Menurut laporan yang dirilis dalam International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, bermalas-malasan dan tidak aktif secara fisik selama 3 jam sehari, dapat meningkatkan risiko munculnya gejala depresi.
Dengan berolahraga secara rutin, risiko gangguan mental depresi dapat diturunkan sebanyak 30 persen.
Kurang olahraga dapat membuat tulang dan persendian di dalam tubuh menjadi mudah cedera. Sedangkan, berolahraga secara rutin dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit osteopenia (turunnya kepadatan tulang) dan osteoporosis (tulang lemah dan rapuh).
Ditambah lagi, aktif secara fisik dapat membantu Anda terhindar dari cedera dan meningkatkan ketahanan tubuh dalam beraktivitas.
Untuk melatih kekuatan sendi, ada berbagai jenis olahraga yang bisa Anda lakukan. Olahraga yang tidak terlalu memberikan beban pada sendi antara lain berenang, bersepeda, hingga senam.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity, gaya hidup bermalas-malasan dan tidak aktif secara fisik terbukti bisa meningkatkan lingkar pinggang.
Kondisi ini terjadi karena kalori yang ada di dalam tubuh tidak terbakar dengan baik sehingga akan menumpuk. Jadi tidak heran kalau berat badan pun ikut naik.
Jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko berbagai macam kanker. Sejumlah studi membuktikan, gaya hidup bermalas-malasan dan tidak aktif secara fisik mampu meningkatkan risiko kanker kolorektal (usus besar), payudara, paru-paru, hingga ovarium.
Untuk mencegah datangnya kanker, tentunya gaya hidup sehat dan olahraga teratur perlu dilakukan. Sebuah penelitian bahkan sudah membuktikan, menjadikan olahraga sebagai kebiasaan dapat mencegah datangnya berbagai jenis kanker.
Baca Juga: Mengenal Sendentary Lifestyle, Gaya Hidup Orang Malas yang Berbahaya untuk Kesehatan
Sering merasa lelah? Bisa jadi Anda kurang olahraga. Sebuah studi sudah membuktikan, rasa lelah yang dialami partisipannya dapat diredakan setelah berolahraga rutin selama enam minggu.
Pada penderita sindrom kelelahan kronis, berolahraga rutin dipercaya dapat meningkatkan energi tubuh. Sementara itu, pasien kanker, multiple sclerosis, hingga HIV/AIDS yang sering merasa lelah juga disarankan untuk berolahraga supaya tetap berenergi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.
Aktivitas fisik atau olahraga dapat membantu tubuh mengontrol gula darah (glukosa), menjaga berat badan, menstabilkan tekanan darah, dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Sebagai tambahan, berolahraga rutin juga ampuh meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.
Menurut Sleep Foundation, kualitas tidur akan meningkat jika Anda berolahraga selama 150 menit selama satu minggu.
Temperatur tubuh akan meningkat selama Anda berolahraga. Kemudian, saat Anda sudah berada di tempat tidur, temperatur tubuh akan menurun sehingga membuat tidur lebih nyenyak.
Studi lainnya juga membuktikan, berolahraga selama 150 menit dalam satu minggu dapat meningkatkan kualitas tidur sebanyak 65 persen.
Sebaliknya, orang yang kurang olahraga biasanya akan sering merasa ngantuk di pagi hari meski tidak kekurangan tidur.
Aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur merupakan salah satu perawatan pertama yang direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Ini merupakan kunci untuk mencegah dan mengobati hipertensi.
Kurang berolahraga memiliki hubungan langsung dengan penambahan berat badan, yang pada gilirannya dapat meningatkan risiko tekanan darah tinggi.
Jatuh dapat berdampak fatal khususnya jika terjadi pada lansia atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya osteoporosis atau tekanan darah tinggi. Meskipun demikian, jatuh merupakan peristiwa yang umum terjadi di kalangan orang lanjut usia.
Setidaknya sepertiga dari orang berusia 65 tahun atau lebih mengalami jatuh setiap tahunnya. Kurang berolahraga atau kurang gerak dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko jatuh.
Orang berusia lanjut yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan tidak banyak bergerak, biasanya kondisi fisiknya buruk. Mereka juga umumnya memiliki banyak gangguan kesehatan.
Anda mungkin berpikir bahwa orang lanjut usia lebih aman untuk berdiam diri, namun ini justru bisa melemahkan otot dan membuat mereka kehilangan stabilitas kaki serta pinggul dalam jangka panjang.
Kurang olahraga juga akan merusak interaksi saraf dan otot sehingga keseimbangan dan kekuatan berkurang yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjatuh.
Kurang olahraga juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami stroke. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan televisi, ponsel, atau komputer lebih dari empat jam setiap hari, di mana seseorang cenderung tidak aktif bergerak, memiliki hubungan positif dengan kemungkinan stroke.
Sementara berbagai aktivitas aktif temasuk latihan penguatan otot dan melakukan pekerjaan dengan intensitas sedang dan dapat memberi perlindungan terhadap stroke.
Anda dapat memilih jenis olahraga dengan berbagai intensitas dan frekuensi yang berbeda sesuai kebutuhan. Semuanya dapat berperan dalam penurunan risiko stroke.
Baca Juga
Tidak ada kata terlambat untuk memulai olahraga. Jika Anda merasa masih kurang olahraga, jangan berkecil hati dan bulatkan tekad untuk mulai aktif secara fisik.
Bagi Anda yang ingin berkonsultasi tentang kesehatan, segeralah bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Di penjuru dunia, teknik storytelling yang tepat sangat bisa memikat semua pendengarnya. Bukan hanya sebagai media edukasi atau hiburan, menariknya manfaat storytelling juga berdampak pada kesehatan kognitif manusia.
1 Mei 2021
Rafting atau arung jeram merupakan olahraga ekstrem yang memacu adrenalin. Tak hanya sekadar seru, ada manfaat rafting bagi kesehatan.
3 Jun 2021
Daur air adalah perputaran yang tidak berhenti dari air yang ada di bumi, naik ke atmosfer, hingga kembali lagi ke bumi. Lebih dari itu, berikut ini daur air yang terjadi tanpa kita sadari.
13 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved