Kulup penis yang ketat adalah gangguan yang terjadi pada pria yang belum melakukan prosesi sunat. Infeksi penyakit seksual dapat menjadi salah satu penyebabnya.
2023-03-23 16:35:19
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bagi pria yang belum sunat, salah satu permasalahan yang terasa mengganggu adalah kulup penis terlalu ketat
Table of Content
Kulup adalah kulit yang membungkus bagian kepala penis dan hanya dapat ditemukan pada pria yang belum disunat. Orang yang belum disunat lebih berpotensi untuk mengalami kulup penis yang terlalu ketat dan sulit ditarik.
Advertisement
Umumnya, kondisi terlalu ketatnya kulup penis hanya dialami oleh bayi dan anak-anak. Simak berbagai fakta menarik soal kulup dan penyebabnya ketika kulitnya menjadi terlalu ketat.
Baca Juga
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai gangguan medis terkait kulup, ada sejumlah hal umum yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu terkait dengan kulit pembungkus kepala penis ini, yaitu:
Teknik membuka kulup yang benar adalah ditarik ke belakang. Kulup bayi normal biasanya masih menempel dengan kepala penis, sehingga tidak bisa ditarik. Kulit tersebut baru dapat ditarik ketika memasuki masa pubertas.
Anda sebaiknya tidak menarik kulup penis secara sembarangan. Jika dilakukan terlalu keras, hal ini berpotensi memicu luka, penis nyeri, hingga infeksi.
Sunat adalah tindakan medis untuk memotong kulup penis. Terlepas dari ajaran agama dan budaya tertentu, sunat secara medis memiliki manfaat.
Salah satu manfaat sunat adalah menurunkan risiko infeksi HIV. Akan tetapi, hal ini juga harus tetap diimbangi dengan perilaku seks yang sehat, yakni memakai kondom saat berhubungan intim, dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
Sebaliknya, kulit pembungkus kepala penis yang tidak disunat dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, termasuk kanker penis. Penelitian menunjukkan bahwa kanker penis lebih umum terjadi pada pria yang tidak disunat.
Akan tetapi, kasus kanker penis tergolong jarang terjadi.
Studi tahun 2013 dalam BJU Internasional mengungkapkan bahwa kulup pria dewasa yang tidak disunat memiliki sensitivitas penis yang lebih tinggi. Namun, hal ini dibantah oleh penelitian lainnya yang dirilis pada tahun 2016.
Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Andrology, tidak ada perbedaan siginifikan antara penis yang disunat maupun tidak terkait sensitivitas penis yang berpengaruh terhadap kenikmatan saat berhubungan seks.
Kulup yang disunat memang lebih mudah dibersihkan, tapi bukan berarti penis yang tidak disunat tidak bisa dibersihkan.
Anda tetap harus menjaga kebersihan penis, baik disunat ataupun tidak. Setiap kali mandi, upayakan untuk selalu menarik kulup dan membukanya untuk membersihkan. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari penyakit kelamin.
Baca Juga
Dalam beberapa kasus, kulup penis yang tidak disunat bisa saja menjadi terlalu ketat dan menyebabkan rasa nyaman. Bahkan, hal ini bisa berdampak serius karena dapat menghambat aliran darah dari dan menuju penis.
Dalam dunia medis, terdapat dua kondisi yang menyebabkan kulit penis menjadi terlalu ketat, yakni:
Fimosis merujuk pada kulup penis yang terlalu ketat untuk dapat ditarik melingkupi bagian kepala penis. Fimosis normal terjadi pada anak yang berusia 2-6 tahun.
Fimosis bukanlah hal yang membahayakan, tetapi dapat mengganggu jika menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, dan bengkak.
Serupa dengan fimosis, parafimosis juga meliputi kulup penis yang tidak dapat kembali ke posisi semula saat ditarik. Pada kondisi ini, bagian kepala penis terasa sakit dan membengkak.
Mengobati kulup bengkak pada kasus parafimosis harus dilakukan secara cepat. Anda akan diminta untuk mengompres kulit tersebut dengan air es, hingga disuntikkan obat hyaluronidase oleh dokter.
Penanganan yang terlambat bisa berdampak serius pada penis, mulai dari infeksi berat hingga kematian jaringan penis (gangren).
Selain fimosis dan parafimosis, kulup penis yang mengetat saat telah berusia dewasa dapat disebabkan oleh banyak hal lainnya, seperti:
Baca Juga
Untuk mencegah kulup penis menjadi terlalu ketat dan tak bisa ditarik (fimosis), Anda perlu senantiasa menjaga kebersihan penis. Pastikan Anda selalu menarik kulup ke belakang dengan hati-hati untuk membersihkannya. Sebaiknya, Anda tidak menggunakan sabun yang mengandung pewangi untuk meminimalisir risiko iritasi.
Hindari juga penggunaan deodoran dan bedak talc pada penis karena deodoran dan bedak talc dapat memicu iritasi pada kulit di kulup penis. Segera tangani infeksi di penis atau kulup penis untuk mengurangi risiko munculnya jaringan parut yang dapat mengakibatkan kulup penis mengetat.
Selain itu, melakukan sunat juga bisa membantu mencegah masalah kulup penis yang terlalu ketat seperti fimosis. Saat ini, sudah banyak tersedia metode sunat yang nyaman dan minim risiko efek samping.
Anda bisa berdiskusi dengan dokter untuk menentukan langkah pencegahan paling tepat.
Jika sungkan bertanya mengenai sunat atau kulup penis yang terlalu ketat secara langsung, Anda bisa menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tak hanya impotensi, ada macam-macam penyakit pada sistem reproduksi pria. Dari yang ringan hingga serius. Apa saja penyakit reproduksi pria?
Sering keluar cairan bening dari penis bisa karena infeksi menular seksual (IMS), hingga peradangan pada kelenjar prostat. Bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab varikokel pada skrotum pria diduga karena aktivitas fisik seperti olahraga dan angkat beban. Apakah benar demikian?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved