Kekurangan protein sering kali dianggap sebagai hal yang hal sepele. Padahal, kekurangan protein bisa mengganggu kesehatan tubuh Anda jika tidak segera diatasi.
29 Des 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kuku yang sering patah merupakan salah satu tanda bahwa tubuh kekurangan protein
Table of Content
Dalam Pedoman Gizi Seimbang, protein menjadi salah satu makronutrien penting yang tidak boleh terlewat di setiap menu makan sehari-hari. Sebab, kekurangan protein dalam jangka panjang dapat memengaruhi kesehatan tubuh.
Advertisement
Julukan protein adalah “the building blocks of life”.
Sebab, salah satu fungsi protein yang paling utama adalah sebagai bahan pembangun otot dan kulit, serta pembentuk enzim dan hormon. Protein juga berperan untuk memastikan tubuh mendapatkan energi yang penting dalam semua sistem organ dan jaringan tubuh.
Mengutip dari Healthline, kekurangan protein secara terus menerus dapat mengakibatkan perubahan komposisi tubuh serta memengaruhi hampir semua fungsi tubuh.
Ketika kita kekurangan protein, fungsi tubuh tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Lantas, apa yang akan terjadi jika tubuh kita kekurangan protein? Berikut adalah macam-macam akibatnya:
Edema adalah kondisi pembengkakan pada kulit dan menjadi indikasi terjadinya kwashiorkor. Edema terjadi karena kurangnya asupan albumin, protein utama dalam darah.
Padahal, albumin ,berperan dalam menjaga cairan dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh lainnya. Selain pembengkakan kulit, ciri lainnya adalah perut buncit dengan badan kurus.
Kekurangan protein juga dapat mengakibatkan perlemakan hati. Jika dibiarkan, kemungkinan bisa terjadi peradangan hingga kegagalan fungsi hati.
Hubungan perlemakan hati dengan kekurangan protein adalah terjadinya gangguan proses sintesis protein pengangkut lemak.
Dampak kekurangan protein berikutnya bisa terlihat pada bagian tubuh yang terbentuk dari protein seperti kuku, rambut, dan juga kulit.
Anak yang mengalami defisiensi protein seperti kwashiorkor, akan mengalami kulit pecah-pecah dan timbul kemerahan.
Defisiensi protein juga dapat mengakibatkan kerontokan rambut, rambut tipis, hingga warna rambut memudar. Kuku juga semakin rapuh karena rendahnya asupan protein.
Protein diperlukan untuk membangun otot. Itu kenapa bagian tubuh yang menyimpan paling banyak protein adalah otot. Ketika protein tidak memadai, tubuh akan mengambil cadangan protein dari otot, sehingga lama kelamaan massa otot menghilang.
Tak hanya otot, tulang juga terbentuk dari protein. Jika seseorang mengalami kekurangan protein, risiko mengalami patah tulang dapat meningkat.
Defisiensi protein berkontribusi terhadap terjadinya patah tulang yang dipicu oleh osteoporosis. Sebab, kurangnya asupan protein akan berdampak pada penurunan massa tulang
Beberapa penelitian menemukan, risiko patah tulang makin rendah apabila asupan protein ditingkatkan. Protein yang terbaik untuk mencegah patah tulang adalah protein hewani.
Kekurangan protein nabati dan hewani juga bisa menyebabkan anak mengalami stunting (kurang gizi) sehingga pertumbuhannya terhambat.
Melalui sebuah studi, pada tahun 2013 diperkirakan 161 juta anak di dunia menderita stuntingi. Stunting juga menjadi salah satu ciri utama kwashiorkor pada anak.
Kwashiorkor adalah bentuk kekurangan gizi parah yang terjadi pada bayi dan anak-anak.
Kekurangan protein yang ekstrim menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam sistem pencernaan.
Hal ini menyebabkan pembengkakan usus yang didiagnosis sebagai edema atau retensi air.
Kekurangan protein bisa menyebabkan peningkatan penyakit infeksi.
Sebab, gizi buruk membuat badan kurus dan lemah, sehingga sistem kekebalan tubuh menurun dan lebih rentan terhadap infeksi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki pola makan rendah protein selama 9 pekan menunjukkan sistem imun yang lebih rendah.
Baca Juga
Kebutuhan protein orang dewasa di Indonesia secara umum adalah sekitar 40-65 gram dalam sehari.
Namun, setiap orang mempunyai kebutuhan asupan protein yang berbeda-beda karena menyesuaikan dengan berat badan serta kondisi tubuh lainnya.
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala kekurangan protein yang umum:
Asam amino dari protein bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan serta pertumbuhan rambut, kuku, dan juga kulit. Maka dari itu, kekurangan asupan protein bisa membuat kuku lebih rapuh serta kulit lebih kering dan kusam.
Proses mencerna karbohidrat tergolong lebih cepat daripada protein. Maka ketika Anda kurang makan protein, perut akan lebih cepat merasa lapar.
Penting untuk selalu menyeimbangkan porsi asupan karbohidrat dengan protein dan lemak yang sehat.
Defisiensi protein juga bisa menyebabkan terjadinya kabut otak. Apalagi, asupan karbohidrat tinggi juga bisa membuat Anda lebih cepat mengantuk. Untuk itu, Anda juga terlihat lesu dan mudah lelah.
Rambut rontok adalah salah satu gejala yang umum terjadi saat Anda kekurangan asupan protein nabati dan hewani. Hal ini pula yang membuat rambut semakin menipis, karena produksi asam amino menurun.
Ada berbagai penyebab tidak menentunya perubahan suasana hati. Ternyata mood yang mudah berubah juga menjadi salah satu tanda kekurangan protein.
Alasannya, protein yang memproduksi asam amino berperan dalam produksi hormon serotonin dan dopamin. Ini berfungsi agar Anda merasa senang dan lebih baik.
Baca Juga
Masalah defisiensi protein jarang terjadi pada orang yang tinggal di negara maju. Meski demikian, risiko ini tetap ada. Terutama pada beberapa kelompok orang tertentu.
Masalah gizi yang diakibatkan kekurangan protein juga tergolong masih marak di sejumlah negara berkembang. Setidaknya 30% anak-anak di Afrika Tengah, Asia Selatan, juga di Indonesia mengalami kekurangan protein.
Meski demikian, ada golongan yang rentan mengalami kekurangan protein, seperti:
Baca Juga
Apabila terus dibiarkan, defisiensi protein dapat berdampak buruk bagi tubuh manusia.
Maka sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG), Anda seharusnya memenuhi kebutuhan protein rata-rata untuk memaksimalkan kinerja tubuh.
Berikut adalah beberapa cara memenuhi kebutuhan protein, seperti:
Saat makan, pilih makanan yang mengandung protein terlebih dahulu daripada karbohidrat.
Makan protein terlebih dahulu juga dapat membantu menjaga kadar gula darah. Selain itu, cara ini juga dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Sebaiknya, Anda mendapatkan asupan protein yang cukup pada setiap kali makan. Beberapa peneliti merekomendasikan untuk mengonsumsi minimal 20-30 gram protein.
Perlu Anda ketahui bahwa ada berbagai macam jenis protein yang diperlukan oleh tubuh, dari sumber hewani sampai nabati.
Jadi, Anda juga bisa mengkombinasikan protein hewani dan nabati agar tidak kekurangan asupannya.
Berikut adalah jenis-jenis makanan dengan kandungan protein tinggi yang dapat Anda konsumsi:
Terbiasa mengonsumsi sereal atau roti?
Tidak ada salahnya untuk mengganti menu sarapan Anda dengan makanan mengandung protein, seperti oatmeal, granola, atau pun telur.
Sebagai contoh, mengonsumsi telur setiap pagi dapat mengurangi nafsu makan dan membuat Anda kenyang lebih lama.
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan agar tidak kekurangan protein adalah dengan mengganti menu camilan dengan protein nabati, seperti granola atau kacang-kacangan.
Sebagai contoh, mengonsumsi kacang almon yang tinggi magnesium, serat, dan juga lemak tak jenuh
Sambil meningkatkan asupan protein, jangan lupa untuk tetap membatasi asupan lemak. Misalnya, dengan memilih protein hewani seperti daging atau produk susu tanpa lemak.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai akibat serta gejala kekurangan protein? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara menjadi pemimpin yang baik harus bisa menjadi contoh untuk banyak orang. Pemimpin pun harus mau mendengarkan aspirasi dari bawahannya untuk kemajuan bersama.
Asam amino esensial dan non esensial adalah jenis asam amino yang sama-sama bisa Anda dapatkan dari makanan sehat seperti daging dan ikan. Keduanya sama-sama penting untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk pembentukan energi dan mendukung fungsi seksual.
Manfaat minyak sereh tak perlu diragukan lagi untuk kesehatan. Mulai dari bakteri dan jamur, sakit kepala, hingga hipertensi bisa diatasi oleh minyak sereh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved