logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

4 Tanda Kulit Bayi Sensitif dan Cara Tepat Merawatnya

open-summary

Kulit bayi yang sensitif membuatnya rentan terkena masalah kulit. Beberapa tanda yang paling umum adalah jika tampak kering dan mudah iritasi setelah terpapar produk perawatan tertentu.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

17 Mei 2022

Kulit bayi sensitif

Kenali penyebab, tanda, dan cara merawat kulit bayi sensitif

Table of Content

  • Penyebab kulit bayi sensitif
  • Tanda-tanda kulit bayi sensitif
  • Cara merawat kulit bayi yang sensitif
  • Cara menjaga kesehatan kulit bayi
  • Catatan dari SehatQ

Perawatan kulit bayi sensitif menjadi salah satu hal yang patut dipahami oleh orangtua.

Advertisement

Sebab, kondisi kulit ini rentan memicu penyakit kulit pada bayi, jika cara merawatnya tidak tepat.

Maka itu, Anda harus mengetahui seluk-beluk mengenai kulit sensitif pada bayi.

Penyebab kulit bayi sensitif

Lapisan kulit terluar bayi yang tipis membuat kulit bayi sensitif
Lapisan kulit terluar bayi yang tipis membuat kulit bayi sensitif

Mengapa kulit bayi lebih sensitif daripada orang dewasa?

Melansir riset terbitan Archives of Dermatological Research, penyebabnya adalah karena lapisan kulit terluar (stratum korneum) bayi lebih tipis daripada kulit orang dewasa.

Bila diibaratkan, stratum korneum adalah sebuah tembok bata yang melindungi bagian dalam kulit dari paparan benda asing di lingkungan sekitar. 

Lapisan stratum korneum yang tipis, karena kulit bayi masih memiliki sedikit lipid, alias lemak pelembap alami kulit.

Di sisi lain, kulit yang masih tipis juga belum mampu menahan air seperti orang dewasa, sehingga mudah kering.

Selain itu, penyebab kulit bayi sensitif adalah karena sudah tidak mendapatkan sokongan hormon kehamilan dari Ibu.

Sebab sewaktu masih dalam kandungan, bayi masih mendapat pasokan hormon dari ibu yang merangsang produksi minyak di kulitnya. Bayi baru lahir tidak lagi menerima “bantuan” ini sehingga kulitnya rentan kering.

Oleh karena itu, kulit bayi lebih mudah mengalami iritasi, peradangan, dan terasa kering, karena struktur kulitnya belum memiliki perlindungan yang cukup kuat terhadap paparan luar.

Perlu Anda ketahui pula bahwa kulit sensitif mengacu pada kulit yang lebih rentan mengalami peradangan. Jadi, penyebabnya bisa saja berbeda pada setiap anak.

Baca Juga

  • Daftar Perlengkapan Ibu Hamil Sepanjang Trimester Kehamilan
  • Bahan Pembersih Wajah Alami yang Bisa Dicoba Sesuai Jenis Kulit
  • 5 Penyebab Bayi Menangis saat BAB, Apakah Perlu Dikhawatirkan?

Tanda-tanda kulit bayi sensitif

Pada saat bayi baru lahir, kulit bayi memang lebih sensitif. Namun, sebenarnya ini adalah kondisi yang cukup normal. Milia, jerawat pada bayi, ruam sangat normal muncul pada masa awal kelahirannya.

Kulit bayi yang sensitif ini lama-kelamaan akan semakin kuat seiring bertambahnya usia. Umumnya, pada usia sekitar 3 bulan kulit bayi mungkin tak lagi jadi sensitif.

Meski begitu, beberapa bayi mungkin saja tetap mengalami masalah kulit sekalipun sudah berusia 6 bulan. Jika ini yang terjadi, berarti bayi Anda memang memiliki jenis kulit yang sensitif.

Berikut ini adalah beberapa tanda bayi memiliki kulit sensitif sehingga membutuhkan perawatan ekstra:

1. Kulitnya kering

Ciri-ciri kulit bayi sensitif adalah kulitnya yang kering
Ciri-ciri kulit bayi sensitif adalah kulitnya yang kering

Kulit kering dan bersisik atau muncul bercak bertekstur kasar, dan bahkan mungkin pecah-pecah adalah tanda kulit bayi sensitif. Biasanya, ciri-ciri ini lebih sering ditemukan pada wajah, siku, dan lutut.

2. Sering mengalami kemerahan

Salah satu ciri kulit bayi sensitif adalah timbulnya ruam kulit dan kemerahan
Salah satu ciri kulit bayi sensitif adalah timbulnya ruam kulit dan kemerahan

Kulit kemerahan juga menjadi tanda kulit sensitif pada bayi, yang biasanya muncul menyertai bercak-bercak kering.

Artinya jika kulit bayi kering, kulitnya juga cenderung kemerahan.

Di sisi lain, kulit kemerahan pada bayi bisa jadi menandakan adanya ruam kulit yang bukan disebabkan oleh sensitivitas. Ruam ini bisa diakibatkan faktor luar, seperti suhu, cuaca, gesekan kulit dengan pakaian.

Kemunculan ruam tidak selalu menandakan bahwa kulit bayi sensitif. Bisa saja diakibatkan karena gigitan serangga atau alergi makanan. Namun, kulit sensitif selalu tampak kering dan kemerahan.

3. Kulit mudah bereaksi

Iritasi setelah menggunakan sabun bayi juga menjadi tanda kulit bayi sensitif
Iritasi setelah menggunakan sabun juga menjadi tanda kulit bayi sensitif

Kulit sensitif akan mudah memerah, karena iritasi setelah terkena kandungan tertentu.

Seperti kemerahan setelah mandi dengan sabun atau setelah menggunakan lotion yang mengandung pewangi atau zat iritan lainnya, misal alkohol.

Kulit bayi yang sensitif juga bisa memerah, karena iritasi sesudah menggunakan pakaian atau kain yang sebelumnya dicuci dengan deterjen tertentu serta mengandung pewarna.

Singkatnya, apabila terdapat reaksi kulit saat atau setelah kulit bayi bersentuhan dengan pewangi, pewarna, sabun, atau deterjen, ini adalah tanda kulit bayi sensitif.

4. Bayi mudah mengalami penyakit kulit

Kulit bayi sensitif rentan alami biang keringat
Kulit bayi sensitif rentan alami biang keringat

Tanda kulit sensitif lainnya adalah saat mengalami iritasi. Kondisi ini bisa memicu masalah kulit pada bayi, seperti:

Cara merawat kulit bayi yang sensitif

Pada masa awal Sebenarnya, tidak ada cara mengatasi kulit bayi sensitif, karena ini adalah kondisi bawaan.

Hal yang bisa Anda lakukan hanyalah merawat kulitnya ketika muncul reaksi mengganggu, agar kondisinya tidak makin parah dan si Kecil tidak rewel.

Saat Anda terus merawat kulit bayi serta menghindari pemicu iritasi, bisa saja kulit bayi menjadi lebih tenang dan sensitivitas kulit menurun.

Tidak ada jawaban pasti kapan kulit bayi yang sensitif menghilang, karena kondisi dan penyebab setiap anak berbeda.

Sebagian anak bisa berhenti mengalami kulit sensitif dengan sendirinya, sebagian anak bisa saja mengalami kulit kering dan sensitif hingga dewasa.

Berikut adalah beberapa perawatan kulit sensitif bayi yang bisa Anda coba:

1. Mandikan bayi dengan air hangat

Memandikan bayi dengan air hangat suam kuku membantu menenangkan kulit bayi sensitif
Mandi air hangat membantu menenangkan kulit bayi yang sensitif

Saat memandikan bayi, gunakan air hangat suam kuku. Bukan air panas atau yang terlalu dingin. Usahakan juga agar menyabuni badannya dengan usapan lembut, jangan digosok.

Pastikan Anda juga menggunakan sabun dan shampoo lembut dengan formula khusus untuk kulit bayi sensitif. 

Setelah mandi, keringkan dengan handuk perlahan-lahan dengan cara ditepuk ringan, bukan menggosoknya.

2. Memilih sabun yang tepat

Penting bagi orangtua mengetahui apa saja kandungan dalam sabun atau sampo yang bisa memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit bayi. Berikut adalah beberapa tips memilih sabun untuk kulit bayi sensitif, seperti:

  • Gunakan sabun berbahan lembut serta hipoalergenik.
  • Pilih sabun bebas pewangi, deterjen, dan pewarna.
  • Hindari produk dengan bahan kimia keras, seperti paraben, sulfat, dan alkohol.

3. Oleskan pelembap kulit khusus bayi

Lotion khusus bayi membantu melembapkan dan mencegah reaksi kulit bayi sensitif semakin parah
Lotion khusus bayi membantu melembapkan kulit bayi yang sensitif

Oleskan lotion khusus bayi atau petroleum jelly setiap saat kulit bayi iritasi dan terlihat kering.

Akan lebih baik lagi jika Anda rutin mengoleskan lotion setelah mandi ketika kulitnya masih lembap. Ini berguna untuk mengunci kelembapan.

Namun, pilihlah produk pelembap yang tepat agar tidak semakin memperparah reaksi pada kulit bayi. Hindari menggunakan pelembap yang mengandung pewangi, parfum, dan paraben untuk merawat kulit sensitif pada bayi.

Riset National Center of Biotechnology Information menyatakan bahwa salah satu jenis paraben, yaitu methylparaben, memicu dermatitis kontak atau eksim. Terutama bila lotion dioles pada kulit bayi yang luka karena pecah-pecah.

4. Gunakan skincare bayi dengan bahan khusus

Lotion bayi dengan ekstrak bunga calendula cocok untuk kulit bayi sensitif
Lotion bayi dengan ekstrak bunga calendula cocok untuk kulit bayi sensitif

Pastikan Anda memilih skincare untuk bayi dengan pH yang sesuai kulit bayi (pH balance), tidak menyumbat pori dan memicu jerawat, serta tidak memicu reaksi alergi atau hypoallergenic.

Anda juga bisa menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan ekstrak bunga calendula maupun oat untuk menenangkan kulit sensitifnya

Riset dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine menemukan bahwa ekstrak bunga calendula mampu bekerja melawan bakteri sekaligus mengurangi peradangan pada kulit.

Selain itu, ekstrak bunga calendula juga mampu mempercepat penyembuhan luka. Bahkan, studi lain terbitan IOP Conference Series: Materials Science and Engineering juga membuktikan bahwa ekstrak bunga calendula juga cocok untuk mengatasi ruam, eksim, jerawat, dan psoriasis.

Sementara itu, skincare dengan kandungan oat juga membantu menenangkan kulit iritasi dan melembapkan kulit. 

Penelitian Journal of Drugs in Dermatology menyatakan bahwa ekstrak oat membantu memperbaiki lapisan pelindung kulit bayi yang mengalami eksim, kulit kering, dan ruam. 

Riset ini menemukan bahwa ekstrak oat mampu mengatur kadar lipid pada kulit, sehingga memperbaiki lapisan kulit yang rusak akibat iritasi pada kulit bayi sensitif.

Cara menjaga kesehatan kulit bayi

Pilih popok dengan ukuran yang pas agar tidak memicu reaksi pada kulit bayi sensitif
Pilih popok dengan ukuran yang pas agar tidak memicu reaksi pada kulit bayi sensitif

Semua jenis kulit bayi, apalagi kulit sensitif, harus dirawat sebaik mungkin. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah baru yang bisa membuat kulit bayi rusak.

Berikut ini adalah beberapa cara merawat kulit bayi yang bisa Anda lakukan:

  • Mandi secukupnya, sebaiknya bayi mandi sebanyak 3-4 kali seminggu agar tidak mengurangi kadar minyak alami kulitnya.
  • Gunakan tabir surya dengan SPF 30 dengan jenis mineral sunscreen, yaitu yang terbuat dari zinc oxide atau titanium dioxide.
  • Selalu bersihkan air liur bayi dari kulit dan pakaiannya agar tidak menimbulkan ruam.
  • Ganti popok bayi rutin setiap 2 sampai 3 jam atau sesegera mungkin jika ia buang air kecil atau besar.
  • Keringkan tubuh bayi dengan menepuk pelan, menggosok hanya menyebabkan gesekan sehingga kulit mengelupas dan pecah-pecah.
  • Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari katun agar tidak iritasi akibat gesekan pada kulit dan menyerap keringat dengan baik.
  • Beli popok yang pas, popok kekecilan hanya membuat daerah selangkangan bayi lembap dan tergesek sehingga menyebabkan ruam popok.

Catatan dari SehatQ

Kulit bayi sensitif membuatnya rentan mengalami iritasi dan beragam masalah kulit lainnya. Untuk itu, orangtua harus selalu rawat kulitnya sebaik mungkin. 

Jangan lupa untuk selalu baca label dan komposisi produk perawatan kulit bayi agar tidak memicu reaksi iritasi.

Segera bawa bayi ke dokter kulit atau dokter anak bila mengalami kondisi di bawah ini:

  • Ruam, kering, dan kulit pecah-pecah yang semakin parah.
  • Demam mencapai 38 derajat Celcius atau lebih setelah ditemukan ruam.
  • Ruam mengalami infeksi.

Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut terkait cara merawat kulit bayi sensitif maupun cara merawat bayi baru lahir secara umum, Anda juga bisa chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

kulit sehatperawatan kulitkesehatan kulitkulit sensitifmasalah kulitbayi & menyusuimerawat bayi

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved