Kucing bersin bisa terjadi karena debu, jamur, pestisida, hingga aroma yang menyengat. Berikan obat flu khusus untuk hewan peliharaan untuk meredakan bersinnya.
13 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mungkin tidak berbahaya, tapi tetap perlu waspada
Table of Content
Seperti manusia, kucing juga bisa terkena flu dan mengalami bersin-bersin. Secara umum, kucing bersin akibat mengalami infeksi pada saluran pernapasan. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Advertisement
Salah satu virus penyebab kucing bersin yaitu virus influenza. Saat virus influenza menyerang saluran pernapasan kucing, hewan ini akan mengalami penyakit yang disebut flu kucing.
Virus ini menyebar dengan cepat pada kucing lainnya melalui udara (dari percikan air liur atau droplet ketika batuk atau bersin) dan kontak langsung. Virus influenza dapat menular akibat kucing saling menjilat, mengendus, bermain, dan tidur bersama. Selain itu, flu kucing juga dapat menular kepada kucing lain melalui alat makanan, permukaan kandang serta minuman yang dikonsumsi bersama.
Flu kucing yang menyebabkan kucing bersin umumnya terjadi pada kucing yang belum menerima vaksin pada usia di bawah 5 bulan. Hingga saat ini belum ada obat yang dapat mengatasi flu kucing. Namun, Anda dapat melakukan sejumlah tindakan untuk mempercepat proses pemulihan kucing dengan memberikan obat sesuai resep dokter hewan berikut ini:
Non-steroid anti-inflammatory (NSAID) merupakan obat antiradang yang berfungsi mengurangi peradangan akibat virus serta menurunkan demam pada kucing.
Mukolitik berfungsi sebagai obat untuk mengencerkan lendir pada hidung kucing yang tersumbat. Obat ini akan membantu kucing Anda bernapas lebih lega.
Selain itu, pernapasan kucing yang berfungsi baik dapat mengembalikan nafsu makan, karena dapat menghirup aroma makanan dengan normal. Anda juga dapat mempercepat proses pemulihan kucing dengan memberikannya makanan beraroma kuat serta menempatkan kucing di ruangan beruap selama 5—10 menit. Tindakan ini akan membantu mengencerkan lendir di hidung kucing.
Kendati antibiotik ini berfungsi melawan infeksi bakteri, obat tetes mata dapat digunakan untuk melembapkan mata kucing. Selain menggunakan obat tetes mata, Anda juga harus rajin mengusap lendir di hidung dan kotoran mata si kucing.
Obat ini berfungsi untuk mempercepat proses pemulihan kucing dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya kembali. Selain memberikan antivirus, Anda juga dapat membantu proses pemulihan kucing dengan menjaganya agar terhindar dari stres. Stres dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh dan membuat kucing rentan diserang penyakit.
Baca juga: Bahaya dan Risiko Tidur Bersama Kucing
Kendati demikian, sebuah riset menyebut kemungkinan flu kucing menular ke manusia begitu rendah. Pun sebaliknya, flu yang dialami manusia sulit ditularkan kepada hewan, dengan catatan tergantung jenis virus dan intensitas pemaparannya.
Jenis flu hewan yang disebabkan virus tertentu dan dapat membahayakan kesehatan manusia seperti H5N1 atau flu burung. Meski tingkat penularan flu kucing begitu rendah pada manusia, Anda tetap diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara bersih setelah melakukan kontak dengan kucing, maupun sekadar membersihkan kandangnya.
Langkah pencegahan ini terutama ditujukan bagi individu yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker, pneumonia, diabetes, stroke, penyakit jantung, gangguan fungsi hati maupun ginjal, serta sedang dalam masa kehamilan. Kaum rentan tersebut cenderung memiliki daya tahan tubuh rendah dan mudah terpapar virus.
Baca juga: Daftar Obat Flu Alami yang Ampuh dan Aman
Meskipun risiko penularan flu kucing sangat rendah pada manusia, Anda juga harus mewaspadai beberapa penyakit yang disebabkan kucing. Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius pada manusia, apa saja?
Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini kerap ditemukan pada kotoran kucing maupun daging mentah yang sudah terinfeksi Toxoplasma gondii.
Pada dasarnya, parasit Toxoplasma Gondii banyak ditemukan pada hewan dan unggas. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti flu. Namun, sebagian besar orang yang terinfeksi parasit Toxoplasma Gondii, juga tidak mengalami gejala apa pun.
Lain halnya pada bayi yang terinfeksi Toxoplasma Gondii dari ibunya. Pada kondisi ini, bayi dapat mengalami komplikasi yang berat. Penyakit ini juga berbahaya bagi orang dewasa dengan daya tahan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS maupun kanker.
Parasit Toxoplasma Gondii masuk ke dalam tubuh dalam bentuk kista. Kista ini dapat berkembang dan menginfeksi bagian tubuh mana pun, seperti otak, otot, maupun jantung. Jika daya tahan tubuh baik, parasit Toxoplasma Gondii menjadi tidak aktif dan tubuh terhindar dari penyakit. Jika daya tahan tubuh menurun akibat penyakit lain, Toxoplasma Gondii dapat mengalami reaktivasi dan menyebabkan komplikasi penyakit berbahaya seperti:
Sementara itu, ibu hamil yang terjangkit parasit Toxoplasma Gondii akan mengalami risiko keguguran, maupun bayi lahir dalam kondisi meninggal. Jika pun bayi sanggup bertahan hidup, umumnya akan disertai komplikasi penyakit:
Toksoplasmosis juga dapat mengancam nyawa si ibu sendiri.
Infeksi luka akibat cakaran kucing dapat menyebabkan penyakit jika tidak segera ditangani. Untuk mengatasinya, segera cuci bekas cakaran menggunakan alkohol pembersih luka untuk menghindari luka terkontaminasi virus maupun bakteri.
Baca juga: Cara Mengobati Cakaran Kucing pada Anak untuk Mencegah Infeksi
Bersin memang sebagai respons tubuh terhadap alergi, begitu pun dengan kucing. Namun, Anda perlu lebih sigap saat ada gejala lain yang muncul selain bersin. Berikut tanda-tanda Anda perlu membawa kucing ke dokter hewan:
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Infeksi Jamur pada Kucing Kesayangan
Risiko penyakit yang ditularkan kucing bersin kepada manusia memang rendah. Ada baiknya, Anda tetap menjaga jarak dengan hewan yang satu ini ketika ia mengalami flu kucing. Segera berkonsultasi dengan dokter hewan jika menemukan kucing peliharaan Anda bersin atau sakit.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hidung terasa sakit dan perih bisa terjadi akibat iritasi pada saluran hidung atau kondisi medis tertentu. Cara mengatasi kondisi ini juga tergantung pada penyebabnya yang harus Anda kenali.
Demam anak naik turun disertai batuk pilek bisa mengindikasikan 3 hal, yakni common cold, flu, dan Covid-19. Waspadailah dan kenali cara menanganinya.
Pijat refleksi sudah lama terkenal sebagai pengobatan alternatif. Beberapa titik refleksi di tangan dapat mengatasi sembelit, sakit kepala, dan pilek.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved