Triclosan umum ditemui dalam berbagai produk kemasan, terutama sabun. Namun zat kimia ini disebut-sebut dapat berbahaya bagi kesehatan. Benarkah demikian?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
31 Agt 2020
Triclosan bisa ditemukan pada beragam sabun, termasuk sabun batang
Table of Content
Triklosan atau triclosan adalah zat kimia yang umum ditambahkan ke berbagai produk dalam kemasan, umumnya sabun serta kosmetik. Penambahan ini bertujuan mengurangi hingga mencegah produk tersebut terkontaminasi oleh bakteri.
Advertisement
Triklosan juga dapat terkandung dalam produk-produk sikat gigi, deodoran, penyemprot tubuh, kemasan makanan, peralatan dapur, furnitur, bahkan mainan. Apa alasannya?
Fungsi triklosan tidak hanya sebagai zat antibakteri. Pada beberapa produk, zat ini juga dapat digunakan sebagai pengawet.
Saat menggunakan produk yang mengandung triclosan, zat kimia ini dapat terserap ke dalam tubuh Anda meski hanya dalam sedikit. Penyerapan dapat terjadi lewat kulit atau lewat mulut.
Penyerapan tersebut dapat terbukti karena triklosan bisa ditemukan dalam urine, plasma darah, dan ASI dari seseorang yang sering menggunakan produk dengan kandungan ini. Oleh karena itu, manfaat dan bahaya triklosan penting untuk diperhatikan.
Meski demikian, belum ada jawaban pasti akan hal tersebut. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang bisa memastikan keamanan atau bahaya penggunaan triklosan dalam keseharian untuk jangka waktu lama. Misalnya, dalam sabun mandi.
Sebagian besar penelitian tentang bahaya triklosan masih perlu dilakukan lebih lanjut. Pasalnya, penelitian-penelitian ini belum melalui uji klinis dan baru berdasarkan uji pada hewan atau di laboratorium saja.
Secara singkat, berikut adalah beberapa kemungkinan dampak negatif dari penggunaan triklosan:
Triclosan mungkin bisa memengaruhi pengaturan hormon bila digunakan dalam jangka panjang. Pasalnya, zat ini dikaitkan dengan penurunan kadar hormon tiroid pada hewan penelitian.
Senyawa triklosan berpotensi membuat bakteri resisten atau kebal terhadap antibiotik. Apa alasannya?
Bahan kimia tersebut bertindak mirip seperti antibiotik. Bila ini benar adanya, triklosan bisa saja berbahaya karena membuat penyakit-penyakit akibat bakteri akan semakin sulit diatasi.
Triclosan disebut dapat mengubah pengaturan hormon dalam tubuh penggunanya. Tidak hanya itu, zat kimia ini pun diduga bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Ini berarti, penggunaan triklosan dalam jangka panjang diduga dapat memicu kanker. Misalnya, kanker kulit dan kanker payudara.
Sebagai zat kimia, keberadaan triclosan dikatakan bisa berbahaya dan beracun bagi hewan-hewan air bila zat ini masuk ke air.
Terlebih lagi, triclosan dinilai memiliki karakteristik tertentu yang membuatnya sulit untuk dihilangkan dari lingkungan. Kondisi ini berpotensi merusak ekosistem perairan.
Selain itu, penggunaan triklosan juga diduga berkaitan dengan beberapa kondisi kulit. Misalnya, dermatitis kontak dan reaksi iritasi.
Ragam hal di atas adalah beberapa dugaan atau perkiraan tentang bahaya triklosan. Meski demikian, ragam hal tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut hingga terbukti kebenarannya.
Bila manfaat keberadaan triclosan pada produk-produk lain masih diperdebatkan, berbeda pula pada pasta gigi.
Dalam produk pasta gigi, penambahan triclosan terbukti memberikan dampak positif. Pasalnya, zat kimia ini mampu membantu dalam mencegah berbagai penyakit gusi, contohnya gingivitis.
Ingin memakai triclosan atau tidak, keputusannya ada di tangan Anda. Meski belum ada penelitian yang benar-benar bisa membuktikan bahaya zat kimia ini, Anda tetap mesti waspada.
Cara terbaik untuk mengetahui ada tidaknya triclosan dalam produk-produk yang Anda gunakan sehari-hari adalah dengan membaca komposisi yang tertera pada kemasannya. Sesuai namanya, senyawa ini akan tertulis sebagai triklosan atau triclosan.
Namun untuk sabun dan produk antiseptik lain, ada satu hal yang perlu Anda ketahui. Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa sabun dengan kandungan triklosan lebih baik daripada sabun biasa dalam membasmi bakteri.
Oleh sebab itu, Anda lebih disarankan untuk menggunakan sabun biasa guna mengurangi paparan bahan kimia pada tubuh Anda.
Baca Juga
Triclosan adalah zat kimia yang umum digunakan dalam berbagai produk, terutama produk kebersihan seperti sabun. Zat kimia ini diduga dapat berbahaya bagi kesehatan karena bisa terserap melalui kulit atau mulut.
Meski begitu, dugaan tersebut belum terbukti secara klinis. Jadi keputusan untuk memakai produk yang mengandung triclosan atau tidak, ada di tangan Anda.
Namun jika memungkinkan, Anda disarankan untuk tidak menggunakan produk dengan kandungan senyawa tersebut. Mengurangi paparan bahan kimia pada tubuh tentu lebih baik, bukan?
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Trimirasti
Referensi
Artikel Terkait
Asepso meruapakan salah satu pelopor sabun antibakterial. Sabun ini ampuh mengatasi berbagai permasalahan kulit akibat kuman dan bakteri. Awalnya hanya berupa sabun batangan untuk penggunaan di tubuh, sekarang banyak jenis sabun Asepso yang tersedia di pasaran.
29 Apr 2023
Perawatan kontur wajah adalah prosedur yang dilakukan untuk membuat wajah terlihat ideal lewat mengencangkan kulit hingga menggunakan injeksi untuk “memahat” wajah ke bentuk yang diinginkan.
14 Feb 2022
Menggunakan serum rambut dengan benar bisa membuat manfaatnya terasa lebih optimal. Tak harus banyak, ini caranya.
24 Sep 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved