Kontrol diri memiliki peran yang cukup krusial dalam meraih tujuan hidup tertentu. Tujuan ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk pencapaian ataupun cita-cita.
4.57
(14)
17 Feb 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kita bisa merancang tujuan yang lebih spesifik agar energi kontrol diri dapat menjadi lebih fokus
Table of Content
Dalam hidup, kita tentu memiliki sederet tujuan yang ingin dicapai. Ada banyak faktor yang berpengaruh untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu yang bisa kita kendalikan adalah kontrol diri.
Advertisement
Kontrol diri adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur respons diri agar menghindari perilaku yang tidak diinginkan, meningkatkan tingkah laku yang dibutuhkan, serta meraih tujuan. Tujuan ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk, misalnya menaikkan atau menurunkan berat badan, berolahraga teratur, hingga menabung.
Kontrol diri amat penting dalam kehidupan dan perannya krusial dalam meraih tujuan hidup tertentu. Apa pun tujuan yang saat ini berusaha Anda capai, seperti berhenti merokok, meraih gelar sarjana, atau memulai konsumsi makanan sehat, tujuan tersebut lebih mungkin untuk diraih apabila kita bisa mengontrol diri dan perilaku diri.
Sebuah studi juga telah menemukan bahwa individu dengan kontrol diri yang baik cenderung lebih bahagia dan lebih sehat.
Walau terdengar enteng secara teori, mayoritas orang percaya bahwa kontrol diri merupakan hal yang bisa dilatih. Para ahli pun berhasil mengidentifikasi faktor dan strategi untuk meningkatkan kontrol diri seseorang.
Kemampuan seseorang untuk menggunakan kontrol dirinya disebut dengan tekad atau willpower. Tekad membantu kita untuk mengarahkan perhatian, walaupun ada banyak godaan yang dapat mengganggu tujuan diri.
Secara biologis, bagian otak yang mengatur kontrol diri adalah prefrontal cortex. Bagian ini juga berimplikasi terhadap perencanaan, penyelesaian masalah, dan pembuatan keputusan. Tak hanya itu, saraf di korteks prefrontal juga mengatur dalam evaluasi tindakan dan menghindari untuk melakukan hal yang dapat membuat kita menyesal.
Kontrol diri tak sekadar berkaitan dengan pengendalian perilaku dalam meraih tujuan tertentu. Kontrol diri juga berpengaruh terhadap kesehatan fisik, seperti:
Kontrol diri pada dasarnya bermanfaat bagi kita untuk menjalankan gaya hidup sehat. Kebiasaan seperti jenis makanan yang kita konsumsi dan seberapa sering kita berolahraga, semuanya dipengaruhi oleh kontrol diri.
Dengan begitu, tak salah jika kontrol diri amat berhubungan erat dengan kesehatan fisik.
Studi menemukan bahwa kontrol diri memiliki batasannya sendiri. Meskipun begitu, para pakar psikologi mengungkapkan bahwa kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan dapat dimiliki dengan cara berikut:
Rasanya memang sulit untuk menghindari godaan yang bisa muncul saat kita berusaha meraih suatu tujuan. Walau begitu, dengan sedikit komitmen, godaan-godaan tersebut bisa kita identifikasi dan hindari, agar kontrol diri kita tak terbuang dengan percuma.
Kita bisa merancang skenario dan situasi yang membuat kontrol diri menjadi goyah. Artinya, bayangkan jika Anda dihadapkan dengan sebuah godaan. Apa aksi yang perlu diambil agar kita tak menyerah?
Sebuah studi telah menemukan bahwa merancang skenario seperti ini dapat meningkatkan kontrol diri, bahkan dalam situasi yang membuat kita mengalami efek kelelahan ego (ego depletion). Kelelahan ego sederhananya diartikan sebagai kondisi melemahnya kontrol diri.
Kontrol diri dapat dipandang sebagai otot. Apabila kita mulai rutin melatihnya, otot memang akan sedikit lelah untuk sementara. Namun seiring berjalannya waktu, otot dan kontrol diri akan tumbuh lebih kuat jika kita memang rutin dalam melatihnya.
Merancang banyak tujuan dalam satu waktu (resolusi Tahun Baru, misalnya) umumnya kurang efektif dibandingkan satu tujuan spesifik dalam satu jangka waktu tertentu. Dengan merancang satu tujuan yang spesifik, kita bisa memfokuskan energi diri pada tujuan tersebut.
Baca Juga
Kontrol diri merupakan kemampuan yang membuat kita mampu mengendalikan perilaku demi meraih tujuan tertentu. Bukan hanya sekadar teori, studi pun menemukan bahwa kontrol diri bermanfaat untuk performa akademik, meningkatkan self-esteem atau harga diri, dan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara berkomunikasi yang baik diperlukan untuk menjalin hubungan yang akrab dan menghindari kesalahpahaman dengan orang sekitar. Salah satu caranya adalah dengan diam dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh lawan bicara.
Konsep self-efficacy adalah kepercayaan seseorang akan kemampuannya dalam menuntaskan suatu hal dengan sukses. Artinya, ketika seorang individu memiliki efikasi diri yang tinggi, ia yakin bisa mengerjakan sesuatu.
Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental terkait perubahan mood yang ekstrem dalam jangka waktu tertentu. Perawatan bipolar dapat menggunakan obat-bobatan, psikoterapi, CBT, dan rawat inap.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved